Pereira dan Akankah Man United Jadi "Keledai"?

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Pereira dan Akankah Man United Jadi

Manchester United sedang menghadapi kemungkinan lepasnya Andreas Pereira. Kontrak pemain kelahiran Belgia dan bersama The Red Devils akan berakhir musim panas ini. Maka Pereira berpeluang untuk meninggalkan Old Trafford secara gratis. Kemungkinan mereka akan kehilangan pemain muda potensial, sebagaimana terjadi pada Pogba, sedang terbuka.

Pogba, kita tahu, berganti kostum secara gratis. United memilih membiarkannya begitu saja dengan tak memperpanjang kontraknya. Fergie, kabarnya, tak menyukai Pogba yang banyak menuntut padahal usianya masih terbilang muda.Dan kini boleh jadi itu amat disesalkan menilik kinerja, performa dan (ujungnya) harga Pogba yang sudah kian mahal. (Baca: Cerita Pahit Manis Pogba di Man United).

Ini agak dekat ceritanya dengan apa yang terjadi dengan Ravel Morrison, yang dilepas Fergie karena kelakuan buruknya di luar lapangan. Walau pun, tentu saja, nasib Ravel memang tak secemerlang Pogba setelah berganti kostum. (baca juga: Ravel Morrison, Si Bengal dari Manchester).

Apalagi, banyak rumor berhembus, Juventus juga sudah siap memboyong Pereira, seakan hendak mengulangi kisah sukses mereka dengan Pogba. Jika pria berdarah Brazil tersebut tidak memperpanjang kontraknya bersama The Red Devils, Juve dengan sigap akan menawarkan  berbagai tawaran yang boleh jadi akan membuat Pereira tergoda.

Lantas, siapakah sebenarnya Pereira? Rupanya pemain yang lahir di Belgia ini bukan wonderkid sembarangan. Dirinya mengawali karir di Lommel United Junior, sebuah kesebelasan dari Belgia, negara yang menjadi tempat kelahirannya. Pasalnya, sang ayah, Marcos Pereira, merupakan mantan pemain K.V.Mechelen, K Sint-Truidense V.V dan Royal Antwerp yang merupakan kesebelasan-kesebelasan asal Belgia.

Pada 2005, Pereira bergabung dengan akademi PSV Eindhoven hingga 2011. Setelah itu akademi Manchester United meminangnya. Selama periode itu, dirinya memperkuat Belgia u-15 hingga u-17. Namun ketika 2014 lalu, ia lebih memilih memperkuat Brazil u-20. Ia beralasan, Brazil adalah tanah asalnya dan selamanya hatinya akan bersama Brazil.

Pada musim ini, ia sempat dipromosikan ke skuat senior yang dibesut Louis Van Gaal. Sayang debutnya sangat pahit karena United ketika itu dipermalukan MK Dons dengan skor aib 0-4 di Piala Liga itu. Kala itu dirinya masuk pada menit 46 menggantikan Saidy Janko. (baca: Siapa, sih, MK Dons Itu?)

Akan tetapi ceritanya berbeda ketika Pereira membela United u-21. Ia berhasil membawa The Red Devils muda dengan duduk di puncak klasemen sementara musim ini. Pada laga United u-21 pekan lalu, Pereira berhasil menjadi pencetak gol tunggal melawan Sunderland. Sayang, golnya dibalas Mikail Mandrond, sehinggakedudukan berakhir 1-1.

"Aku tidak tahu seberapa baik akademi di sini," ujar Ander Herrera, seperti yang dikutip Daily Mail. "Adnan Januzaj dan Andreas Pereira adalah pemain Manchester United yang akan menjadi pemain yang sangat penting selama bertahun-tahun," lanjutnya.

Pereira sendiri memang bukan pemain dengan berpostur besar, namun memiliki kaki yang cepat. Dirinya juga pintar membaca kapan harus mengoper bola, juga dilengkapi dengan umpan silang yang akurat.



Pereira sendiri menguasai berbagai bahasa, seperti Inggris, Portugis, Prancis dan Spanyol. Ini bekal yang sangat baik untuk berkompetisi di Eropa, di mana pun kelak akhirnya ia bergabung. Ia mungkin hanya perlu belajar bahasa Italia, jika akhirnya memutuskan bergabung dengan Si Nyonya Tua. Sebelumnya, pemain bernomor punggung 44 tersebut, pernah mengungkapkan ketertarikannya berkarir di Serie-A.

"Saya tahu betul Serie A Italia dan tidak akan kecewa bermain di salah satu liga terbaik di dunia. Hanya sejauh ini memang belum ada keputusan," imbuhnya.

Di sisi lain, jika United ingin mempertahankan Pereira, maka -- seperti kata ayahnya-- berikan saja bermain bermain yang lebih banyak di Old Trafford di bawah besutan Louis Van Gaal.

Proses itulah yang dialami Tyler Blackett. Musim ini ia sudah mendapatkan 10 kali kesempatan bermain untuk United senior. Lalu pemain belakang tersebut pun mencapai kesepakatan perpanjangan kontrak dua setengah tahun ke depan.

Nah, akankah Pereira akhirnya menjadi Pogba kedua? United tentu tak ingin menjadi keledai, sebab hanya keledai yang terperosok dua kali di lubang dan dengan alur cerita yang sama. Lagi pula, kemungkinan Pereira bertahan di United masih terbuka. Jika pun dilepas, tentu saja, karena United menakar Pereira tak sepotensial yang digembar-gemborkan. Tapi siapa tahu, bukan?

Simak cerita mengenai pemain-pemain muda di Manchester United:

Generasi Baru Manchester United: Class of 2014

Tergerusnya Pemain Muda Binaan United oleh van Gaal?

Penjualan Welbeck dan Ironi Rivalitas Mancunian vs Scouser


Foto : Daily Mail

Komentar