Risiko Ter Stegen dalam Menjadi Anomali

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Risiko Ter Stegen dalam Menjadi Anomali

Sungguh anomali ketika Victor Valdes ingin hengkang dari Barcelona. Padahal ia adalah kiper jebolan akademi Barcelona dan terlihat mencintai kesebelasannya tersebut. Tapi rupanya Valdes memendam perasaan lain, ia mengaku selalu memiliki banyak tekanan di Barcelona.

Alhasil, Valdes berkeinginan mencari tantangan baru dengan bermain di luar liga Spanyol. Niatannya itu membuat Barcelona bergerak cepat mencari pengganti kiper utamanya tersebut.

Kesebelasan berjuluk Blaugrana itu pun mendapatkan penjaga gawang muda. Tapi kiper tersebut bukanlah didapatkan dari La Masia, akademi Barcelona, melainkan dari liga dan berkebangsaan lain. Penjaga gawang yang terpilih itu adalah Marc-Andre ter Stegen yang didapatkan dari Borussia Moenchengladbach seharga 12 juta euro. Jika ditelaah, kepindahannya ke Barcelona pun sebuah anomali.

Hal itu karena Ter Stegen merupakan kiper asli binaan akademi Moenchengladbach dan lahir di kota kesebelasan tersebut. Dan ia adalah kiper berbakat yang menjadi andalan Tim Nasional (timnas) Jerman Junior berbagai usia. Diperkirakan ia akan menjadi penjaga gawang nomor satu di Jerman ketika Manuel Neuer habis. Maka dari itu kepindahan Ter Stegen dianggap anomali karena lebih memilih hijrah ke liga lain dalam usia yang masih muda untuk seorang kiper.

Biasanya kiper masa depan Jerman menunggu kematangan sampai dipinang Bayern Munich, seperti yang dialami Oliver Kahn dan Manuel Neuer. Sebab rasanya bukan Munich jika tidak memiliki kiper nomor satu di Jerman. Mungkin hanya Jens Lehman yang tidak dimiliki Munich dalam kurun waktu 2000-an ini. Tapi toh saat itu Munich masih memiliki Kahn.

Ter Stegen yang saat itu masih berusia 23 tahun tampak terburu-buru terhadap karirnya. Padahal ia masih memiliki jenjang waktu yang panjang bersama Moenchengladbach. Tapi tentunya ia tidak ingin menunggu sampai 10 tahun untuk menunggu karir Neuer habis. Maka dari itu Ter Stegen berani mengambil berbagai risiko di Barcelona, termasuk menjadi rotasi karena klubnya itu mendatangkan Claudio Bravo.

Padahal sebelumnya Ter Stegen adalah kiper utama Moenchengladbach. Tapi ia rela tampil lebih sedikit di Barcelona karena lebih diprioritaskan di ajang-ajang turnamen saja. Ter Stegen baru mendapatkan prioritasnya pada musim ke tiga setelah Bravo hengkang ke Manchester City. Kini Ter Stegen dipercaya sebagai kiper utama Barcelona baik di La Liga maupun Liga Champions. Dan pada ajang Liga Champions-lah Ter Stegen akan kembali ke kota kelahirannya karena akan menghadapi Moenchengladbach di Stadion Broussia Park, Moendhengladbach, Kamis (29/9) dini hari nanti.

Ter Stegen memang pergi dengan meninggalkan berbagai risikonya dengan Moenchengladbach. Tapi ia kali ini datang kembali dengan berbekal ilmu baru dari Spanyol dan mengincar kemenangan sempurna. Sebab saat ini Ter Stegen tidak hanya bisa menjadi sweeper keeper saja, melainkan penjaga gawang yang mampu memainkan bola untuk terlibat dalam membantu serangan dari lini belakang. Tidak hanya membantu pertahanan yang baik, tapi Ter Stegen juga sering melepaskan umpan-umpan panjang dari belakang yang membantu serangan Barcelona. Tapi tetap saja ia datang sebagai lawan dan akan mengingat kenangannya.

Ter Stegen akan mengingat bagaimana ia berhasil menggeser Logan Bailly dari kiper utama Moenchengladbach, kemudian menjalankan debutnya tanpa mengecewakan. Bahkan Ter Stegen tidak kebobolan dalam empat partai berikutnya sebagai kiper utama Moenchengladbach. Dan salah satu partainya itu mungkin penyelamatan gemilang ketika menghadapi Borussia Dortmund, mungkin itu adalah salah satu kenangannya yang tidak bisa dilupakan. Apalagi saat itu Dormund yang menjuarai Bundesliga 2010/2011 tersebut. Penampilan gemilang Ter Stegen pun berhasil menyelamatkan Moenchengladbach dari degradasi karena setelah lolos dari babak play-off Bundesliga 2010/2011.

Barulah pada musim berikutnya, Ter Stegen menjadi kiper andalan Moenchengladbach dan berhasil mengantarkan kesebelasannya itu langsung menduduki peringkat empat klasemen akhir Bundesliga 2011/2012. Pada musim itu juga Ter Stegen berhasil mengalahkan Munich dengan skor 1-0 di Allianz Arena yang kala itu baru merekrut Neuer. Ter Stegen pun semakin menjadi idola Moenchengladbach setelah perginya Marco Reus dan Dante pada musim panas 2013.

Barulah pada bursa transfer musim panas 2014 ia mengikuti bintang Moenchengladbach yang lainnya untuk hengkang. Setelah Ter Stegen menolak tawaran perpanjangan kontrak klub kelahirannya itu dan kini ia akan memperpanjang kontraknya di Barcelona. Ter Stegen memang menginginkan kesuksesannya datang lebih cepat. Maka dari itu ia sigap menangkap sinyal ketertarikan Barcelona dan mengucapkan perpisahan kepada Moenchengladbach dengan air mata. Kesuksesan Ter Stegen selanjutnya tinggal menggeser Neuer sebagai kiper utama Jerman dan meraih berbagai prestasi bersama negaranya tersebut.

Komentar