Menjalani pertandingan demi pertandingan bagi seorang pesepakbola sudah seperti sebuah kewajiban. Seperti halnya karyawan kantoran yang harus bekerja selama delapan jam per hari, pesepakbola pun harus siap untuk bermain jika ia dalam kondisi fit tiap minggunya, membela tim yang membayarnya. Mungkin terasa membosankan, tiap minggu harus bertanding, seperti halnya karyawan yang tiap hari harus bekerja, apalagi jika klub tempat pemain itu bermain, ataupun perusahaan tempat karyawan bekerja, adalah klub ataupun perusahaan yang besar dan memiliki sejarah yang panjang.
Tapi, terlepas dari kewajiban sebagai pesepakbola, dalam sebuah pertandingan, pemain-pemain tentunya mengalami sebuah momen ataupun kejadian khusus. Momen atau kejadian itulah yang membuat pemain akan mengenang pertandingan tersebut. Inilah yang dirasakan oleh Javier Mascherano yang menganggap pertandingan melawan Arsenal di Liga Champions 2010/2011 begitu penting bagi dirinya karena di pertandingan itu, ia memiliki sebuah momen sliding tackle yang tak terlupakan dalam kariernya sebagai seorang pesepakbola.
Hal ini pun dirasakan oleh pesepakbola kenamaan asal Inggris, Teddy Sheringham. Kepada FourFourTwo, Sheringham berujar bahwa setidaknya ada lima pertandingan yang tak terlupakan dalam kariernya sebagai seorang pesepakbola.
15 Januari 1984, Millwall 1-2 Brentford
Teddy Sheringham mengenang pertandingan ini bukan karena ia mencetak debut yang bagus. Justru, ia mengakui kalau ia bermain buruk dalam pertandingan ini. Sheringham mengenang pertandingan ini karena ia mengingat Paul Roberts, mantan pemain Millwall yang saat itu membela Brentford, dipukuli oleh pendukung Millwall karena ia melakukan perayaan yang berlebihan saat Brentford mencetak gol ke gawang Millwall.
"Jujur, pertandingan melawan Brentford bukanlah debut yang baik bagi saya. Millwall kalah dan saya melewatkan kesempatan mencetak gol. Tapi, yang saya ingat dalam pertandingan itu adalah saat Paul Roberts, yang juga mantan pemain Millwall, melakukan perayaan gol yang berlebihan saat Brentford mencetak gol. Seorang pendukung Millwall berlari ke dalam lapangan lalu memukul Roberts. Saya sebenarnya menyayangkan hal tersebut. Ia adalah pemain yang baik dan seharusnya ia tidak mendapatkan perlakuan seperti itu," ujar Sheringham.
11 Maret 1995, Liverpool 1-2 Tottenham Hotspurs
Laga babak ke-6 Piala FA melawan Liverpool pada Maret 1995 adalah salah satu laga yang akan diingat oleh Teddy Sheringham. Di laga itu, ia mencetak satu gol sekaligus satu assist untuk Juergen Klinsmann. Permainan baik Spurs di laga itu pun membuat para Liverpudlian memberikan applause untuk para pemain Spurs. Di akhir laga, Spurs memenangi pertandingan dengan skor 1-2 dan hasil ini membuat Spurs melaju ke babak semifinal Piala FA.
"Pertandingan melawan Liverpool di Anfield, Maret 1995 merupakan salah satu pertandingan terbaik saya bersama Spurs. Di pertandingan itu, saya mencetak satu gol dan satu assist. Saya mencetak gol dengan melakukan tendangan yang mengarah ke pojok atas gawang. Lalu, di menit-menit akhir pertandingan, saya melepaskan umpan kepada Juergen Klinsmann yang berbuah menjadi gol kemenangan. Hal lain yang tidak akan saya lupakan adalah, saat para suporter Liverpool di Anfield memberikan applause kepada kami karena permainan baik yang kami tunjukkan," ujar Sheringham.
18 Juni 1996, Inggris 4-1 Belanda
Bersama timnas Inggris, ia telah menjalani banyak pertandingan dengan catatan 11 gol dari 50 caps. Tapi, pertandingan yang paling ia kenang adalah pertandingan-pertandingan Inggris di ajang Piala Eropa 1996, saat Inggris menjadi tuan rumah. Saat itu, Inggris harus kalah di babak semifinal dari Jerman melalui babak adu penalti. Lebih mengerucut lagi, Sheringham mengenang laga melawan Belanda di fase grup sebagai pertandingan terbaiknya selama berseragam timnas Inggris.
"Seluruh pertandingan timnas Inggris di ajang Piala Eropa 1996 adalah pertandingan yang akan saya kenang. Tapi, laga melawan Belanda di fase grup merupakan penampilan terbaik saya selama berseragam timnas. Saya merasa puas dengan catatan dua gol dan satu assist saya di pertandingan tersebut, meski sebenarnya secara keseluruhan saya pun menilai permainan timnas Inggris cukup baik," ungkap Sheringham.
26 Mei 1999, Bayern Muenchen 1 vs 2 Manchester United
Sheringham berseragam Manchester United sejak Juli 1997 sampai Juni 2001. Selama berseragam United, banyak juga pertandingan menarik dan penuh dengan kenangan yang ia jalani. Tentu saja, yang paling akan ia ingat adalah pertandingan final Liga Champions 1998/1999 menghadapi Bayern Muenchen di Camp Nou. United yang sudah ketinggalan 1-0 berbalik unggul 2-1 lewat gol yang dicetak oleh Ole Gunnar Solksjaer dan Teddy Sheringham di injury time.
"Saya hanya ingat satu pesan dari Sir Alex Ferguson saat itu, `Cepat masuk dan cetaklah gol nak,` ujarnya padaku. Musim itu, kami sudah memenangi Piala FA dan trofi Liga Primer Inggris. Tapi tetap, meraih trofi Liga Champions Eropa adalah hal yang tak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata. Apalagi trofi ini kami raih dengan sebuah perjuangan keras. Tertinggal 0-1, kemudian tiba-tiba keadaan berbalik menjadi 2-1. Siapa yang menyangka?" ujar Sheringham.
23 Januari 2002, Tottenham Hotspurs 5 vs 1 Chelsea
Selain momen kemenangan babak ke-6 Piala FA 1995, Sheringham juga memiliki kenangan lain bersama Tottenham. Pertandingan melawan Chelsea di babak semifinal Piala Liga musim 2001/2002 adalah pertandingan yang tidak akan dilupakan oleh Sheringham. Ia membantu Spurs membantai Chelsea di leg kedua dengan skor 5-1 setelah kalah sebelumnya di leg pertama dengan skor 2-1.
"Oh iya, momen terbaik dalam pertandingan-pertandingan saya di Spurs hadir lagi pada 2002 setelah tahun 1995 lalu. Saat itu, babak semifinal leg kedua Piala Liga melawan Chelsea. Kami membutuhkan kemenangan setelah kalah 1-2 di leg pertama. Hasilnya? Kami menang 5-1 dan saya mencetak satu gol dalam pertandingan tersebut lewat tendangan voli kesukaan saya. Sayang, di babak final kami harus kalah dari Blackburn Rovers," ujarnya.
Pertandingan-pertandingan di atas adalah pertandingan yang mungkin takkan terlupakan bagi seorang Teddy Sheringham. Tidak semuanya sedih, tidak juga semuanya berakhir bahagia. Tapi, satu hal yang akan selalu diingat, bahwa Inggris pernah menelurkan sebuah talenta yang baik di dalam diri seorang Teddy Sheringham, meski mungkin namanya tidak setenar nama-nama pemain Inggris lainnya.
foto: skysports.com
ed: fva
Komentar