Leicester City merupakan tim kejutan di Liga Inggris, setelah pada musim 2014/2015 hanya finis di peringkat 14. Akan tetapi kini menjadi pemuncak klasemen dan menjadi kandidat terkuat sebagai peraih titel Liga Primer, mengungguli perolehan klub-klub besar sekelas Chelsea, Manchester City, Arsenal, Liverpool, serta Manchester United.
FC Rostov adalah jelmaan Leicester di  Russian Football Premier League, divisi tertinggi dalam piramida sepakbola Rusia. Rostov kini bertengger di peringkat pertama liga tersebut dengan mengantongi 40 poin dari 20 laga. Dengan raihan tersebut mereka berhasil memaksa tim-tim penguasa negeri yang dipimpin Vladimir Putin tersebut bekerja lebih keras. CSKA Moskow, Lokomotiv Moscow, Zenit St. Petersburg, dan Spartak Moscow, adalah tim yang berada di bawahnya. Yang lebih mengejutkan adalah mereka mengalahkan CSKA Moskow dengan skor 2-0 pada pekan lalu. Dua gol Rostov dicetak oleh Dmitry Poloz dan Moussa Doumbia.
Performa apik Rostov di luar dugaan, padahal tim yang bermarkas di Olimp-2 tersebut sempat terkena sanksi transfer pemain, akan tetapi secara mengejutkan mereka berhasil menggapai puncak klasemen. Rostov bukanlah klub bergelimang gelar di Rusia, seperti halnya dua klub asal Moscow yakni Spartak dan CKSA serta Zenit St. Petersburg. Dua klub yang disebut terakhir merupakan tim yang dalam kurun waktu lima tahun terakhir menjadi juara Liga Primer Rusia.
Rostov hanyalah tim semenjana, sama seperti Leicester, musim lalu mereka menempati peringkat ke-14. Torehan terbaiknya saat sukses meraih titel juara Russian Super Cup, itu pun baru diraihnya pada 2014 lalu. Dari segi skuad mereka jauh dari kata mewah, bahkan pada September lalu, Rostov terlilit utang sebesar empat juta euro. Kejadian tersebut berpengaruh pada skuad mereka, yang berada jauh di bawah Zenit St. Petersburg yang memiliki skuad paling mahal di Rusia.
Dengan materi pemain âseadanyaâ mereka berhasil meraih tiga kemenangan beruntun dalam tiga pertandingan terakhir. Aksi impresif Rostov musim ini tak lepas dari peran pelatih Kurban Berdyev. Arsitek asal Turkmenistan tersebut kaya akan pengalaman.Ia sukses membawa Rubin Kazan menjuarai Liga Rusia dua kali berturut-turut pada 2008 dan 2009. Bersama klub tersebut ia sempat mengalahkan Barcelona di Camp Nou pada Liga Champions 2009/2010. Maka tak heran penampilan apik Rostov dipengaruhi oleh tuah Berdyev.
Gelandang Rostov Aleksandr Yerokhin membenarkan hal tersebut, bahwa Berdyev melakukan tugasnya dengan sangat baik. Seperti yang dikatakannya kepada Reuters, âDi manapun ia bekerja dia akan mendapatkan hasil terbaik.â
Yerokhin juga mengatakan bahwa Berdyev merupakan master dalam hal psikologi dan taktik. Terbukti dari hasil cemerlang yang didapat walau dengan komposisi pemain yang sederhana.
âMungkin tak hanya pemain bintang dalam tim kami. Namun, perpaduan pemain muda dan pemain berpengalaman memberikan hasil yang baik.â, tambah pemain berusia 26 tahun tersebut."
Akan tetapi untuk meraih gelar juara Liga Primer Rusia untuk pertama kalinya dalam sejarah klub, mereka harus bisa mempertahankan posisi puncak klasemen dengan tetap bermain konsisten dan membumi. Kalaupun tak bisa merengkuh gelar juara, minimal mereka masih mempunyai kesempatan besar mendapatkan tiket playoff ke Liga Champions.
Cerita yang berbanding terbalik dengan dominasi PSG di Ligue 1, Bayern Munchen di Bundesliga, serta Barcelona di La Liga. Namun dongeng tersebut tentu mirip dengan cerita Leicester City di tanah Inggris, dimana klub hipster menjadi kandidat terkuat peraih gelar juara liga, mengalahkan peluang tim tradisional yang rutin merengkuh trofi juara.
Foto :Â u-f.ru
ed:Â fva
Komentar