FA Larang Fans Unggah Cuplikan Gol Liga Inggris ke Vine

Berita

by redaksi

FA Larang Fans Unggah Cuplikan Gol Liga Inggris ke Vine

Piala Dunia 2014 menjadi panggung pertunjukkan bagi sejumlah pembaharuan dalam sepakbola. Cat semprot dan teknologi garis gawang mulai diperkenalkan.

Di media sosial, Vine menjadi media alternatif untuk menyaksikan kejadian menarik dalam pertandingan. Proses gol hingga kontroversi yang terjadi di dalam lapangan dapat disaksikan ulang dalam hitungan detik. Penggunaan Vine kian masif karena FIFA memblokir ulasan pertandingan di Youtube.

Vine mempermudah akses bagi fans untuk menyaksikan klip yang mereka lewatkan. Klip di Vine biasanya direkam langsung lewat kamera gadget. Maka kualitas gambar yang dihasilkan pun menjadi tidak terlalu baik.

Saat fans senang dengan kemunculan media baru ini, tidak demikian dengan FIFA.

Lembaga penyiaran resmi Piala Dunia, ESPN dan Univision pun berang. Mereka menganggap klip yang diunggah fans tersebut melanggar hak cipta.

Piala Dunia pun usai. Premier League membuat aturan tegas dengan melarang fans untuk mengunggah klip gol ke Vine. Ini dilakukan karena ada ribuan klip gol yang diunggah saat Piala Dunia berlangsung. Dengan bergulirnya Liga Inggris pada malam (16/8) ini, hal serupa sepertinya akan kembali terjadi.

Operator Liga Inggris telah menyatakan bahwa mengunggah klip yang memiliki muatan hak cipta adalah ilegal. Mereka pun telah memberi peringatan agar fans tidak melakukan hal itu.

Dalam wawancara dengan BBC, Direktur Komunikasi Premier League, Dan Johnson menyatakan apa yang dilakukan fans tersebut melanggar hukum.

“Anda bisa mengerti bahwa fans dapat menyaksikan banyak hal. Mereka bisa merekam, dan membagikan klip tersebut. Namun sayangnya, hal tersebut melanggar hukum.”

“Ini merupakan pelanggaran hak cipta dan kami mencoba untuk mencegah fans agar tidak melakukan hal tersebut. Kami tengah mengembangkan teknologi seperti gif crawler, vine crawler, serta bekerja sama dengan twitter untuk mengurangi masalah ini.”

Menurutnya, apa yang dilakukan operator liga seperti membunuh kesenangan fans. Padahal, ini semata-mata demi menjaga kekayaan intelektual Liga Inggris itu sendiri.

Ini cukup beralasan karena stasiun televisi membeli hak siar dengan harga yang fantastis: 3 miliar poundsterling untuk menyiarkan pertandingan liga. Media The Sun dan The Times telah membeli hak tayang secara online. Mereka pun tidak membiarkan fans untuk menyaksikan secara gratis. Fans diharuskan membayar 8 pounds setiap bulannya untuk dapat berlangganan The Sun dan gol yang terjadi.

Kepala Deputi Olahraga The Sun, Dean Scoggins mendukung dengan apa yang dilakukan operator Liga Inggris tersebut. “Sangat penting untuk digarisbawahi bahwa mengunggah klip tersebut adalah ilegal. Kami dengan sangat jelas                menandatangani kontrak yang begitu besar dengan Premier League untuk menjadi pemegang lisensi dan dapat menyiarkannya.”

Liga Inggris dianggap sebagai contoh industri sepakbola. Klub murni mengandalkan sponsor dan pemasukan lain dari sepakbola. FA pun mengalokasikan sejumlah dana dari hak siar bagi klub. Peringkat terendah FPL musim lalu pun mendapatkan hingga 60 juta poundsterling.

Menjadi wajar jika FA menjadikan Liga Inggris sebagai liga privat. Mereka yang ingin menonton, ya harus membayar. Tak ubahnya pertunjukkan sirkus. Tapi itulah yang mesti diterima para penggemar. Jika televisi terestrial di negara mereka tak mendapat hak siar, mereka pun tak bisa menyaksikan pertandingan secara gratis.

Tapi sungguh tidak adil jika FA begitu saja menghapus klip dari Vine. Benar memang siaran tersebut memiliki hak cipta. Namun, gadget untuk merekam hingga tv yang digunakan untuk menonton bukanlah bagian dari hak cipta.

Toh penggemar hanya ingin menyaksikan satu momen saja. Itu pun tak lebih dari enam detik!

Ini seperti ada seseorang merekam lagu tapi hanya lima detik saja. Kualitasnya jelas jauh berbeda karena direkam dengan format (.amr). Lantas orang tersebut mengunggahnya secara gratis. Mungkin masih bisa disebut melanggar hak cipta, tapi tuduhan tersebut terkesan tidak etis.

Toh pengunggah tak menjual klip tersebut. Ia hanya membagikan kesenangan pada fans lain. Niatannya hanya itu.

Bagaimana menurut Anda? Setujukah jika klip gol di Vine diblok?

[fva]

Komentar