Teror di Paris, Inggris Batal Lawan Prancis?

Berita

by Redaksi 46

Redaksi 46

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Teror di Paris, Inggris Batal Lawan Prancis?

Teror yang melanda Prancis pada Jumat (13/11) petang, turut berdampak pada jadwal kesebelasan negara Inggris. Federasi Sepakbola Inggris, FA, akan memutuskannya pada Sabtu (14/11) setelah berbicara dengan Federasi Sepakbola Prancis, FFF. “Belum ada keputusan,” tutur Media Officer FFF, Philippe Tournon.

Inggris dipastikan lolos ke Piala Eropa 2016. Pada jeda internasional minggu ini, Inggris dijadwalkan bertemu dua tim kuat Eropa, Spanyol dan Prancis. Pertandingan menghadapi Spanyol telah dilangsungkan Sabtu (14/11) dini hari WIB. Sementara itu, pertandingan menghadapi Prancis akan digelar pada Selasa mendatang.

Sementara itu, sejumlah kegiatan timnas Prancis dibatalkan. Aktivitas media usai pertandingan dibatalkan, pun dengan jadwal latihan pada Sabtu ini di Clairefontaine. FFF juga membatalkan sesi latihan yang terbuka untuk umum pada Sabtu sore. Ini memperkuat kemungkinan dibatalkannya pertandingan persahabatan menghadapi Inggris. Lagi pula pemerintah Prancis telah meminta pihak keamanan untuk menutup perbatasan.

"Kami telah, sesuai keputusan saya, menggerakkan seluruh pasukan untuk menetralkan teroris dan memastikan semua area aman," ujar Presiden Prancis, Francois Hollande, dalam pernyataannya yang dikutip dari Detik, "Saya juga meminta pengerahan militer. Mereka kini ada di area Paris, untuk memastikan tidak ada serangan baru yang bisa terjadi," tegasnya.

(Pertandingan antara Inggris menghadapi Perancis akan tetap dilangsungkan sesuai jadwal di Stadion Wembley pada Selasa (17/11) mendatang,- Redaksi).

Kalah dari Spanyol

Bertandang ke Estadio Jose Rico Perez, Inggris menghadapi lawan yang sulit. Gol Mario dan Santi Cazorla berhasil membawa Spanyol unggul 2-0 atas Inggris. Ini merupakan kekalahan pertama skuat asuhan Roy Hodgson setelah dari Piala Dunia 2014.

“Spanyol yang memiliki penguasaan bola besar dan bermain lebih baik dalam pandanganku, layak untuk menang,” tutur Hodgson dikutip dari The Guardian, “Aku pikir para pemainku bekerja keras sebisa mereka dan aku tidak merasa kalau mereka membiarkanku dan staf pelatih kecewa. Namun, untuk memenangkan pertandingan kami harus melakukan yang lebih baik.”

Hodgson sebenanya menyadari kalau akan sulit buat Inggris menahan serangan Spanyol, “Kami tahu mereka amat baik menjaga bola dan mengalirkannya.” Untuk itu, Hodgson pun memaksimalkan serangan balik sepanjang pertandingan meski tak ada peluang yang bisa dikonversi menjadi gol.

“Kami tidak mengumpan bola dengan baik dan kami sering memberikan bola pada lawan. Anda harus memuji Spanyol atas kualitas pressing-nya. Namun, kami pikir, kami bisa lebih baik dalam menguasai bola dan kami punya pemain yang amat berbahaya saat menyerang,” ucap Hodgson.

Di tengah perdebatan tentang siapa yang layak jadi ujung tombak Inggris antara Harry Kane, Wayne Rooney, dan Jamie Vardy, Hodgson semalam menurunkan Kane pada babak pertama, sementara Rooney masuk pada menit ke-73 menggantikan Ross Barkley.

Kekalahan pertama dalam 16 pertandingan ini ditambah dengan cederanya Michael Carrick pada masa tambahan waktu babak kedua. Carrick pun ditarik dan digantikan Jonjo Shelvey.

“Carrick tidak terlihat baik,” tutur Hodgson, “Dia terkilir yang biasanya mengalami kerusakan ligamen. Kami tidak tahu sampai dia melakukan pemindaian sinar-x, tapi rasanya cederanya tidak terlihat baik.”

Gol pembuka Spanyol dicetak oleh bek kanan, Mario Perez, pada menit ke-72. Santi Cazorla mencetak gol penutup pada menit ke-84.

Pelatih Spanyol, Vicente del Bosque, justru merasa timnya sedikit beruntung, tetapi Hodgson jelas menolaknya dan menerima kalau Inggris pantas kalah. “Kami melawan tim yang amat bagus. Kami butuh pertahanan yang kuat selama 90 menit dan kami perlu lebih baik memanfaatkan kesempatan serangan balik. Kami tidak melakukan itu,” ucap Hodgson.

Saat ditanya apakan Inggris bisa menyamai perbedaan kualitas dengan Spanyol, Hodgson menyatakan kalau The Three Lions akan kesulitan untuk menyamai mereka.

“Kalau Anda bilang apakah kami bisa menyamai permainan umpan-umpan pintar ala Spanyol? Mungkin kami tak bisa. Namun, kami tak perlu melakukan itu. Kami melihat di Piala Dunia bagaimana mereka, seperti kami, tidaklah bermain baik. Namun, mereka adalah tim yang bagus dan dalam beberapa bulan ke depan, kami bisa lebih baik,” ucap Hodgson.

Komentar