Merevolusi Sepakbola Cina Dengan Akademi Terbesar di Dunia

Berita

by redaksi

Merevolusi Sepakbola Cina Dengan Akademi Terbesar di Dunia

Ketika sebuah tim nasional tampil di Piala Dunia, maka tim itu akan diperbincangkan di seluruh dunia. Tentunya pencapaian itu akan menjadi sebuah prestasi yang membanggakan, karena untuk tampil di gelaran empat tahunan tersebut bukanlah hal yang mudah.

Butuh skuat dengan pemain-pemain berkualitas, ditambah taktik jitu sang pelatih untuk menjadi bagian event sepakbola terakbar itu. Bermain dengan pemain seadanya apalagi tanpa disertai persiapan yang matang hanya akan membuat tampil di Piala Dunia sekedar mimpi di siang bolong belaka.

Maka untuk bermain di Piala Dunia diperlukan sebuah persiapan yang benar-benar serius. Apalagi jika negara tersebut notabene bukan negara sepakbola layaknya Brasil, Spanyol, Italia dan Inggris. Perlu perencanaan ekstra untuk bisa bersaing bersama tim-tim terbaik di seluruh dunia.

Itulah yang saat ini sedang dilakukan Cina. Sebagai sebuah negara maju, pastilah akan sempurna jika keberhasilan mereka menguasai ekonomi dunia dibarengi dengan kesuksesan tim nasional sepakbolanya.

Cina yang baru sekali bermain di Piala Dunia tak mau jika setiap empat tahun mereka hanya jadi penonton. Mereka perlu ikut ambil bagian dalam kemewahan pesta sepakbola seperti Piala Dunia. Maka dari itu mereka mulai mempersiapkan diri untuk bisa mewujudkan impian besarnya itu. Salah satu caranya adalah dengan mendirikan sebuah akademi sepakbola terbesar di dunia di bawah naungan klub Guangzhou Evergrande.

“Ini adalah mimpi kita. Dan kita akan berusaha mewujudkannya,” ujar Fernando Sanchez Cipitria, mantan pemain timnas Spanyol yang saat ini menjadi technical director Guangzhou Evergrande International Football School.

Tujuan mendirikan sebuah akademi sepakbola terbesar ini tak lain karena Cina memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia. Dengan adanya akademi ini, para pesepakbola muda diharapkan bisa mendapatkan fasilitas akademi yang sama sehingga bisa menciptakan talenta-talenta muda berbakat.

“Banyak pesepakbola di sini karena Cina adalah negara besar. Tugas kami adalah menemukan bakat-bakat muda dan mengembangkan bakat mereka sehingga suatu saat sepakbola Cina bisa menjadi nomer dua di dunia,” ujar Sergio Sestelo, pelatih akademi yang berasal dari Spanyol. “yang pertamanya tentu saja Spanyol,” tambah Sestelo seraya tertawa.

Akademi yang menyerupai kastil Bavaria layaknya sekolah umum di Inggris ini didirikan oleh Xu Jiayin, pemilik klub Guangzhou Evergrande. Konstruksi tersebut dikabarkan memakan biaya sedikitnya 48 miliar yuan (4,6 juta poundsterling). Dana yang dikeluarkan tersebut merupakan kekayaan pribadinya. Ia rela merogoh saku pribadinya untuk mewujudkan keinginannya merevolusi sepakbola Cina.

Proyek Xu Jiayin ini memiliki lebih dari 50 lapangan sepakbola, sebuah kolam renang standar kolam Olimpiade, sebuah bioskop, dan empat gedung di mana 500 pekerja tinggal di sana.

“Sang pemilik berpikiran luar biasa,” ujar Cipitria yang dalam CV-nya pernah melatih untuk klub La Liga seperti Real Madrid, Deportivo La Coruna dan Real Betis. “Jika ia membuat sesuatu, maka itu harus yang terbaik. Bahkan luar biasanya mereka membangun semua ini hanya dalam 10 bulan,” tambahnya.

Evergrande menargetkan 10.000 murid yang menimba ilmu sepakbola di tempat ini. Sedangkan saat ini tercatat ‘baru’ memiliki 2.400 murid.

Dengan adanya akademi ini tentunya Cina berharap memiliki banyak pemain berkualitas di masa yang akan datang. Dan jika berkaca pada Olimpiade 2008 di mana mereka menuai sukses, bukan mustahil suatu saat Cina menjadi kekuatan baru sepakbola Asia bahkan dunia.

foto: news.sina.com

[ar]

Komentar