Di musim ini, Benfica tidak terlalu banyak mengandalkan pemain yang berasal dari negara Portugal. Tercatat, hanya ada sembilan pemain yang berasal dari negara Portugal. Jumlah yang terbilang sedikit jika melihat total skuat Benfica untuk musim 2015/2016 yang mencapai 26 pemain.
Namun jangan salah kira, empat dari sembilan pemain tersebut berasal dari akademi mereka sendiri. Manajemen memberikan kesempatan kepada mereka untuk naik ke tim utama dari Benfica B. Keempat pemain itu adalah Nelson Semedo, Renato Sanches, Nuno Santos, dan Goncalo Guedes. Tapi dari empat nama tersebut, hanya Renato Sanches yang paling bersinar.
Masa remaja Sanches banyak dihabiskan bersama Benfica Youth Team (Benfica U-19) sebelum dia naik ke Benfica B musim 2014/2015. Tetapi, sebelum masuk Benfica Youth Team, pemain bernama lengkap Renato Junior Luz Sanches ini menghabiskan masa kecilnya di Aguias da Musgueira, klub lokal Lisbon dan juga klub kampung halamannya.
Di Aguias, pemain kelahiran kota Lisbon ini belajar menendang bola mulai umur delapan tahun. Tak lama setelah itu, hanya berkisar satu tahun, pada 2006, Sanches masuk ke akademi Benfica karena pihak Benfica tertarik akan bakat yang dimilikinya. Di Benfica, dia mengikuti sistem youth Benfica dan belajar mendalami sepakbola secara lebih serius.
Selama menjadi bagian dari Benfica youth team, bakatnya semakin mengilap. Pemain asli Lisbon ini berhasil membawa Benfica youth team menjadi finalis UEFA Youth League tahun 2013-2014. Timnya dikandaskan oleh Barcelona youth team dengan skor 3-0.
Meski kalah, bakatnya mengundang decak kagum. Dari situlah pemain kelahiran 18 Agustus 1997 ini mulai dipromosikan ke Benfica B. Bersama Benfica B, ia mencatatkan 34 penampilan dengan mencetak tiga gol dan satu assist sejak debutnya pada tanggal 5 Oktober 2014.
Selain itu, namanya pun selalu menjadi langganan timnas lintas usia Portugal. Terhitung Sanches pernah membela Portugal U-15, Portugal U-16, Portugal U-17, dan terakhir adalah Portugal U-19. Ia juga merupakan bagian dari skuat Portugal U-17 yang menjadi semifinalis Piala Eropa U-17 tahun 2014.
Kilauan prestasi dan pengalaman itulah yang membuat Benfica tidak ragu untuk mempromosikannya ke tim senior pada November 2015. Tak lama dari situ, bocah berambut gimbal ini memperpanjang kontrak sampai tahun 2021, salah satu usaha Benfica dalam mempertahankan pemain asli Lisbon di dalam tubuh Benfica.
Bersama tim senior, pemain yang malang melintang bersama timnas Portugal junior ini mencatatkan debutnya pada saat pertandingan away melawan Tondela yang berakhir dengan kemenangan 4-0 untuk Benfica. Selang dua pertandingan setelah itu, dia mencetak gol perdananya ketika Benfica melawan Academica yang berakhir dengan kemenangan untuk Benfica dengan skor 3-0. Sanches pula lah yang menjadi pembuka keran gol Benfica di tahun 2016 dengan mencetak gol di pertandingan melawan Vitoria Guimares. Total sampai saat ini, dirinya telah ikut dalam 21 pertandingan bersama tim senior Benfica, mengoleksi 2 gol dan 1 assist dalam semua ajang.
Jika melihat dari gaya permainannya, beberapa orang menyebutnya sebagai "The New Ronaldinho". Kecerdasannya, pengamatannya yang tajam, ketenangan di lapangan, dan kemampuannya dalam mengatur ritme permainan menjadikannya bisa dimainkan dalam berbagai posisi dan peran di lini tengah, mulai dari box-to-box midfielder, holding midfielder, dan juga peran sebagai pemain no. 10. Peran inilah yang sekarang sempat hilang di timnas Portugal sepeninggalnya Deco Souza yang pensiun.
Dengan usia Sanches yang baru akan menginjak 19 tahun di bulan Agustus, bukan tidak mungkin juga dia akan menjadi "The New Eusebio" dan menjadi dinamo timnas senior Portugal di masa depan. Dengan penampilannya yang reguler bersama Benfica saja ia sudah mendapatkan jam terbang yang cukup untuk seorang pemain berusia 18 tahun.
Sumber: Transfermarkt, DailyStar, Wikipedia, UEFA
Foto: uefa.com
Komentar