Kingsley Coman, Pemuda Bergelimang Trofi dan Punya Percaya Diri Tinggi

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kingsley Coman, Pemuda Bergelimang Trofi dan Punya Percaya Diri Tinggi

Dalam sebuah kesebelasan, persaingan antar pemain tak bisa dimungkiri selalu ada. Terutama antara dua atau lebih pemain yang menempati posisi yang sama. Namun Kingsley Coman, penyerang sayap muda pinjaman dari Juventus, menanti kesembuhan seniornya – yang juga sorang penyerang sayap – yang sudah berada di Bayern München jauh lebih lama, Franck Ribéry.

Ketika Alexis Menuge dari situs resmi Bundesliga menyinggung fakta bahwa keduanya belum pernah bermain bersama dan bertanya apakah Coman menanti kesembuhan Ribéry, Coman menjawab: “Tentu saja. Lebih banyak pilihan yang kami miliki, lebih baik untuk kesebelasan. Franck dalam jalan yang baik dan ia akan kembali berlatih secara penuh bersama kesebelasan dalam beberapa hari ke depan. Kami mungkin bermain di posisi yang sama namun aku tidak melihatnya sebagai saingan untuk satu tempat di kesebelasan; aku melihatnya sebagai panutan. Aku dapat belajar sangat banyak darinya karena ia memiliki pengalaman yang jauh lebih banyak.”

Coman, walau baru berusia 19 tahun, sudah banyak mengangkat piala. Bersama Paris Saint-Germain ia menjuarai Ligue 1 2012/13 dan 2013/14, Coupe de la Ligue 2013/14, serta Trophée des champions 2013. Bersama Juventus Coman memenangi Serie A 2014/15, Coppa Italia 2014/15, dan Supercoppa Italiana 2015. Kekalahan Juventus dari Barcelona di final Champions League 2014/15 membuat satu piala yang sudah dekat dengan Coman gagal ia genggam.

Kegagalan tersebut sangat mungkin terbayar musim ini bersama Bayern. Namun andai tidak juara Champions League pun, daftar piala yang Coman menangi kemungkinan besar (sangat besar) bertambah. Bayern tidak menjadi kandidat terkuat juara Bundesliga musim ini tanpa alasan; mereka dominan.

Terlepas dari besar atau tidaknya peluang menjadi juara, yang terpenting bagi Coman adalah pengalaman demi pengalaman yang ia kumpulkan dari pertandingan ke pertandingan lainnya. Di Bundesliga Coman sudah bermain dalam delapan pertandingan (Bundesliga sendiri sudah berjalan 14 pekan); lima di antaranya bermain penuh. Secara keseluruhan, dalam 561 menit jam terbangnya di Bundesliga musim ini, Coman sudah mencetak tiga gol dan dua assist.

Di Champions League, Coman hanya absen dalam satu pertandingan. Dalam empat laga (265 menit) ia memang hanya mencetak satu gol, namun jumlah assist-nya sudah empat. Mengenai produktivitas ini, Coman mengaku banyak terbantu oleh kepercayaan yang ia dapatkan.

“Kepercayaan diriku tumbuh dalam setiap pertandingan yang aku jalani,” ujar Coman masih kepada Menuge. “Aku dapat bermain memenuhi potensiku. Aku tidak takut salah, atau ditarik keluar dari pertandingan jika aku mencoba sesuatu dalam pertandingan dan gagal. Tidak seperti itu. Pelatih kepala (Josep Guardiola) percaya kepadaku dan aku tahu rekan-rekanku juga begitu.”

Sumber foto: bundesliga.com

Komentar