Mereka yang Kariernya Diselamatkan OGC Nice

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi 48281

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Mereka yang Kariernya Diselamatkan OGC Nice

Lanjutan dari halaman sebelumnya...

Timothee Kolodziejczak

Sevilla saat ini merupakan salah satu kesebelasan yang diperhitungkan di Eropa. Bahkan penampilan mereka di Liga Europa merupakan yang terbaik, di mana Sevilla berhasil menjuarainya tiga musim terakhir (berturut-turut).

Dalam keberhasilan Sevilla tersebut, terselip nama Timothee Kolodziejczak. Pemain kelahiran 1 Oktober 1991 ini bisa ditempatkan sebagai bek kiri maupun bek tengah. Kolodziejczak merupakan salah satu pemain andalan Unai Emery, dan menjadi bagian skuat juara Sevilla di Liga Europa dua musim terakhir.

Namun jauh sebelum itu, Kolodziejczak pernah disia-siakan Olympique Lyon. Meski Kolodziejczak terus membela timnas junior Prancis sejak usia 15 tahun, Lyon tak memberikannya menit bermain yang banyak. Dalam empat musim, total ia hanya bermain sebanyak 12 kali di Ligue 1.

Kolodziejczak memang salah satu bek berbakat Prancis. Ia besar bersama akademi Lens dan sempat dikaitkan dengan Manchester United. Namun Lyon yang membelinya seharga 3 juta euro, malah menyia-nyiakannya.

Nice merekrutnya pada 2012 dengan status bebas transfer. Selama dua musim, ia menjadi pilihan utama di lini pertahanan, dengan total 71 penampilan di Ligue 1. Berkat Nice-lah tawaran dari Sevilla datang, di mana saat ini Kolodziejczak meraih sejumlah trofi.

Nampalys Mendy

Usia Nampalys Mendy memang baru 24 tahun. Namun ia sudah menjalani lebih dari 100 pertandingan bersama Nice. Ia bahkan saat ini membela juara bertahan Liga Primer, Leicester City, setelah diboyong dengan nilai tranfer 13 juta paun.

Bergabung dengan Leicester membuat Mendy kembali bekerja sama dengan pelatih asal Italia, Claudio Ranieri. Ranieri adalah pelatihnya saat Mendy mengantarkan AS Monaco promosi pada musim 2012/2013.

Ranieri sendiri saat itu ingin Mendy bertahan. Namun Mendy yang kontraknya habis pada Juni 2013, memilih hengkang ke Nice karena ingin dilatih oleh Claude Puel. Padahal selain tawaran kontrak baru dari Monaco, Mandy juga sempat digoda Manchester United dan Arsenal.

Keputusan Mendy tersebut terbukti benar. Kariernya meroket bersama Nice. Di Nice, ia menjadi kapten jika Mathieu Bodmer tak berlaga. Pada musim terakhirnya di Nice, Mendy berhasil membantu Nice menempati peringkat empat Ligue 1.

Saat ini, Mendy kembali lagi ke pangkuan Ranieri, pelatih yang menyebutnya sebagai "Makelele Baru". Ia pun diplot sebagai pengganti N`Golo Kante yang hijrah ke Chelsea, walau ia harus beradaptasi terlebih dahulu dengan Liga Primer.

***

Selain lima nama di atas, ada juga kisah Ben Arfa yang sempat tak diinginkan menjadi digoda banyak kesebelasan pada bursa transfer musim panas lalu dan akhirnya memilih bergabung dengan PSG.

Jordan Amavi dan Hugo Lloris pun merupakan pemain yang berasal dari akademi Nice. Loic Remy hijrah ke Liga Primer Inggris juga setelah memilih bergabung dengan Nice (dari Olympique Lyon). Sementara itu David Ospina mengawali kariernya di Eropa dengan membela Nice terlebih dahulu.

Hal di atas tentu saja bisa menjadi contoh yang baik bagi Mario Balotelli Barwuah. Walaupun sebenarnya ada beberapa nama yang gagal bersinar setelah berusaha diselamatkan Nice, seperti yang terjadi pada Joseph-Desire Job, Daniel Ljuboja, dan Edgaras Jankauskas.

Baca juga: Kesederhanaan Nice yang Mungkin Menyelematkan Balotelli

foto: nicematin.com

Komentar