Rivalitas yang terjadi di muka bumi ini seakan tak akan pernah bisa dihilangkan. Yang baik melawan yang jahat, yang kuat melawan yang lemah, yang kaya melawan yang miskin. Segala yang hal berlawanan cenderung membentuk rivalitas. Namun bukan berarti aspek yang memiliki kesamaan tidak membentuk rivalitas. Kedua kubu yang sama kuat juga berpotensi untuk menjadi rival, karena keduanya akan saling berlomba untuk menjadi yang terbaik.
Rivalitas juga terjadi dalam dunia sepakbola. Pelle dan Maradona merupakan dua kekuatan besar dalam sepak bola di abad ke-20. Akan tetapi keduanya tak bermain dalam generasi yang sama, Pelle 20 tahun lebih dulu terjun di dunia sepakbola dibandingkan dengan Maradona. Namun, hal berbeda terjadi pada Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang hidup di era yang sama sehingga membuat rivalitas keduanya lebih ânyataâ daripada para pendahulunya.
Selama hampir dalam satu dasawarsa terakhir, publik di seluruh dunia dijejali atmosfer persaingan Messi dan Ronaldo. Kedua pemain tersebut mempunyai kemampuan di atas rata-rata dan banyak yang menganggapnya tak masuk akal. Bahkan saking fantastisnya, banyak yang bilang bahwa kedua pemain tersebut bukan berasal dari planet Bumi.
Messi unggul dalam kecepatan, teknik, dan tidak terlalu mengandalkan kekuatan, dalam melakukan tembakan, sementara Ronaldo juga memiliki kecepatan dan teknik akan tetapi lebih mengandalkan power dalam melakukan finishing. Keduanya sama-sama pemain yang komplet dalam sepakbola modern dengan mempunyai tipikal versatile, mampu mengeksekusi bola mati dan juga mampu memberikan assist kepada rekannya. Ronaldo telah menyumbang sembilan assist sedangkan Messi dengan 10 assist. Keduanya juga pernah mencicipi gelar La Liga, Liga Champions, dan Copa del Rey. Akan tetapi uniknya, keduanya juga belum pernah merengkuh trofi Piala Dunia. Akan tetapi Messi sementara ini masih unggul sebagai pemain terbaik dunia sebanyak lima kali, sedangkan Ronaldo baru meraihnya tiga kali.
Rivalitas semakin membesar setelah kedua pemain tersebut bergabung dalam dua klub besar yang menjadi musuh bebuyutan, yakni Barcelona dan Real Madrid. Seperti diketahui kedua klub tersebut merupakan hegemoni terbesar di La Liga. Madrid menjadi peraih gelar terbanyak dengan 32 kali menjuarai liga tertinggi di Spanyol tersebut, sedangkan Barcelona menduduki posisi kedua setelah merengkuh trofi sebanyak 23 kali.
Kedua pemain tersebut juga mencetak jumlah gol yang tak wajar dalam semusim. Musim lalu mereka berhasil menyarangkan bola ke gawang musuh lebih dari 40 kali. Ronaldo sukses meraih gelar el pichichi dengan 48 gol, sementara Messi terpaut lima gol di bawahnya. Bila dibandingkan dengan pencetak gol terbanyak sebelum kedua pemain tersebut mendominasi gelar topskor dari musim 2009/2010, raihan gol terbanyak diraih oleh Hugo Sánchez pada musim 1989/1990 hanya dengan 38 gol, dan masih jauh dibawah dari jumlah gol yang dilesakan Messi dan Ronaldo. Sementara itu Messi masih memegang rekor dengan 50 gol dalam semusim di La Liga.
Pertemuan kedua pemain tersebut akan kembali berlangung di El Clasico pada Minggu (3/4). Di pertandingan sebelumnya Barcelona berhasil mencukur Madrid 4-0 di Santiago Bernabeu. Kini Blaugrana memang sedang di atas angin karena berada di puncak klasemen La Liga dan terpaut 10 angka dari Madrid. Akan tetapi bukan berarti menutup kemungkinan Los Galacticos untuk menggeser posisi Barca. Jika Ronaldo dan rekan-rekan bisa mengalahkan Barca tentu akan memangkas jarak menjadi tujuh poin, dan dengan tujuh pertandingan sisa masih besar kemungkinan Madrid untuk meraih gelar ke-33 nya.
Kembali berbicara mengenai rivalitas, dalam sebuah cerita, rivalitas merupakan hal yang menarik. Dan tak ada rivalitas yang melebihi rivalitas legendaris antara Son Goku dan Vegeta, tokoh-tokoh fiksi yang dikarang oleh Akira Toriyama dalam komik berjudul Dragon Ball. Keduanya bukan berasal dari planet bumi, akan tetapi dari Planet Saiya yang merupakan planet yang berisi ras petarung.
Son Goku merupakan tokoh protagonis yang lebih kalem dan selalu selangkah lebih unggul dibanding Vegeta. Sementara itu Vegeta merupakan figur yang arogan dan sangat ambisius untuk mengungguli kekuatan Son Goku. Meskipun ia telah berlatih keras dan sempat menjadi lebih kuat dari Son Goku, tetapi hingga sekarang Vegeta masih berada di bawah kekuatan dari rivalnya tersebut. Bahkan dengan latihan kerasnya, Vegeta selalu tertinggal di belakangnya, ketika Son goku lebih dulu mencapai Super Saiya 1,2,3 dan 4.
Seperti yang pernah dikatakan oleh Zlatan Ibrahimovic, âMessi adalah natural sedangkan Ronaldo adalah produk dari latihan.â
Komentar yang dikemukakan oleh Ibra tersebut belum tentu obyektif, akan tetapi mungkin saja ada benarnya. Messi memiliki karakter yang hampir mirip dengan Son Goku, yang cenderung lebih kalem dan sedikit lebih unggul dari rivalnya dengan bakat alaminya. Sementara Ronaldo yang berulangkali memperlihatkan sifat arogannya di lapangan juga menimbulkan persepsi ambisius seperti halnya Vegeta. Dan keduanya akan tetap menjadi rival legendaris di masa mendatang.
Baca juga: Tulisan-tulisan tentang persaingan Messi dan Ronaldo di sini.
ed:Â fva
Komentar