Louis van Gaal dan Kekhawatirannya Akan Pemecatan

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Louis van Gaal dan Kekhawatirannya Akan Pemecatan

Louis van Gaal  menganggap pemecatan adalah sebuah aib buat karier kepelatihannya. Oleh karena itu, ia sebisa mungkin menghindari kemungkinan tersebut.

Namun, dengan dipecatnya Jose Mourinho dari jabatannya sebagai manager Chelsea, membuat Van Gaal terlihat was-was. Mourinho, dengan segala pencapaian yang ia raih—bahkan menjadi juara musim lalu saja mesti menghadapi risiko pemecatan. Dengan capaian kurang memuaskan pada musim ini, bukan tidak mungkin Van Gaal merasakan hal yang sama.

“Aku tak ingin mengakhiri kerierku dengan dipecat oleh klub,” tutur pelatih berkebangsaan Belanda ini kepada The Guardian, “Ini akan menjadi kekecewaan yang besar bagiku untuk berpisah dengan dunia sepakbola. Aku pikir, kehormatanku jauh lebih menekanku ketimbang tekanan dari media dan fans.”

Meskipun demikian, Van Gaal percaya dengan pengalaman 24 tahunnya melatih saat ini membuatnya bisa menahan beban tersebut. Pada 1991, saat ia menangani Ajax Amsterdam, para suporter memintanya diganti oleh Johan Cruyff. Namun, berkat kepercayaan klub dan kemampuan Van Gaal mengatasi tekanan, ia akhirnya membawa Ajax tiga kali juara Eredivise dan sekali juara Liga Champions.

“Saat Anda memulai pekerjaan untuk pertama kali dan penonton meneriakkan nama pelatih lain setiap pekan, dan itu terjadi padaku di tahun pertama melatih Ajax. Lalu, tekanan saat itu jauh lebih berat,” ucap Van Gaal.

“Tekanan saat aku memulai karier sebagai manajer jauh lebih besar karena aku tak bolah kalah. Sekarang, aku berada di penghujung karierku. Kalau aku kehilangan kepercayaan dari penggemar, itu akan sangat menyedihkan. Sebab, aku memiliki karier yang diinginkan setiap pelatih. Aku tidak berpikir kalau tekanan saat ini adalah yang terbesar,” tutur pria kelahiran 8 Agustus 1951 tersebut.

Meskipun demikian, Van Gaal  tetap percaya diri. Ia merasa dewan direksi Manchester United masih tetap mendukungnya. “Aku punya kepercayaan diri penuh dari dewan direksi dan pemain, itu yang saat ini aku rasakan,” imbuh pelatih yang juga pernah membesut Barcelona tersebut, “Namun, segalanya adalah tentang hasil akhir, kami harus menang. Kami tahu itu, para pemain dan staf juga. Tidak ada alasan bahwa kami harus menang karena saat Anda kalah terlalu banyak itu berarti kiamat buatku.”

Ruang Ganti MU Aman

Sementara itu, Van Gaal merasa terkejut dengan dipecatnya Jose Mourinho. Pasalnya, Van Gaal menganggap bahwa Mou adalah manajer yang fantastis karena tidak ada seorangpun di dunia yang bisa menyamai catatannya.

Di sisi lain, penjaga gawang utama MU, David De Gea, menolak laporan yang menyebut adanya ketidakharmonisan di ruang ganti MU. Ia malah memberi penghargaan buat kapten MU, Wayne Rooney, yang bisa menjaga skuat terus bersama dan bergerak di arah yang sama pula.

Menurut The Guardian, isu tersebut mengemuka karena MU dikritik karena performanya yang tidak tajam. MU dianggap kurang kreatif dan terlalu berdasarkan penguasaan bola. Saat bermain atraktif justru MU mengalami kekalahan, contohnya saat dikandaskan Wolfsburg 2-3 beberapa pekan lalu. Hasil tersebut membuat MU gagal melangkah ke fase knock out Liga Champions musim ini.

Baca juga: Detik-Detik Pemecatan Mourinho

Saat ditanya soal tidak adanya figur senior di tim, David De Gea menyanggah anggapan itu. “Atmosfernya amat baik. Ruang ganti amat menyatu. Mereka adalah orang-orang hebat dan kami semua amat senang dengan skuat MU saat ini,” tutur De Gea dikutip dari situs resmi klub, “Aku pikir mendapatkan hal yang besar adalah sesuatu yang penting buat tim. Liga ini amat sulit untuk dimenangi dan ada sejumlah kesebelasan yang juga memburu gelar juara.”

“Itu semua yang kami inginkan, untuk tetap berada di atas dan sampai pada April dengan posisi sebagai juara. Itu yang akan kami coba lakukan agar terjadi,” kata De Gea.

De Gea pun menyebut peran Wayne Rooney amat vital dalam tim. Rooney tidak hadir dalam tiga pertandingan terakhir karena cedera engkel. “Sebagai seorang kapten, dia punya kepribadian yang bagus. Dia selalu mencoba memotivasi kami. Ketika sesuatu berbuah buruk, dia yang selalu bicara dan mendorong kami,” tutur kiper tim nasional Spanyol tersebut.

Malam nanti, MU akan menjamu Norwich City di Old Trafford. Rooney dikabarkan sudah bisa memperkuat Setan Merah. Kalau dia bisa tampil, ini akan menjadi penampilannya yang ke-500 buat MU.

Rooney saat ini sudah mencetak tujuh gol yang membuatnya menjadi pencetak gol terbanyak MU. Kondisi tersebut membuat Van Gaal berani percaya kalau dia akan terus melanjutkan penampilan hebatnya setidaknya hingga tiga tahun ke depan.

Soal penampilan MU, Van Gaal menyatakan kalau tidak semua kekalahan diraih karena tim lawan bermain lebih baik dari timnya. Selalu ada momen di saat ia bermain baik tetapi justru gagal menang.

“Yang terbaik tidak selalu menang. Dalam kasus kami, kami kehilangan banyak poin karena kami tak bisa mencetak gol dari sejumlah peluang yang dihasilkan. Mungkin kami tidak menyelesaikan banyak peluang tapi kami selalu membuat banyak kesempatan.”

“Saat Anda melihat Leicester City menghadapi Chelsea, ada berapa kesempatan yang Leicester miliki? Tapi mereka bisa mencetak dua gol. Ini bukan tentang berapa banyak peluang yang kamu buat. Kamu harus mencetak gol ketika memiliki kesempatan,” kata Van Gaal.

Menghadapi Norwich malam ini akan menjadi ujian buat Van Gaal. Norwich saat ini menempati peringkat ke-18. Mereka tak pernah menang dalam empat pertandingan terakhir. Norwich sudah mencetak 18 gol, atau tiga gol lebih sedikit ketimbang MU. Mungkinkah MU bisa mencetak gol nanti malam dalam jumlah yang besar? Mungkin.

Komentar