Van Gaal yang Terus Mencari Alasan

Berita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Van Gaal yang Terus Mencari Alasan

Menjelang laga melawan West Ham, Manchester dilanda masalah besar. Dari sejumlah pemain lini belakang, hanya Luke Shaw, Marcos Rojo, dan Rafael yang bisa diturunkan pada laga yang akan berlangsung di stadion Old Trafford tersebut. Sisanya, dipastikan absen karena cedera (kecuali Tyler Blackett yang terkena suspensi).

Banyak pihak mungkin akan bertanya-tanya, metode latihan seperti apa yang dilakukan Van Gaal sehingga banyak pemain United yang mengalami cedera. Tapi Van Gaal berdalih hal ini terjadi bukan salahnya. Karena sebelumnya, ketiga pemain bertahan United [Phil Jones, Jonny Evans, dan Chris Smalling] memang sudah diprediksi akan mengalami cedera pada musim ini.

“Saya telah diberi tahu mengenai catatan cedera mereka [Jones, Evans, dan Smalling] dan saat ini terbukti,” ujar Van Gaal seperti dikutip situs The Age. “Tapi saya memiliki catatan bagus karena biasanya saya tak memiliki masalah cedera pemain.”

Van Gaal sendiri cukup yakin bahwa cedera para pemainnya bukan sebuah masalah yang bisa mengganggu musim pertamanya di Liga Inggris. Ia mencontohkan bagaimana ketika ia menangani Bayern Munich dan tak ada masalah cedera serius sepanjang musim.

“Sebagai contoh, [Arjen] Robben sebelumnya terus berkutat dengan cedera. Tapi ketika saya menanganinya, ia tak sekalipun mengalami cedera,” ujar Van Gaal. “Tak hanya Robben, tapi semua pemain, dan kami akan melakukan hal yang di sini, seperti ketika di Bayern Munich.”

“Saya telah 25 tahun bekerja di bidang ini dan saya terus belajar setiap tahunnya. Hingga suatu momen di mana saya menemukan sebuah filosofi, lalu menerapkannya pada tim,” lanjut Van Gaal.

Lantas, apakah minimnya stok pemain bertahan yang dialami United saat ini menjadi bukti kegagalan United dalam bursa transfer? Bisa dibilang jawabannya ya. Karena pada musim ini, United kehilangan tiga bek berpengalaman Rio Ferdinand, Nemanja Vidic, dan Patrice Evra. Dan dari 153 juta poundsterling yang dihamburkan United, tak ada yang mampu menambal kehilangan trio bek senior tersebut.

Tapi Van Gaal memiliki jawabannya sendiri. Menurutnya, pengalaman atau usia seorang pemain tak pernah menjadi pertimbangan baginya.

Van Gaal menegaskan: “Saya tak pernah mengkhawatirkan usia atau pengalaman seorang pemain. Yang menjadi perhatian saya adalah tipikal seorang pemain dan pemain tersebut harus bisa cocok dengan tim. Saya tak ingin membeli pemain yang tak cocok dengan dengan tim.”

“Usia tak begitu penting. Ketika saya menangani tim nasional Belanda pada Piala Dunia lalu, saya mengandalkan Bruno Martins Indi dan Stefan De Vrij, keduanya berusia 22 tahun. Mereka tak memiliki pengalaman di Premier League atau di luar negeri. Dan sekarang keduanya bermain di luar Belanda karena Piala Dunia.”

Ketika banyak orang yang mengkritik permainan United, khususnya di lini belakang, lagi-lagi Van Gaal berkelit. Menurutnya, yang telah ditampilkan lini pertahanan United saat ini sudah cukup baik dan sesuai harapannya.

“Pertahanan yang saya terapkan sejak Piala Dunia sangat berjalan dengan baik. Sebelum melawan Leicester, kami hanya kebobolan tiga gol meski kami bermain buruk. Organisasi lini pertahanan kami sangat bagus. Tapi semua orang memandangnya negatif, dan itu adalah salah.”

Van Gaal boleh saja terus mencari alasan atas setiap kritik yang terus dialamatkan padanya. Tapi jika hasil negatif terus diterima United, kapasitas sebagai pelatih berkualitas akan semakin diragukan. Karena hanya dengan kemenangan demi kemenangan lah apa yang dikatakan Van Gaal tersebut bukan hanya sebuah isapan jempol belaka.

Komentar