Integritas Siniša Mihajlovi? yang Bangkitkan AC Milan

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Integritas Siniša Mihajlovi? yang Bangkitkan AC Milan

Lebih baik lambat daripada tidak sama sekali, itu menjadi kalimat yang tepat untuk AC Milan saat ini. Hasil imbang 1-1 menghadapi Napoli di Stadion San Paolo, Selasa (23/2), benar-benar memberikan kepercayaan bahwa Milan siap melaju ke papan atas. Bukan tanpa rasa hormat kepada Napoli yang lebih mendominasi sepanjang laga. Tapi perlawanan keras dari Milan, berhasil melahirkan 10 pertandingan tanpa kekalahan dari laga tersebut.

Tentu saja raihan itu tidak lepas dari intensitas tinggi dari pinggir lapangan oleh pelatihnya, Sinisa Mihajlovic. Padahal, Milan dibantai Napoli dengan skor 0-4 pada putaran pertama Serie-A 2015/2015 di Stadion San Siro, Senin (5/10/2015).Tapi Milan perlahan pulih dari empat bulan terakhir sejak pembantaian tersebut. Kesebelasan berjuluk I Rossoneri ini pun mulai bangkit sejak Natal 2015.

Tentu saja raihan-raihan positif beberapa waktu terakhir ini membuat Mihajlovic percaya diri. Sehingga Mihajlovic tidak perlu mengkhawatirkan vokalnya Silvio Berlusconi, Presiden Milan, yang sempat tidak percaya kepadanya. Lalu, apa yang membuat Mihajlovic semakin percaya? yang pertama adalah keberadaan Carlos Bacca sebagai penyerang utamanya. Bacca sudah mencetak 13 gol, sekaligus raihan paling banyak kedua sementara di Serie-A 2015/2016 sejauh ini.

Ketajaman Bacca didukung skuat Rossoneri yang semakin kompak. Keinginan Bacca ketika melakukan penyelesaian akhir, semakin dimengerti oleh Giacomo Bonaventura dari lini tengah.  Selain itu, penampilan gemilang Gianluigi Donnarumma semakin memperkokoh organisasi pertahanan Milan yang semakin padu. Napoli pun kesusahan membobol gawang Milan dan cuma berhasil menceploskan satu angka.

Sekarang, Mihajlovic berhasil menciptakan komposisi skuatnya sendiri. Ia sudah mulai menemukan karakter Riccardo Montolivo dkk. Setiap pemain pun menunjukan karakternya dari kaki mereka untuk kemajuan-kemajuan Rossoneri. Kebangkitan Milan saat ini, berkemungkinan memakan Torino sebagai korban selanjutnya. Mereka akan bertanding di Stadion San Siro pada Minggu (28/2) dini hari nanti.

Mihajlovic pun menghimbau agar para pemainnya siap mental melawan Torino. Walau calon lawannya itu tengah mengalami inkonsistensi pada musim ini. Menurutnya, menghadapi Torino bukanlah partai mudah. Apalagi Mihajlovic menghormati sosok Giampiero Ventura, Pelatih Torino.

Bahkan Mihajlovic pun mempersilahkan pemainnya tetap bertahan di pemusatan latihan, jika menganggap remeh Torino. Penegasannya itu bukan tanpa alasan karena menganggap remeh bisa membuyarkan kemenangan skuatnya.

"Kita harus menang karena tiga pertandingan berikutnya bisa menentukan musim kami," ujar Mihajlovic. "Kami memiliki semua kualitas untuk menang dan lebih dekat dengan tempat ketiga. Namun, apapun yang terjadi dalam permainan yang melibatkan Inter atau Fiorentina, tidak menarik minat saya. Yang penting adalah apa yang kita menangkan," tegas Mihajlovic seperti dikutip dari Gazzetta World.

Apa yang dilakukan Mihajlovic sejauh ini pun membuat terkesan Alessandro Nesta, mantan pemain Milan. Nesta juga berharap Pelatih Milan saat ini dipercaya menjadi proyek jangka panjang. Apalagi Rossoneri sudah melakukan tiga pergantian pelatih dalam dua musim terakhir, "Anda tidak bisa selalu memulainya dari setiap awal tahun dan saya pikir dia (Mihajlovic) telah melakukannya dengan sangat baik. Saya berharap klub berdiri untuknya," ujar Nesta.

Tampaknya harapan Nesta mulai kelihatan bentuknya. Adriano Galliani, Wakil Presiden AC Milan, pun mengakui jika Milan lebih baik saat ini, "Milan adalah tim yang kuat dan sekarang lebih banyak yang di bawah kita daripada di atas kita," ungkapnya.

Nesta memberikan saran yang bagus dan direspons petinggi klub dengan baik. Integritas Mihajlovic dipadu dengan kecemerlangan individu para pemainnya, mampu membuat Milan semakin kompetitif. Bukan tidak mungkin Rossoneri semakin jelas bisa mencapai zona Liga Champions atau Eropa musim ini.

Komentar