Seolah memang ditakdirkan untuk kembali menjadi juara, Sevilla Fútbol Club meraih satu tempat di semifinal Europa League musim 2015/2016 dengan dramatis. Gelar keempat sudah di depan mata karena bagi Sevilla, lolos ke semifinal sama artinya dengan lolos ke final. Dan lolos ke final sama artinya dengan menjadi juara.
Bertindak sebagai tuan rumah pada pertandingan leg pertama delapan besar Europa League musim ini, Sevilla mengalahkan Zenit Saint Petersburg. Kesebelasan tamu unggul terlebih dahulu lewat Aleksandr Ryazantsev pada menit ke-29. Pada menit ke-73, Carlos Bacca menyamakan kedudukan. Denis Suárez mengunci kemenangan Sevilla dua menit sebelum waktu normal berakhir. Sevilla berada dalam posisi unggul, namun Zenit memiliki satu gol tandang yang sangat berarti.
Sepenuhnya sadar bahwa Zenit hanya membutuhkan kemenangan 1-0 untuk lolos ke semifinal, Sevilla mempersulit tugas pasukan André Villas-Boas. Lewat eksekusi penalti Bacca di menit keenam, Sevilla memperlebar keunggulan agregat menjadi 3-1. Tak hanya itu, satu gol di Petrovsky Stadium membuat Sevilla dan Zenit sama-sama memiliki satu gol tandang. Zenit, yang awalnya hanya perlu mencetak satu gol dan tidak kebobolan untuk lolos ke semifinal, tiba-tiba memiliki tugas besar mencetak tiga gol balasan.
Menguasai jalannya pertandingan dan mencetak dua gol lewat José Salomón Rondón (48â) dan Hulk (72â), Zenit hanya berjarak satu gol dari empat besar. Alih-alih menemukan apa yang mereka cari, Zenit malah kebobolan di menit ke-85. Pelakunya adalah Kévin Gameiro, seorang pemain pengganti. Sevilla lolos ke semifinal dengan agregat 4-3.
Selalu Masuk Final
Sevilla pertama kali tampil di semifinal Europa League pada 2006. Saat itu, kejuaraan ini masih bernama UEFA Cup. Sama seperti tahun ini, lawan Sevilla di delapan besar tahun itu adalah Zenit. Dan sama seperti tahun ini, tujuh gol tercipta dalam dua pertandingan saat itu. Sevilla lolos ke semifinal dengan keunggulan agregat 5-2.
Melawan FC Schalke 04 di semifinal, Sevilla membutuhkan perpanjangan waktu untuk lolos ke final dengan agregat 1-0. Pada pertandingan final yang dilangsungkan di Philips Stadion, Sevilla mengalahkan wakil Inggris, Middlesbrough, empat gol tanpa balas.
Tahun berikutnya, setelah menyingkirkan Tottenham Hotspur (agregat 4-3), Sevilla lolos ke semifinal bersama Werder Bremen dan dua kesebelasan Spanyol lainnya: Reial Club Deportiu Espanyol dan Club Atlético Osasuna.
Sevilla lolos ke final setelah menyingkirkan Osasuna. Espanyol menjadi lawan mereka di final. Dua kesebelasan Spanyol bertanding di final kejuaraan Eropa di Hampden Park, Glasgow, Skotlandia.
Adriano Correia membawa Sevilla unggul terlebih dahulu pada menit ke-18. Lewat Albert Riera, Espanyol menyamakan kedudukan sepuluh menit berselang. Hingga waktu normal berakhir, kedua kesebelasan tidak mencetak gol tambahan. Di babak tembahan, tepatnya pada menit ke-105, Frédéric Kanouté mencetak gol dan membawa Sevilla kembali unggul. Sama seperti di waktu normal, Espanyol kembali menyamakan kedudukan sepuluh menit setelah Sevilla mencetak gol. Kali ini lewat Jônatas Domingos.
Pemenang pertandingan, mau tak mau, harus ditentukan lewat adu penalti. Dari Espanyol, hanya Walter Pandiani yang berhasil mencetak gol. Di lain pihak, Daniel Alves menjadi satu-satunya pemain Sevilla yang gagal. Sevilla memenangi adu tendangan penalti dengan skor 3-1.
Setelah dua kali menjadi juara dalam dua tahun berturut-turut, lolos ke babak 32 besar di musim 2010/11 menjadi prestasi terbaik Sevilla. Musim itu Sevilla tersingkir karena FC Porto memiliki keunggulan gol tandang dalam agregat 2-2. Musim lalu, mereka kembali lolos ke semifinal setelah mengalahkan Porto dengan agregat 4-2 di delapan besar.
Sevilla berhadapan dengan sesama kesebelasan Spanyol, Valencia Club de Fútbol, di semifinal. Lewat keunggulan gol tandang (agregat 3-3), Sevilla meneruskan rekor sempurna selalu lolos dari semifinal UEFA Cup/Europa League. Sport Lisboa e Benfica, kesebelasan yang dikutuk tidak akan memenangi kejuaraan Eropa hingga tahun 2062, menjadi lawan Sevilla di final.
Bermain melawan kesebelasan yang âpasti akan kalahâ nyatanya tak semudah yang dibayangkan. Sepanjang 120 menit, kedua kesebelasan sama-sama gagal mencetak gol. Lagi-lagi, Sevilla harus menjalani adu tendangan penalti di final kejuaraan Eropa. Dan lagi-lagi, Sevilla keluar sebagai pemenang; kali ini dengan skor 4-2.
Tiga kali lolos ke semifinal, Sevilla tiga kali lolos ke final dan tiga kali keluar sebagai juara. Mengingat Sevilla meraih dua keberhasilan pertamanya secara berturut-turut, bukan tak mungkin tahun ini mereka akan kembali berhasil mempertahankan gelar juara musim lalu.
Tiga kesebelasan lain yang lolos ke semifinal bersama Sevilla adalah Dnipro Dnipropetrovsk dan dua kesebelasan Italia: Società Sportiva Calcio Napoli dan Associazione Calcio Firenze Fiorentina. Apapun hasil undian nanti, Sevilla akan bermain melawan kesebelasan yang belum pernah mereka hadapi sebelumnya di pertandingan resmi level Eropa.
Komentar