Nasib bertolak belakang dialami oleh Borussia Dortmund di dua kejuaraan berbeda. Di Bundesliga, Dortmund jatuh bangun berusaha mencari konsistensi. Terlepas dari semua kerja keras yang mereka tunjukkan, die Schwarzgelben hanya mampu mengumpulkan tujuh poin dari delapan pertandingan.
Bandingkan performa Dortmund di Bundesliga dengan penampilan mereka di Liga Champions. Tergabung bersama Arsenal, Galatasaray, dan Anderlecht tak membuat Dortmund minder. Dengan perkasa Dortmund mengalahkan ketiga pesaingnya. Raihan poin sempurna membawa klub asuhan Jurgen Klopp tersebut duduk manis sebagai pimpinan Grup D.
Tak hanya selalu menang, Dortmund tak pernah sekalipun kebobolan. Jumlah gol yang mereka cetak pun selalu bertambah pada setiap laga. Saat mengalahkan Arsenal misalnya, Dortmund mencetak dua gol. Setelahnya Anderlecht dipaksa kalah tiga gol. Pada laga teranyar, Dortmund pulang dari Turki setelah berhasil mencetak gol sebanyak empat kali ke gawang Galatasaray.
Normalnya, hujan gol adalah hadiah untuk tim yang banyak menghabiskan waktu mereka di area sepertiga permainan lawan. Namun ternyata rahasia Dortmund di pertandingan melawan Galatasaray bukan itu. Dortmund mampu meraih kemenangan telak 4-0 justru karena mereka banyak menghabiskan waktu mereka di daerah permainan sendiri.
Ini jelas sesuatu yang baru. Pasalnya Dortmund dikenal sebagai tim yang memiliki garis pertahanan tinggi. Terus menyerang adalah cara Dortmund untuk bertahan. Ketika lawan menguasai bola, Dortmund langsung memberi tekanan. Gegenpressing, kata Klopp. Dortmund menghadapi tekanan dengan balas menekan.
âKami sangat disiplin saat bertahan dan itu merupakan kunci bagi saya. Dibandingkan dengan permainan kami biasanya, kali ini kami menghabiskan lebih banyak waktu di area pertahanan,â ujar Klopp kepada media selepas pertandingan.
Apa yang diungkap oleh Klopp diperkuat oleh Neven Subotic, pemain belakang andalan Dortmund. Menurut Subotic, Dortmund sejatinya memang klub yang menjadikan pertahanan kuat sebagai fondasi kesuksesan mereka.
Setiap tahunnya, kata Subotic, Dortmund terus menerus memperbaiki diri untuk urusan pertahanan. âKami sebenarnya berkonsentrasi terhadap pertahanan di setiap tahunnya. Seharusnya memang itulah jalan hidup kami. Sejujurnya itulah strategi kami. Karena saat menyerang tidak ada yang perlu memberi perintah kepada tim,â ujar Subotic.
Satu rahasia lain terungkap. Serangan Dortmund yang tampak begitu mengalir dan mematikan ternyata adalah sesuatu yang muncul dari kebebasan yang diberikan oleh Klopp kepada para pemainnya. Inti serangan Dortmund adalah pengertian yang telah terjalin di antara para pemain.
âPara pemain hanya perlu bermain dengan gaya mereka masing-masing Apa yang paling penting adalah kami bertahan sebagai tim dan kami benar-benar melakukan itu. Kami perlu melanjutkan hal ini di pertandingan berikutnya dan terus bertahan seperti itu. Sebagai prioritas. Jika kami sudah memiliki bola, barulah para pemain boleh bersenang-senang dengan cara mereka masing-masing,â tutup Subotic.
"Jika Anda merasa bahwa Dortmund mendapatkan kemenangan ini dengan mudah, maka Anda telah salah menilai Dortmund untuk kali ketiga. Semuanya begitu sulit untuk Dortmund," kata Subotic. Karenanya, tak akan ada perayaan. Hanya kerja keras yang harus terus dilanjutkan.
âKami jauh dari kata sempurna. Kami tidak akan merayakan kemenangan ini dengan sampanye,â ujar Klopp yang juga mengakui bahwa Galatasaray membuat ia dan pasukannya begitu kerepotan.
Komentar