Nama Adam Lallana sebelumnya kurang begitu familiar di telinga pecinta sepakbola. Namun dalam beberapa tahun saja, ia kini telah menjadi bagian skuat tim nasional Inggris yang akan berlaga pada Piala Dunia nanti.
Berhasil mengantarkan Southampton ke peringkat 8 liga, Lallana kemudian menjadi incaran beberapa klub besar Inggris. Rumor yang beredar mengatakan Liverpool siap menggelontorkan dana sebesar 25 juta poundsterling untuk memboyong pemain yang berposisi sebagai gelandang serang ini. Sebelumnya, klub yang bermarkas di stadion Anfield itu telah merekrut teman seperjuangan Lallana sejak di League One, yakni Rickie Lambert.
Penampilan gemilangnya bersama Southampton musim lalu tak hanya membuat klub-klub raksasa kepincut untuk menggunakan jasanya, Roy Hodgson, manajer Inggris, pun tanpa ragu memasukkan namanya ke dalam skuat Inggris yang akan berlaga pada Piala Dunia nanti.
Pemain berusia 26 tahun ini tentunya girang bukan kepalang atas pemanggilannya tersebut. Impiannya untuk bermain di Piala Dunia menjadi kenyataan. Itu artinya latihan keras yang ia lakukan selama ini telah menunjukkan hasilnya.
Jika sedikit flashback, ketika Inggris berlaga pada Piala Dunia 2010, Lallana adalah seorang pemain Southampton yang bermain di League One, divisi tiga liga profesional Inggris. Tak terpikir sedikit pun olehnya untuk menjadi bagian skuat Inggris kala itu. Bermain di EPL saja sudah akan menjadi pencapaian luar biasa.
Pada Piala Eropa 2012 misalnya, Lallana kala itu menyaksikan Inggris harus tersingkir setelah kalah oleh Italia lewat adu penalti. Sebagai pendukung, tentu ia sangat kecewa. Namun kekecewaannya ini hanya sebagai seorang suporter, bukan sebagai pemain.
âDua tahun lalu aku tak pernah membayangkan untuk berada di Brasil, di Piala Dunia. Bermain di Piala Dunia adalah mimpi semua pesepakbola, tapi ketika itu Piala Dunia bukan target utamaku. Sampai pada akhirnya panggilan datang pada akhir tahun lalu. Aku disiapkan untuk pertandingan laga persahabatan melawan Cile dan Jerman. Sejak saat itulah aku mulai berpikir, bermain di Piala Dunia mungkin target yang realistis,â ungkap Lallana mengisahkan.
Momen lain yang paling diingatnya adalah ketika ia bermain bersama Alex Oxlade-Chamberlain dan Rickie Lambert, serta Morgan Schneiderlin melawan Hartlepool di stadion Victoria Park. Pertandingan yang hanya disaksikan oleh 3 ribuan pasang mata itu berakhir imbang tanpa gol.
âKetika itu aku merenung, tak puas dengan hasil. Tapi dalam sekejap, perjalanan telah mengantarkanku ke sini (Brasil),â ujar Lallana. âHikmah yang bisa diambil adalah mencoba menikmati setiap momen, dan petik sesuatu dari momen tersebut.â tambah Lallana yang sering mencubiti dirinya sendiri karena masih tak percaya dengan pencapaian yang ia raih.
Saat ini Lallana sedang berusaha untuk mendapatkan tempat utama di skuat Inggris yang bertabur bintang. Sebulan lalu ia dipastikan akan menempati satu posisi di lini tengah. Namun kemudian sang manajer memberikan pernyataan pada media bahwa akan memasang Raheem Sterling pada posisi gelandang serang. Pastinya ini menjadi suatu peringatan bahwa posisi Lallana tidaklah aman. Bahkan sebenarnya tak hanya Sterling, Wayne Rooney, Daniel Welbeck, James Milner, dan Ross Barkley pun akan memperebutkan posisi ini.
âSetiap orang perlu berlatih keras untuk mengesankan manajer. Ia memiliki banyak pilihan. Baik Raheem (Sterling) atau siapa pun yang kemudian dipilih adalah pilihan terbaik untuk tim. Rooney dan Milner pun bisa mengisi posisi ini. Namun kompetisi berjalan sehat,â Lallana berpendepat.
Kita tunggu saja nanti di Manaus, tempat berlangsungnya laga pembuka Inggris melawan Italia. Apakah akhirnya sang manajer akan memasangkan Lallana sejak menit pertama atau tidak sama sekali? Yang jelas, ia tak mau hanya menjadi penonton dan kembali menuai kekecewaan seperti dua tahun sebelumnya.
foto: mirror.co.uk
[ar]
Komentar