Menanti Ekspansi Bayern Munich dan Bundesliga di Asia

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Menanti Ekspansi Bayern Munich dan Bundesliga di Asia

Sulit bagi kesebelasan lain untuk menandingi prestasi Bayern Munich di Bundesliga. Bukan sekadar prestasi melainkan juga dalam hal mengumpulkan pundi-pundi uang. Bayern yang telah meraih 25 gelar juara Liga Jerman dan 17 gelar DFB Pokal, mulai menyusun strategi untuk meningkatkan pendapatan, salah satunya dengan mulai mengeksplorasi pasar Asia dan Amerika Serikat.

Cara yang diraih Bayern Munich terbilang berbeda dengan apa yang dilakukan Borussia Dortmund dengan menjual saham. Bayern menggantungkan pendapatan dari kerjasama sponsor yang disokong oleh korporasi besar Jerman macam Adidas, Audi, Allianz dan SAP. Apa yang dilakukan Bayern itu bukannya tanpa alasan. Mereka menganggap korporasi tersebut mampu membukakan jalan Bayern menuju pasar internasional.

Dalam hal kepemilikan, Bayern pun terbilang sehat karena tak didanai dari utang para pemilik yang berasal dari luar negeri. Dengan cara seperti ini Bayern masih mampu meningkatkan pendapatan setiap tahunnya. Berdasarkan data 2014, adidas, Audi, dan Allianz, yang masing-masing memegang 8,3 persen saham telah menanamkan modal dengan total 345 juta dollar sejak 2002. Bayern pun dianggap sebagai kesebelasan panutan dalam pengelolaan klub olahraga di Jerman.

Dalam memilih sponsor, Bayern pun memilih dan memilah. Salah satunya kerjasama dengan DHL sebagai perusahaan pengiriman logistik. Kerjasama tersebut penting sebagai tulang punggung jaringan Bayern ke seluruh dunia. “Dengan DHL kini kami  mampu mengirimkan kostum FC Bayern kepada seseorang di Beijing dalam waktu 48 jam,” ucap Rummenigge, “E-commerce amat penting bagi peng-internasionalisasian kami. Kami tengah membangun online shop dengan berbagai bahasa di tiap negara.”

Keberhasilan Bayern membangun pasar baru yang belum dijamah, nyatanya turut meningkatkan penghasilan Bayern hingga 500 juta euro atau yang tertinggi selama 12 bulan sejak Juni 2014.

Terobosan besar yang dilakukan Bayern adalah pembangungan stadion baru berkapasitas 71 ribu. Sebelumnya, Bayern telah mendapatkan dana hingga 75 juta euro hasil investasi adidas sebagai bagian mendapatkan 10 persen saham. Stadion Allianz sendiri saat ini telah memiliki sejumlah fasilitas di antaranya corporate boxes yang menurut CEO Bayern, Karl-Heinz Rummenigge, menghasilkan lebih dari 15 juta euro setiap tahunnya.

Keberhasilan Jerman di Piala Dunia maupun penampilan tim Jerman yang mulai stabil di kompetisi Eropa, membuat Bundesliga kian populer. Analisis pendapatan Bundesliga pun makin diminati dan Bayern Munich menjadi yang terdepan sebagai model kesebelasan yang sehat dan sukses membangun kerjasama sponsor.

Tahun lalu, Dortmund menjual sahamnya pada Evonik Industries, Puma, dan Signal Iduna Allgemeine Versicherung. Tiga perusahaan tersebut membayar 69 juta euro yang meningkatkan modal hingga 114 juta euro.

“Kami memerlukan internasionalisasi dan rekan kerjasama kami mampu untuk memberi keuntungan dengan cara substansial dalam jangka waktu yang panjang,” ucap CEO Dortmund, Hans-Joachim Watzke.

Meski mendapat pendapatan besar, tapi Bundesliga masih terus mengekor kesebelasan-kesebelasan Premier League. Konsultan Marketing Olahraga, Philipp Kupfer, menganggap kalau internasionalisasi yang dilakukan Bayern bisa menjadi tonggak kesebelasan Bundesliga untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar. “Di Bundesliga, Bayern Munich adalah pionir dalam internasionaliasasi, tapi kesebelasan Inggris jauh lebih kuat,” tutur Kupfer.

Pada 2013, Bayern berada di belakang Real Madrid dan Barcelona dalam pengumpulan revenue. Salah satunya dikarenakan prize money Bundesliga yang didapatkan Bayern tidak sebesar yang didapat Real Madrid dan Barcelona serta kesebelasan Liga inggris.

Bayern Munich menjadikan Manchester United sebagai patokan kesuksesan dalam kerjasama sponsor. Bayern juga berusaha menaklukan Amerika Serikat dengan membuka kantor khusus di Amerika Serikat dan tentu saja melakukan tur pra musim. Mereka pun mencari kerjasama sponsor yang lebih kecil untuk pasar individual.

Salah satunya saat Bayern menjual lisensi nama mereka pada pembuat mie di Thailand. “Ini dilakukan karena bisa meningkatkan pemasukan dan menyebarkan nama Bayern Munich,” ujar Rummenigge.

Internasionaliasi yang dilakukan Bayern tentu bisa menjadi tonggak bagi kesebelasan Bundesliga lainya untuk mengeksplorasi pasar Asia dan Amerika Serikat. Bundesliga sendiri saat ini kian aktif terutama di media untuk mengenalkan lebih jauh Liga Jerman. Saluran Youtube Bundesliga pun dikemas dengan begitu menarik yang tentunya selalu diperbarui untuk memberi informasi pada penggemar.

Apa yang dilakukan Bundesliga secara tidak langsung turut mempromosikan kesebelasan lain macam Dortmund, Wolfsburg, dan Mainz. Ini penting untuk dilakukan agar saat penggemar bicara tentang Bundesliga, apa yang ada dalam otak mereka bukan sekadar Bayern Munich.

Baca juga: Rekor Pendapatan Bayern dan Ancaman untuk Bundesliga

Disadur dengan perubahan seperlunya dari tulisan Alex Webb yang terbit di Bloomberg.

foto: zimbio.com

Komentar