Pemain Terbaik : Gonzalo Higuain (Napoli)
Salah satu kunci kesuksesan Inter Milan memuncaki klasemen karena pertahanan yang kuat. Di situlah peran Samir Handanovic sebagai kiper terbaik Serie-A 2015/2016 setengah musim ini. Tapi sayangnya, ia pernah dibobol dua kali oleh Gonzalo Higuain dalam satu pertandingan musim ini. Dua gol itu merupakan bagian dari koleksi gelar top skor sementara Serie-A musim ini.
Ya, Higuain adalah penyerang andalan Partenopei sejak 2013. Tapi musim ini ia bisa mencapai puncaknya sebagai ujung tombak Napoli. Musim pertama, Higuain menyelesaikan dengan 17 gol dan 18 gol pada musim keduanya. Tapi saat ini ia sudah memborong 16 gol dalam setengah musim ini.
Sekarang pun Higuain merupakan pemain tersubur kedua dalam lima liga top eropa. Jumlah golnya cuma kalah dari Pierre-Emerick Aubameyang dari Borussia Dormund atas 18 golnya. Tapi ia mengalahkan torehan 15 gol Zlatan Ibrahimovic dari Paris Saint-Germain (PSG).
Higuain seolah mengobati perasaan suporter Napoli ketika kehilangan Edinson Cavani dengan menjadi penyerang yang komplit. Postur badan proposional yang dimilikinya membuat ia cukup kuat ketika beradu badan dengan lawan, atau menahan bola serta menguasainya.
Higuain semakin tajam di musim ketiganya bersama Napoli di bawah asuhan Maurizio Sarri.
Penyerang asal Argentina ini memiliki tendangan jarak jauh keras dan terarah. Penyelesaian akhir Higuain menjadi paling ditakuti oleh lawan, jika dilihat dari 4,9 tendangan tepat sasaran yang dilepaskannya perlaga. Hasilnya adalah 16 gol Higuain saat ini. Hanya saja Higuain sering terjebak offside yang menjadi kekurangannya.
Serie-A 2015/2016 menyisakan setengah musim lagi. Masih banyak pertandingan yang bisa menambah pundi-pundi golnya. Bahkan jika Napoli berhasil scudetto, maka musim ini akan semakin sempurna bagi Higuain.
Best Eleven Paruh Musim Serie A
Untuk 11 pemain terbaik Serie A hingga paruh musim, di bawah mistar kami memilih Handanovic yang berhasil membuat Inter menjadi kesebelasan dengan paling sedikit kebobolan di Serie A. Peran Jeison Murillo yang tampil dalam 14 pertandingan Inter pun cukup konsisten menjaga kokohnya lini pertahanan Inter sehingga sulit kebobolan.
Sebagai tandem Murillo dalam daftar ini, terdapat bek asal Spanyol milik Napoli, Raul Albiol. Mantan penggawa Valencia ini mencatatkan 93 intersep yang jumlahnya lebih tinggi dari Giorgio Chiellini, Gonzalo Rodriguez, Kostas Manolas, bahkan Murillo. Bek berusia 30 tahun ini pun menorehkan 96 sapuan (terbanyak di Napoli, Kalidou Koulibaly di peringkat kedua hanya 67) dan 43 tekel.
Untuk dua full-back, kami menempatkan Marcos Alonso dan Alessandro Florenzi. Alonso yang kerap meghuni sisi kiri Fiorentina sendirian dalam formasi 3-4-2-1 membuat sisi kiri Fiorentina lebih mematikan dalam menyerang. Ia juga turut mencetak dua gol dan tiga assist. Sedangkan Florenzi telah mencetak tiga gol dan dua assist. Ia menjadi salah satu figur penting dalam penyerangan maupun pertahanan AS Roma di sisi kanan.
Dua gelandang tengah kami memilih Marek Hamsik dan Miralem Pjanic. Hamsik telah mengemas dua gol dan lima assist untuk Napoli. Sementara Pjanic sang eksekutor sepakan bola mati AS Roma berkali-kali menjadi penyelamat Roma dengan tujuh gol dan lima assistnya.
Pada pos gelandang serang terdapat banyak kandidat terbaik seperti Franco Vazquez (Palermo), Giacomo Bonaventura (AC Milan), atau Alejandro Gomez (Atalanta). Namun apa yang ditampilkan Riccardo Saponara bersama Empoli membuatnya masuk dalam daftar ini.
Pemain yang kini berusia 24 tahun tersebut memudahkan kinerja Massimmo Maccarone di lini depan. Dari 14 penampilan, ia telah mencetak lima gol dan enam assist. Jumlah kontribusi ini (11) lebih tinggi dari Vazquez (6), Bonaventura (10), dan Gomez (8). Jangan lupakan pula berkat dirinya Empoli menempati peringkat tujuh klasemen pada akhir tahun 2015.
Di lini sayap penyerangan untuk menemani Higuain yang kami pilih sebagai penyerang tengah, kami memilih Insigne dan Paulo Dybala. Insigne telah mencetak tujuh gol dan lima assist, sementara Dybala telah mencetak delapan gol dan tiga assist. Keduanya telah menjadi figur penting bagi masing-masing kesebelasan, Napoli dan Juventus. Berkat penampilan gemilang keduanya, Napoli dan Juventus pun kemudian menemukan performa terbaiknya hingga menempati posisi yang cukup ideal untuk mengarungi sisa musim 2015/2016.
Komentar