Uniknya, sebelum Firmino menapaki karier sebagai pemain di level tertinggi, tak ada yang mengakui kehebatannya saat ia muda, di mana Firmino sempat membela klub yang tak menjamin masa depannya, Club de Regatas, hingga usia 15 tahun. Tapi untungnya, seorang dokter gigi di daerah tempat tinggalnya yang bernama Marcellus Pontella menyadari bahwa Firmino bisa menjadi pemain hebat di masa yang akan datang jika mendapatkan jalan yang benar. Pontella sendiri yang saat itu mengantarkannya ke sejumlah kesebelasan-kesebelasan profesional Brasil untuk menemani Firmino menjalani trial.
âKetika saya melihatnya bermain pertama kali, saya bisa melihat bahwa ia pemain yang sangat bertalenta,â ujar Pontella seperti yang ditulis Mirror. âTapi tak seorang pun yang menyadari kemampuannya. Bahkan ketika saya mengatakan bahwa ia akan bermain di tim nasional suatu hari nanti, mereka menganggap saya gila.â
Namun akhirnya Pontella berhasil mengantarkannya ke Figueirense yang kemudian menjadi kesebelasan tempat Firmino melanjutkan karier. Dan pada uji tanding pertamanya kala itu, dua gol diciptakan Firmino lewat tendangan salto dalam tempo kurang dari satu jam.
Saat itu Firmino memang memiliki masalah dari sisi finansial, yang membuatnya tak berniat berkarier di sepakbola. Bahkan menurut Mirror, pemain kelahiran kota Maceio ini harus menjadi penjual kelapa di pantai untuk mendapatkan uang tambahan sebagai usaha menyambung hidup.
Namun berkat kegigihannya, akhirnya kesempatan untuk memiliki hidup lebih baik datang pada 2011 ketika Hoffenheim tertarik merekrutnya. Kepindahan ke Jerman saat itu, menjadi titik balik di mana kehidupan Firmino menjadi lebih baik. Perjalanan kariernya itu akhirnya sampai pada di mana ia menjadi salah satu penggawa timnas Brasil dan kini berlaga di salah satu liga terbaik di dunia, Liga Primer Inggris.
foto: uk.sports. yahoo.com
Komentar