Christian Benteke baru menghabiskan satu musim bersama Aston Villa ketika ia meminta pindah ke Tottenham Hotspur pada 2013. Mudah untuk melihatnya sebagai sosok yang tidak tahu diri, namun Benteke melakukan hal tersebut justru karena ia tahu benar di mana pemain sekelas dirinya seharusnya bermain.
Sekarang, Benteke yang berada di antara Liverpool dan Manchester, sangat mungkin akan kembali meminta pergi. Dan Aston Villa dihadapkan pada pilihan sulit karena tidak ada lagi waktu selain saat ini jika mereka memang berniat meraup keuntungan finansial dari kepergian Benteke.
Catatan 62 sumbangan langsung â dengan rincian 45 gol dan 13 assist â dalam 101 pertandingan resmi berseragam Aston Villa tidak lebih dari sekedar angka. Bukannya itu tidak penting. Tanpa semua itu Benteke yang datang dari Koninklijke Racing Club Genk hanya akan tampak seperti pembelian sia-sia seharga 7 juta pound sterling; pemain muda Belgia yang meraih mimpi bermain di Premier League namun gagal memekarkan mimpinya menjadi prestasi gemilang.
Namun terlepas dari jumlah gol dan assist-nya, Benteke memang penyerang yang pantas mencetak gol untuk kesebelasan peserta perburuan gelar juara ketimbang kesebelasan yang menghabiskan sebagian besar waktunya dan mengakhiri musim di papan tengah.
Dengan tubuh setinggi 1,91 meter Benteke memiliki modal kuat untuk memenangi nyaris setiap duel udara yang harus dijalaninya. Kaki-kakinya memang tidak cukup lincah dan luwes untuk menggiring bola dengan indah, namun kekuatan yang tersimpan di keduanya membuat pemain lawan menjalani tugas yang tak mudah setiap kali harus merebut bola dari (atau mempertahankan bola dari) Benteke.
Ketenangan yang ia miliki di area pertahanan lawan juga membuat Benteke berbahaya. Ia bukan Charlie Austin yang menjadikan tendangan keras sebagai senjata di setiap kesempatan. Benteke mampu menempatkan bola di titik yang sulit dijangkau penjaga gawang. Tak jarang ia menahan bola dan mengelabui lawan sebelum mencetak gol dengan cara itu.
Ditambah kemampuan bermain di kedalaman walau seringkali diminta memainkan perang ujung tombak (jika hanya boleh memilih satu pertandingan untuk menegaskan efektivitas permainan Benteke di kedalaman, semifinal Piala FA 2015 melawan Liverpool yang dimenangi Aston Villa adalah contoh tepat), Benteke semakin pantas membela kesebelasan lain yang lebih besar dari Aston Villa. Liverpool dan Manchester United kabarnya sedang berlomba menarik hati Benteke, dan sewajarnya demikian karena mereka tidak memiliki penyerang berkualitas.
Setelah Robin van Persie pergi Manchester United praktis hanya memiliki penyerang muda James Wilson serta Javier Hernández. Benar memang di gudang senjatanya Louis van Gaal masih memiliki Wayne Rooney. Tapi dia kan sudah mengubah pemain tertajam ketiga sepanjang sejarah Manchester United tersebut â dengan 230 gol, Rooney berada tepat di belakang Denis Law (237) dan Sir Bobby Charlton (247) â menjadi seorang gelandang.
Andai Van Gaal memang berniat mengembalikan Rooney ke barisan juru gedor, Manchester United tetap membutuhkan tambahan satu penyerang yang cukup berguna dalam perburuan gelar juara. Apalagi jika mereka memang berniat melepas Hernández di bursa transfer kali ini.
Berbeda dengan Manchester United, Liverpool memiliki banyak penyerang. Setelah Raheem Sterling pindah ke Manchester City dan sementara Daniel Sturridge harus menepi hingga setidaknya sampai September, Liverpool masih memiliki Mario Balotelli, Rickie Lambert, Fabio Borini. Ditambah lagi Liverpool baru kedatangan Divock Origi (yang sudah menyelesaikan masa pinjamannya di Lille OSC), Roberto Firmino, dan Danny Ings.
Persoalannya: Balotelli, Lambert, Borini, dan Ings tidak cukup dapat diandalkan serta Origi dan Firmino belum tahu seperti apa rasanya bermain di Premier League. Karenanya Liverpool membutuhkan Benteke. Sedikit banyak karena mereka memiliki Philippe Coutinho atau Roberto Firmino sebagai pengganti Jack Grealish selaku pasangan Benteke di lini serang Aston Villa.
Usaha Liverpool (dan Manchester United) untuk mendapatkan Benteke toh tidak akan mudah. Aston Villa berkeras tidak mau menerima tawaran lebih rendah dari 32,5 juta pound sterling. Namun jika tidak sekarang, mereka mungkin tidak akan menerima kompensasi dari kepergian Benteke karena per Januari 2016 nanti ia bebas menjalin hubungan dengan kesebelasan mana pun.
Jika memang Aston Villa merasa masih membutuhkan Benteke, mereka bisa saja menahannya dan membiarkan kontrak Benteke habis bersama mereka. Tidak baik memang menahan pemain yang sudah ingin pergi. Namun Villa sudah pasti memiliki jaminan Benteke tidak akan bermain ogah-ogahan sepanjang musim 2015/16 walau keinginannya untuk hengkang tidak dipenuhi: Piala Eropa 2016 di Perancis. Ya, Benteke memang mengincar satu tempat di tim nasional Belgia. Dan itu membutuhkan gol demi gol untuk bisa memastikan tempat itu melayang untuk dirinya.
Komentar