Pengumuman di papan elektronik Stadion Signal Iduna Park tidak pernah segetir ini. Saat pengumuman ditayangkan, sebanyak 81ribuan penonton terdiam. Mereka menghentikan segala aktivitas, termasuk chant yang nyaring terdengar sejak menit pertama.
Shinji Kagawa mencetak gol pada menit ke-73, sekaligus menambah keunggulan Borussia Dortmund 2-0 atas Mainz. Namun, penonton di stadion bergeming. Tidak ada perayaan gol yang berlebihan di tribun. Suasana di stadion mendadak sepi. �"Di lapangan, kami benar-benar tidak tahu apa yang sedang terjadi. (Karenanya) Kami jengkel dengan keheningan itu,�" tutur pencetak gol pertama Borussia Dortmund, Marco Reus.
Pengumuman tersebut memang menyakitkan. Seorang penggemar Dortmund yang duduk di tribun south-west Signal Iduna park dikabarkan meninggal dunia karena serangan jantung. Atmosfer stadion yang meriah, menjadi sepi setelah kabar meninggalnya penonton tersebut menyebar.
Kabar duka itu akhirnya sampai kepada para pemain. Usai pertandingan, mereka berkumpul dan berjajar di tengah lapangan. Para penggemar di tribun selatan, Yellow Wall, membentangkan syal. Bersama-sama mereka menyanyikan "YouÃâll Never Walk Alone".
"Wasit bahkan bertanya padaku mengapa suasana di stadion menjadi sunyi. Segera setelah pertandingan, pelatih Thomas Tuchel menjelaskan apa yang terjadi," lanjut Reus, "Ini jelas menghadirkan awan mendung di pertandingan dan pujian untuk penggemar atas apa yang mereka lakukan."
Ucapan bela sungkawa pun dituturkan Presiden Dortmund, Reinhard Rauball. "Atas nama Borussia Dortmund, saya mengungkapkan rasa duka cita sedalam-dalamnya dan simpati terdalam untuk keluarga korban. Kami bersama mereka," kata Rauball dalam rilis di situs resmi Dortmund.
Rauball yang menyaksikan pertandingan tersebut mengaku tak bisa berkonsentrasi lagi kepada pertandingan usai mendengar ada penonton yang meninggal. Ia pun terkejut dengan aksi suporter Dortmund yang secara spontan melakukan aksi diam untuk menghormati penonton yang meninggal.
"Saya hanya bisa memuji penggemar yang menunjukkan kesedihan dan penghormatan mereka dengan cara seperti ini. Saya pun mengangkat topi untuk suporter Mainz yang juga menunjukkan simpati dan dukungan. Saya sangat menghormati mereka yang mengayunkan syal mereka di akhir pertandingan dan bernyanyi YouÃâll never walk alone. Itu menunjukkan betapa dalamnya konsep seperti kemuliaan dan rasa hormat untuk satu sama lain dan hanhya bisa diekspresikan dengan cara seperti itu," tutur Rauball.
Sebenarnya ada dua orang yang terkena serangan jantung. Namun, satu di antaranya berhasil diselamatkan dan tengah dirawat di rumah sakit. "Kami mendapat kabar dari rumah sakit kalau korban kedua tengah berada dalam kondisi stabil," tulis pernyataan resmi klub.
Hal ini pun mendapat perhatian dari Tuchel. Secara pribadi ia mengungkapkan rasa simpati atas situasi yang ia sebut sebagai "mengerikan".
"Kami semua tahu bahwa ada hal yang lebih penting dalam hidup selain sepakbola. Ini sangat sulit untuk berdiri di tepian lapangan atau di atas lapangan, tidak tahu apa yang terjadi tapi telah memenuhi kewajiban untuk memainkan penampilan yang terbaik," tutur Tuchel.
Apa yang dilakukan penggemar Dortmund dan Mainz, diapresiasi oleh pelatih Mainz, Roger Schmidt [Ralat: Martin Schmidt]. "Aku lihat betapa menginspirasinya 80 ribu penonton terdiam sebagai bentuk penghormatan. Solidaritas seperti itu amat impresif. Semua orang di stadion bersatu sebagai unit," kata Schmidt dikutip BBC.
https://twitter.com/Doering_Stefan/status/709082870548140032/
Yellow Wall pun bergegas mengemasi segala keriuhan yang mereka ciptakan. Mereka menggulung spanduk yang terpajang, mereka menghentikan siulan panjang. Di penghujung pertandingan, di depan para pemain yang bergandengan tangan, mereka bernyanyi dengan lantang, "YouÃâll never walk alone".
Meski identik dengan Liverpool, tapi lagu "You`ll Never Walk Alone" juga sering dinyanyikan Celtic dan sejumlah kesebelasan di Liga Belanda dan Liga Jerman.
foto: @bvb
Komentar