Louis van Gaal Bukan Manajer yang Tepat untuk Manchester United?

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Louis van Gaal Bukan Manajer yang Tepat untuk Manchester United?

Arsene Wenger menganggap tekanan-tekanan kepada Louis van Gaal beberapa waktu terakhir ini, sungguh jauh dari rasa hormat. Wenger menaruh rasa hormat yang begitu besar kepada Van Gaal. Menurutnya, Van Gaal layak diberi waktu lebih banyak bersama Manchester United, mengingat 30 tahun bekerja di dunia sepakbola, akan membuktikan kualitas Van Gaal.

Secara dramatis ia keluar dari konferensi pers yang digelar pada Rabu (23/12) lalu. Van Gaal geram karena pertanyaan tentang pemecatannya dan akan digantikan Jose Mourinho. Van Gaal pun menuntut media agar meminta maaf atas tekanan kepadanya selama ini. Apalagi semakin deras karena tiga kekalahan beruntun.

Sebelum walk out, ia mencurahkan penderitaan keluarganya karena isu pemecatan, sampai tentang dukungan Ed Woodward, Sir Alex Ferguson, dan David Gill kepadanya. Van Gaal bersikeras jika ia bersama para pemainnya masih berusaha bangkit dari keterpurukan. Dirinya juga menyampaikan pidato tentang persatuan ketika perayaan Natal bersama United.

Sementara itu Andrei Kanchelskis, mantan pemain United, menganggap Van Gaal bukanlah manajer yang tepat untuk United. Menurutnya, Van Gaal tidak mampu memimpin pemainnya, namun bukan keputusan tepat jika pemecatannya dilakukan dalam waktu dekat ini.

"Dibawah Sir Alex Ferguson, kita bermain menyerang dan memainkan 4-4-2. Van Gaal terlihat berbeda. Dia bukan pelatih yang tepat untuk Manchester United," celoteh Kanchelskis. "Saya tidak berpikir jika Van Gaal mengerti sepakbola Inggris. Sebuah tim perlu memiliki pemimpin, seperti Bryan Robson, Roy Keane, Peter Schemeicel, siapa pun yang bisa memberikan momen tepat dan bisa menunjukan kualitas kepemimpinan," sambungya seperti dikutip dari Daily Mail.

Sementara Raymond Verheijen, mantan pesepakbola sekaligus penulis buku dari Belanda, percaya Van Gaal akan bereaksi baik dari tekanan-tekanan yang didapatkannya. Melalui BBC Radio ia mengatakan jika Van Gaal merupakan manajer yang patut dijadikan guru. Verheijen yakin jika Van Gaal akan berjuang sampai kontraknya di United selesai pada 2017.

Masih Mendapat Dukungan

Wayne Rooney tahu tentang tekanan yang telah menggunung kepada Van Gaal selama ini. Rooney pun menegaskan para pemain masih berjuang untuk manajernya dan mengubah kiprahnya pada musim ini. Soal media yang mengkritik Van Gaal, Rooney mengatakan jika orang lain tidak tahu apa yang benar-benar terjadi dalam tubuh United.

Menurutnya, kritik setiap pertandingan bukanlah hal yang baik, apalagi sampai mejalar ke urusan keluarga. Rooney mengungkapkan telah melakukan pembicaraan antara pemain untuk mendapatkan solusi dari masalah mereka. Dirinya juga sadar jika musim ini tidak tajam karena baru mencetak dua gol dari 13 pertandingan.

"Kami bekerja keras, berjuang untuk manajer untuk mencoba dan mengubah musim ini. Sangat penting untuk kita semua tetap bersama-sama," cetus Rooney. "Aku tahu bahwa aku belum bermain dengan baik dan saya bekerja keras mencoba dan memperbaikinya agar melakukan yang terbaik untuk tim," sambungnya.

Baca juga : Bersama Louis Van Gaal, Come Back United Tinggal Kenangan?

Van Gaal pun mengakui jika United memerlukan perbaikan secepat mungkin. Dirinya juga sadar pengawasan kepadanya semakin meningkat setelah enam laga terakhir tanpa kemenangan. Hasilnya, United terlempar dari Liga Champions dan terdepak dari empat besar klasemen Liga Primer Inggris.

"Tidak ada yang disembunyikan dari fakta kami sedang dalam periode yang buruk. Sesuatu yang harus segera diperbaiki. Kita bisa mengubah situasi ini. Cara terbaik untuk keluar dari periode ini adalah tetap bersama-sama bagi kita semua," katanya.

Meskipun United sedang menyedihkan, namun baru kebobolan 14 gol musim ini masih bisa dibanggakan. Jumlah tersebut merupakan paling sedikit di Liga Primer Inggris musim ini. Jumlah itu sama dengan Arsenal dan Tottenham Hotspur.

Sumber lain : Mirror, Sports Mail, The Guardian

Komentar