Selamat Datang (Kembali) di Eropa, Hooligan Man United!

Berita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Selamat Datang (Kembali) di Eropa, Hooligan Man United!

Tiga gol yang disarangkan Wayne Rooney ke gawang Club Brugge KV pada play-off Liga Champions 2015/2016 (Kamis, 27/8) lalu seolah membuktikan jika dirinya masih layak dianggap penyerang papan atas Eropa.

Di sisi lain, rupanya, tiga gol yang dicetak Rooney di Stadion, Jan Breydel, kandang Brugge, juga diikuti agresifitas para suporternya yang datang mendukung langsung ke Belgia. Para suporter United mendapatkan alokasi tiket dari tuan rumah sebanyak 1,675 jatah penonton di tribun. Tapi para pendukung kesebelasan besutan Louis Van Gaal tersebut datang melampaui jumlah tiket yang disediakan tersebut hingga mencapai sekitar 2000 penonton. Sehingga sebagian suporter United yang tidak kebagian tiket Stadio Jan Breydel itu terpaksa menyaksikan kesebelasan kesayangannya di Pub Charlie Rockets di dekat Stadion.

Tapi menonton di luar Stadion justru tidak memberi jaminan keamanan bagi mereka dari serangan suporter tuan rumah. Usai pertandingan yang berakhir 4-0 itu gerombolan suporter Brugge datang ke Charlie Rockets untuk menyerang para suporter United. Perkelahian pun tidak terhindarkan. Selain baku hantam di jalanan, kursi pub berseliweran dan kaca di sana pun pecah.

Satu anggota kepolisian terluka akibat serangan suporter Brugge karena berusaha melerai perkelahian. Awalnya dilaporkan sebanyak 15 hooligan Brugge dan 25 suporter United ditangkap. Kemudian penyelidikan mengerucut menjadi enam hooligan Brugge dan 32 suporter United yang ditangkap. Khusus bagi suporter United cuma dua orang yang ditahan lebih lanjut untuk menjalani proses hukum, sedangkan sisanya dibebaskan tanpa syarat. Munkin itu terkait perusakan satu unit mobil polisi di lokasi keributan.

Baca juga cerita-cerita lain tentang hooliganisme pada tautan ini

Kepala Kepolisan Bruges, Dirk van Nuffel, mengatakan jika perkumpulan di bar dan mabuk memang tradisi yang tidak bisa dihindarkan para suporter Inggris. Kendati demikian pihak kepolisian cukup memuji sikap baik suporter United selama di tribun stadion. "Saya puas dengan fans Manchester United itu, mereka sangat baik, terutama dalam satu pertandingan ini," katanya.

Padahal ketika pertandingan berlangsung, satu suporter United sempat ditangkap karena masuk ke area lapangan sambil menyanyikan lagu hinaan tentang terpelesetnya Steven Gerrard, pemain LA Galaxy, yang notabene bekas pemain Liverpool sebagai rival mereka.

Jika diperhatikan ulah suporter dari Inggris memang sering dilakukan di luar Liga Primer Inggris dalam beberapa dekade terakhir ini. Sebelumnya suporter Southampton bentrok pada laga kualifikasi Europa League 2015/2016 ketika bertandang ke markas Vitesse pada 7 Agustus lalu. Selain itu tidak hanya ajang Eropa saja, bahkan para suporter United pernah memanfaatkan celah keributan pada pertandingan Liga Primer Inggris U-21 ketika menghadapi Manchester City.

Ketatnya aturan di tribun stadion sepakbola di Liga Primer Inggris memang semakin menyulitkan mereka. Dampaknya, para suporter Inggris mencari ruang gerak untuk merayakan katarsisnya di ajang lain, entah itu di Eropa atau bahkan laga-laga tim yunior. Pasalnya pada kompetisi senior pengamanan perangkat pertandingan lebih ketat dengan diberlakukannya tiket terusan yang memindai database setiap penonton sepakbola yang datang ke stadion.

Tapi di sisi lain apakah murni karena aturan ketat itu saja? Atau memang mereka sudah bosan berulah di tanah sendiri, atau ingin menambah eksistensi mereka di kancah Eropa terutama para suporter United yang sempat absen dari kompetisi benua biru pada musim lalu? Jika benar, "ya" ucapan selamat datang kembali kepada para hooligan The Red Devils di kancah Eropa.

2BAE261C00000578-3212187-image-a-13_1440631588309


Sementara itu rupanya serangan para hooligan Brugge kepada suporter Inggris tersebut bukan tanpa alasan. Usut demi usut rupanya para suporter Brugge menaruh dendam kepada suporter United karena pada pertemuan leg pertama di Stadion Old Trafford, Manchester, pada Rabu (19/8) pekan lalu, sekitar 3000 suporter Brugge mendapat gangguan dari suporter United ketika melakukan perjalanan dari hotel tempat mereka menginap menuju Old Trafford sebelum pertandingan berlangsung.

Kericuhan pun terjadi di luaran stadion Old Trafford antara suporter Brugge dengan pihak kepolisian yang membuat sembilan di antara mereka ditangkap. Sulutan para suporter United pun akhirnya berbalas dengan kericuhan di tengah kota Bruges, Belgia.

Komentar