Menurut situs wsc.co.uk, Bolivia merupakan salah satu nenek moyang sepakbola Amerika Selatan. Sepakbola bahkan telah hadir di penjuru negeri ini sejak 1923. Hingga kini, terhitung 2000 kesebelasan sepakbola telah berdiri di Bolivia.
Meski berdiri sejak lama, bukan berarti sepakbola Bolivia maju. Di Amerika Selatan, pamor mereka kalah jika dibandingkan Peru dan Chile, yang notabene negara tetangga mereka.
Buruknya pengelolaan sepakbola turut membuat pendidikan sepakbola di sana menjadi tidak kompeten. Hingga hari ini, pemain asal Bolivia yang pernah bermain di lima liga top Eropa bahkan bisa dihitung dengan jari. Menariknya, salah satu sosok yang membuat sepakbola Bolivia dikenal dunia justru bukan pemain sepakbolanya, melainkan sang presiden, Evo Morales.
Morales dikenal sebagai sosok pemimpin negara yang menyukai sepakbola. Ia diketahui kerap bermain sepakbola bersama kesebelasan lokal di sela-sela kesibukannya memimpin negara.
Kesukaannya terhadap sepakbola bahkan turut memengaruhi kebijakan ekonominya. Seperti yang diketahui, sejak terpilih menjadi presiden pada 2006 lalu, ia kerap membangun lapangan sepakbola di daerah-daerah untuk memuaskan hasrat bermain penduduknya.
Berikut cerita-cerita mengenai Morales dan sepakbola.
Dilanggar Layaknya Pemain Jago
Sangat jarang melihat pertandingan uji tanding pemerintahan berakhir dengan kartu merah. Nah, kejadian tersebut pengecualian di Bolivia. Kejadian tersebut terjadi dalam laga uji tanding antara kesebelasan presiden yang dipimpin oleh Morales melawan kesebelasan Gubernur La Paz.
Laga ini sendiri berakhir dengan skor akhir 4-4 dan total dua kartu merah dikeluarkan oleh wasit. Menariknya, kartu merah bagi kesebelasan La Paz, diterima oleh seorang pemain yang bernama Daniel Gustavo Cartagena, usai ia melanggar Morales dengan begitu kasar.
Kejadian ini pun membuat Morales meringis kesakitan. Bagaimana tidak, kulit lutut Morales diketahui langsung sobek usai pelanggaran Cartagena ini. Cedera parah yang dialami oleh Morales membuat Cartagena langsung ditangkap oleh pengawal pribadi Morales seusai pertandingan.
Namun penangkapan tersebut urung dilanjutkan dengan hukuman bui karena gubernur La Paz, Luis Revilla, mengatakan bahwa kejadian tersebut wajar terjadi dalam sepakbola dan luka yang dialami oleh Morales tidak serius.
Uniknya, sehari setelah mengalami cedera, Morales terlihat seperti tidak mengalami kejadian apapun dan kembali bekerja seperti biasanya.
Bermain untuk Kesebelasan Divisi Utama Bolivia
Tidak hanya di Eropa, kejutan di bursa transfer juga terjadi di Bolivia. Kejutan itu dilakukan oleh kesebelasan divisi utama Liga Bolivia, Sport Boys, kala meresmikan Evo Morales sebagai pemainnya, Mei 2014 lalu.
Tak pelak transfer ini begitu mengejutkan dunia. Sosok Morales yang dikenal sebagai presiden akan bermain sepakbola yang terkenal dengan adu fisiknya. Kepindahan Morales ke Sport Boys pun membuatnya menjadi pemain sepakbola tertua yang pernah didatangkan oleh kesebelasan profesional dalam sejarah persepakbolaan Bolivia.
Morales disebut akan digaji 213 dollar per bulan oleh Sport Boys. Ia pun diperkenalkan oleh Sport Boys layaknya pemain baru. Presiden dari partai sosialis ini sendiri akan dipasang di posisi gelandang kiri.
Presiden Klub Sport Boys, Mario Cronenbold, mengungkapkan Evo adalah orang yang tepat dan dapat memahami sepakbola. “Ia adalah pecinta sepakbola, dan dia dapat bermain dengan baik," tuturnya. Evo akan menerima bayaran yang sama setiap bulannya sesuai dengan nilai terendah Upah Minimum Amerika Selatan,” ujarnya saat itu.
Namun debut yang ditunggu oleh seluruh penduduk Bolivia urung terlaksana karena Morales membatalkan kontraknya karena ia merasa tidak berada dalam kondisi fisik yang bagus untuk rutin bermain.
Merayakan Ulang Tahun dengan Bermain Sepakbola
Perayaan ulang tahun begitu wajar dilakukan. Tak terkecuali oleh seorang presiden seperti Evo Morales. Menariknya Morales tidak merayakan ulang tahunnya dengan berlebihan. Ia bahkan merayakan ulang tahunnya di lapangan futsal sebuah sekolah di New York.
Hal ini terjadi saat Morales merayakan ulang tahunnya yang ke-56 tahun lalu. Morales yang saat itu dalam sebuah forum ekonomi di Amerika Serikat, mengajak beberapa orang untuk bermain futsal dengannya.
Menjadi Kapten dalam Laga Penyambutan Gianni Infantino
Langkah Gianni Infantino mengunjungi daerah-daerah seusai terpilih menjadi Presiden FIFA diapresiasi oleh banyak orang. Salah satunya adalah Evo Morales.
Sambutan yang diberikan oleh Morales pun bukan makan-makan atau pesta seperti yang diterima Infantino di negara lain, melainkan bermain sepakbola. Dalam laga bertajuk “Amigos de Gianni”, ia pun menyambut Infantino.
Laga yang diikuti oleh Cafu, Fernando Hierro, Pablo Aimar, Roberto Ayala, dll ini berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan kesebelasan yang dipimpin oleh Infantino.
Komentar