Mantan penyerang tim nasional Brasil, Fred, mengancam ia dan timnya, Fluminense, tak akan bertanding pada lanjutan Serie A Brasil akhir pekan ini. Hal ini dikarenakan adanya ancaman dari pendukungnya sendiri yang marah atas rentetan kekalahan yang diderita Fluminense.
Sejumlah pendukung Fluminense berteriak memaki, melempari, dan merusak mobil para pemain saat para pemain berada di markas tim. Hal ini dilakukan setelah Fluminense menderita kekalahan dari Chapecoense, dengan skor 1-0.
Beberapa pendukung menyebut para pemain hanya sebagai tentara bayaran. Mereka pun melemparinya dengan koin. Lalu tak sedikit pula yang meminta Fred untuk meninggalkan klub.
Melihat situasi tersebut, para pemain yang masuk dari pintu utama, keluar dari tempat latihan lewat pintu belakang untuk menghindari fans. Mengetahui hal ini, fans semakin marah lalu merusak mobil-mobil para pemain yang diparkir di dekat pintu utama.
Fred, pemain yang tampil mengecawakan pada Piala Dunia lalu, mengumumkan peringatan ini lewat akun sosial medianya.
âJika tak ada yang bisa dilakukan pihak berwajib atau ofisial klub, dan para pengancam tetap mengganggu dan menyerang para pemain, sebagai kapten, saya memutuskan untuk tak akan bertanding pada pertandingan Minggu nanti melawan Sport. Mereka melakukan ancaman, kami pun bisa.â
âSungguh tak bisa dipercaya, ini adalah kejadian paling memalukan sepanjang tahun 2014. Setelah kita menjadi tuan rumah Piala Dunia, Brasil masih harus menghadapi brutalitas seperti ini,â lanjut Fred.
Fluminense saat ini berada di peringkat kelima dari 20 tim. Berselisih tujuh poin dari pemuncak klasemen, Fluminense tak sekalipun meraih kemenangan dalam empat pertandingan terakhir. Ditambah lagi, mereka pun kalah memalukan di kandang melawan America de Natal pada Piala Brasil dengan skor 5-2.
Tahun ini sepertinya tahun yang sial bagi Fred. Penyerang berusia 30 tahun tersebut mendapat kritik keras dari media dan publik Brasil setelah penampilannya bersama timnas sangat mengecewakan. Selalu tampil sejak menit pertama, Fred hanya mengemas satu gol.
Performa mengecewakannya itu berlanjut ketika ia kembali ke klubnya, Fluminense. Saat kalah 2-0 melawan rivalnya Botafogo, Fred gagal mengkonversi tendangan penalti. Setelah pertandingan itu usai, sejumlah fans menuliskan âOut Fredâ pada tembok kantor Fluminense.
Prestasi Fluminense merosot tajam setelah musim lalu berjuang di jurang degradasi. Berhasil selamat dari degradasi pun karena klub dibawahnya mendapat hukuman pengurangan poin karena menggunakan pemain ilegal. Padahal pada tahun 2010 dan 2012, Fluminense berhasil menjuarai liga.
foto: sportskeeda.com
[ar]
Komentar