Adu penalti, memang, menyoal keberuntungan dan juga faktor psikologis. Paling tidak, begitulah menurut sebagian orang. Tapi, tidak untuk Sergio Romero. Baginya, adu penalti tak semata keberuntungan ataupun faktor psikologis, namun juga menyoal riset.
Berkat kegemilangan Romero menahan dua penalti pemain Belanda, Argentina akhirnya bisa melaju ke final Piala Dunia tahun ini. Dalam pertandingan yang di gelar di Sao Paulo itu, kiper milik Sampdoria itu berhasil menahan tendangan Ron Vlaar dan Wesley Sneijder.
Usut punya usut, keberhasilan Romero menahan dua tendangan penalti itu dibantu oleh sebuah catatan kecil yang ia selipkan di celana. Memang, sampai saat ini, belum jelas catatan apa yang diselipkan Romero tersebut. Â Yang jelas, saat tiba giliranya untuk menjaga gawang, ia selalu menyempatkan diri untuk membuka catatan kecil tersebut.
Besar kemungkinan, catatan itu adalah hasil riset staff pelatih kiper Argentina. Publik berpendapat, catatan itu berisi kebiasaan dan juga trik pemain Belanda saat hendak mengeksekusi penalti. Entah benar atau tidak, namun catatan tersebut terbukti sangat membantu peforma Romero saat melakoni babak adu penalti.
[youtube]
[/youtube]Tapi, selain harus berterimkasih pada catatan dan staff pelatih kiper Argentina, Romero, tampaknya, juga harus berterimakasih pada Javier Mascherano. Sebelum adu penalti dilangsungkan, gelandang bertahan milik Barcelona ini, beberapa kali tertangkap kamera, sedang menyemangati sang kiper.
Mascherano beberapa kali menepuk pipi Romero dan menyemangati. Dari gestur tubuhnya, Mascha berpesan, agar Romero tetap berkonsentrasi dan jangan menebak arah bola sebelum bola ditendang oleh pemain Belanda.
Memang, salah satu faktor untuk memenangi adu penalti adalah dengan mempelajari kebiasan si penendang. Selain itu, saat adu penalti, kiper juga harus bisa mensingkronkan otak dan mata, untuk menentuka arah datangnya bola. Dan hal itulah yang berhasil dilakukan Romero pada Kamis dini hari lalu (10/7).
(mul)
Komentar