Reaksi dan Cerita Undian Piala Eropa

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Reaksi dan Cerita Undian Piala Eropa

Ada yang mengeluh, ada yang menerima. Ada yang realistis dan ada yang optimis. Ada yang sudah senada dan masih ada yang kurang kompak. Hasil undian fase grup Piala Eropa 2016 sudah final. Reaksi-reaksi dan cerita-cerita pun bermunculan.

Grup A: Albania, Prancis, Rumania, Swiss

Anghel Iord?nescu, pelatih kepala Rumania, tidak memiliki pengalaman di kejuaraan besar namun Didier Deschamps (pelatih kepala Prancis) dan Vladimir Petkovi? (pelatih kepala Swiss) sama-sama mewaspadai kesebelasan Iord?nescu. Dan keduanya mewaspadai Rumania karena alasan yang sama: Rumania hanya kebobolan dua kali di putaran kualifikasi.

Deschamps juga secara khusus mengingatkan dunia bahwa Prancis tidak sekali pun menang dalam dua pertandingan persahabatan melawan Albania. Gianni De Biasi (pelatih kepala Albania) sendiri mengaku menerima hasil undian dengan lapang dada, mengingat Albania adalah unggulan keempat dan karenanya pasti berhadapan dengan lawan-lawan yang berat.

“Saya tidak khawatir, karena saya tahu kami berada di Pot 4, kami pasti akan berhadapan dengan kesebelasan hebat,” ujar De Biasi. “Kami melawan tuan rumah, yang merupakan salah satu favorit juara. Juga ada Swiss dan Rumania – dua kesebelasan yang sangat kuat. Keuntungan kami adalah kami tidak memiliki tekanan, jadi apa pun yang kami lakukan akan menjadi pencapaian. Ini pengalaman yang sangat penting bagi kami, dan kami akan berusaha menunjukkan itu karena para pemain bangga dapat ambil bagian di Piala Eropa kali ini.”

Grup B: Inggris, Rusia, Slovakia, Wales

Masalah geografis ternyata memiliki peran penting dalam Piala Eropa. Setidaknya begitulah terasanya di Grup B. Roy Hodgson, pelatih kepala Inggris, merasa senang berada di grup yang sama dengan Wales karena kedua negara secara geografis berdekatan. Leonid Slutski, pelatih kepala Rusia, juga tampak senang karena komposisi Grup B berisi dua kesebelasan dari Britania dan dua kesebelasan dari Eropa Timur.

Inggris tentunya menjadi unggulan di grup ini, namun Wales juga ternyata mendapat perhatian besar. Baik Hodgson atau Ján Kozák (pelatih kelapa Slovakia) merasa Wales berbahaya karena pemain-pemain kunci mereka adalah pemain-pemain top Eropa. Menariknya, Wales berusaha menghindari Inggris.

“Inggris adalah satu kesebelasan yang tidak ingin kami hadapi,” ujar Chris Coleman, pelatih kepala Wales. “Tapi akan menjadi kehormatan berdiri di samping Roy Hodgson, yang telah saya kenal bertahun-tahun.”

Grup C: Jerman, Irlandia Utara, Polandia, Ukraina

Seperti Coleman yang tidak menginginkan Inggris, Michael O’Neill (pelatih kepala Irlandia Utara) tidak menginginkan Jerman dalam grupnya. Namun itulah yang ia dapat. Satu-satunya hal yang membuat O’Neill bersyukur adalah fakta bahwa ia baru akan menghadpai Jerman di pertandingan ketiga. Berbeda dengan O’Neill, Adam Nawa?ka (pelatih kepala Polandia) merasa tenang-tenag saja karena ia tahu tidak ada yang dapat ia perbuat untuk mengubah hasil undian.

“Kami tahu tidak ada yang dapat kami perbuat mengenai undian, jadi kami tenang-tenang saja,”ujar Nawa?ka. “Grup kami adalah salah satu yang terberat. Ada kesebelasan-kesebelasan kelas satu, seperti Jerman, salah satu kesebelasan terbaik dunia dalam beberapa tahun kebelakang, sang juara dunia. Irlandia Utara dan Ukraina juga kesebelasan yang baik, dan masih berkembang. Mereka bermain lebih baik dan lebih baik. Jadi tidak diragukan lagi setiap pertandingan akan menjadi tantangan bagi kami. Tujuan kami adalah lolos ke fase gugur.”

Joachim Löw senada dengan Nawa?ka. Ia mewaspadai serangan balik Ukraina dan Irlandia Utara. Sementara itu Andriy Pavelko (Presiden federasi sepakbola Ukraina) merasa tidak ada lawan lemah di Piala Eropa. Ukraina melawan Jerman di pertandingan pertama dan ia menyambutnya sebagai motivasi ekstra; sebagai modal untuk pertandingan-pertandinga berikutnya.

Grup D: Kroasia, Republik Cheska, Spanyol, Turki

Ante ?a?i? (pelatih kepala Kroasia) sepenuhnya menerima hasil undian. ?a?i? merasa Spanyol unggulan. Ia juga percaya Turki dan Cheska akan mati-matian. Di saat yang bersamaan ia tetap merasa Kroasia memiliki kesempatan. Fatih Terim (pelatih kepala Turki) sendiri merasa kesebelasannya memiliki keunggulan karena berpengalaman di Piala Eropa. Pavel Vrba (pelatih kepala Republik Cheska) jelas tidak setuju. Ia merasa negaranya bersama Turki dan Kroasia akan terlibat pertarungan sengit untuk satu tempat tersisa, karena Spanyol – ia prediksi – tidak akan menemui kesulitan berarti; keyakinan Vrba bukan keyakinan Vicente del Bosque (pelatih kepala Spanyol).

“Kami tergabung dalam grup yang sama dengan dua kesebelasan yang berada di grup yang sama dengan Belanda dan mengeliminasi mereka pada putaran kualifikasi – Turki dan Republik Cheska – dan kami harus menghadapi Kroasia, yang sanngat kuat dan termasuk salah satu yang terkuat di kejuaraan ini,” ujar Del Bosque.

Grup E: Belgia, Italia, Republik Irlandia, Swedia

Marc Wilmots (pelatih kepala Belgia) tidak percaya adanya grup neraka. Namun kepercayaan dirinya lucu karena tanggung. Ia sesumbar dapat mengalahkan Republik Irlandia dan Swedia, namun ketika membicarakan Italia ia hanya mengklaim bahwa Antonio Conte (pelatih kepala Italia) pasti tidak senang berhadapan dengan Belgia.

Mungkin benar apa yang Wilmots katakan, karena Conte sendiri merasa Belgia adalah salah satu unggulan untuk lolos ke fase gugur, namun tetap saja gertakan Wilmots terdengar lucu. Selain mewaspadai Belgia dan para pemain topnya, Conte juga mewaspadai Zlatan Ibrahimovi? serta hasrat dan semangat Republik Irlandia.

Erik Hamrén (pelatih kepala Swedia) juga merasa Italia dan Belgia unggulan. Martin O’Neill (pelatih kepala Reoublik Irlandia), sementara itu, merasa grupnya berat karena Italia adalah unggulan kedua yang menurutnya seharusnya berada di unggulan pertama.

“Ini undian yang berat untuk kami – ini yang paling berat,” ujar O’Neill. “Italia seharusnya berada di Pot 1. Posisi mereka tidak turun drastis – mereka adalah kesebelasan kelas satu dan karenanya (pertandingan melawan Italia) akan sulit.”

Grup F: Austria, Hungaria, Islandia, Portugal

Islandia dipenuhi semangat menghadapi kejuaraan besar pertama dalam sejarah mereka. Marcel Koller, pelatih kepala Austria, dapat merasakan itu dan karenanya ia merasa Islandia akan berbahaya sebagai kesebelasan, berbeda dengan Portugal yang menurutnya hanya akan bergantung kepada Cristiano Ronaldo.

Selain Islandia, Hungaria juga dipenuhi semangat karena sudah lama absen dari kejuaraan besar. Dapat atau tidaknya mereka berbuat banyak patut disimak, karena tidak ada pandangan yang sama antara elemen-elemen kesebelasan. Bernd Storck (pelatih kepala Hungaria) merasa Portugal dan Austria favorit sementara negaranya dan Islandia underdog. Roland Juhász (pemain belakang Hungaria) merasa kesebelasannya memiliki peluang menang melawan Portugal dan Austria. Tamás Priskin (penyerang Hungaria), sementara itu, merasa negaranya memiliki peluang menang di setiap pertandingan: “Kami tidak berada dalam grup terberat jadi kami memiliki banyak harapan. Kami memiliki peluang menang dalam ketiga pertandingan – pertandingan berlangsung selama 90 menit dan semua hal dapat terjadi jadi saya percaya diri dan tidak sabar menantikannya.”

Berbeda dengan Priskin, Fernando Santos (pelatih kepala Portugal) malah merasa negaranya tidak berada di grup yang mudah. Yang akan Santos lakukan sekarang adalah mempelajari dan menganalisis setiap lawan yang akan ia hadapi.

Komentar