Kontroversi Najamuddin Aspiran

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Kontroversi Najamuddin Aspiran

Tidak ada emosi negatif yang meluap-luap di antara dua penggawa Persipura Jayapura dan Arema Cronous. Saat Dendy Santoso dan Ruben Sanadi meninggalkan lapangan karena di-kartu merah-kan, keduanya bersalaman dan berpelukan.

Banyak yang beranggapan ketidaktegasan wasit yang memimpin laga, Najamuddin Aspiran, tidak tegas dan terkesan membiarkan pelanggaran-pelanggaran keras berlalu begitu saja. Puncaknya di menit ke-84 saat terjadi insiden antara Dendy dan Ruben, yang kemudian merembet pada pencekikan dan pemukulan terhadap kiper Arema, Kurnia Meiga.

Sebelum insiden tersebut, Najamuddin hanya memberikan dua kartu kuning masing-masing untuk Lim Joon-Sik dan Thierry Gathuessi. Sementara kartu kuning yang diterima Meiga dianggap karena kiper utama timnas tersebut memprovokasi lawan. Kronologis kerusuhan dapat anda baca di sini.

Dalam tayangan televisi terlihat Najamuddin ragu untuk (entah) memberikan kartu merah, atau melanjutkan pertandingan. Namun, saat perwakilan Persipura memastikan laga akan tetap aman, Najamuddin pun mengusir Dendi dan Ruben. Komentator televisi sempat mengkritisi penampilan wasit Najamuddin Aspiran.

Sebenarnya, kontroversi wasit asal Balikpapan telah berlangsung lama. Berikut kami sarikan dari berbagai sumber.

Halaman Berikutnya: Kontroversi pada 2009 dan 2010

Komentar