10 Pemain U-22 Indonesia yang Akan Bersinar di ISL 2017

Cerita

by Randy Aprialdi 77128

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

10 Pemain U-22 Indonesia yang Akan Bersinar di ISL 2017

Lanjutan dari halaman sebelumnya...

Septian David Maulana

Performa apik Septian David Maulana berhasil menaikkan statusnya dari pemain pengganti menjadi starter di Mitra Kukar. Ia menggeser dua pemain sekaligus diposisi winger kiri yaitu Anindito Wahyu dan Ronal Sesmot. Awalnya, pemain berusia 20 tahun ini cuma menjadi pemain pengganti Anandito pada gelaran awal ISC A 2016. Kemudian ia mulai menjadi pemain utama Kukar sejak Mei sampai berakhirnya ISC A 2016.Absennya Septian hanya karena ada panggilan dari Indonesia dalam persiapan Piala AFF 2016. Tapi keputusan final tidak menyertakan Septian untuk dibawa ke Filipina pada tahun lalu. Ia kalah bersaing dengan winger lainnya seperti Andik Vermansah, Bayu Gatra, Rizky Pora dan Zulham Zamrun.

Kemudian Septian mengakhiri ISC A dengan catatan lima gol dan empat asis dari 28 pertandingannya. Sementara Anandito mencetak empat gol dan dua asis. Hal itu karena Septian lebih efektif di depan gawang lawan. Kesimpulan itu bisa dilihat dari akurasi tembakan Septian lebih besar ketimbang Anandito. Septian memiliki akurasi tembakan sampai 49% yang lebih besar dari Anandito dengan akurasi 39%.

Septian David memang terus mununjukkan perkembangan yang cukup pesat dalam dua tahun terakhir. Musim depan, ia pun sepertinya akan menjadi andalan di syap Mitra Kukar. Hal ini akan memperbesar peluangnya untuk menunjukkan penampilan terbaiknya dan dipanggil Indonesia untuk Sea Games 2017. Terlebih Wawan Febrianto telah memasuki usia 23 tahun pada Sea Games 2017 nanti.

Febri Haryadi

Potensi Febri Haryadi sudah tidak diragukan lagi sejak diberikan berbagai kesempatan bermain di Persib Bandung, baik ketika dilatih Dejan Antonic hingga digantikan Djajang Nurjaman. Aksi Febri terus menuai pujian. Berkat permainan gemilangnyalah ia dipercaya menjadi pengganti Zulham Zamrun di posisi winger kanan. Padahal di skuat Persib masih ada David Laly yang bisa memainkan posisi tersebut. Namun penampilan gemilang Febri membuatnya dipercaya menjadi bagian dari rotasi winger kanan bersama Samsul Arif. Dari 14 penampilannya di ISC A 2016, Febri sudah menyumbangkan tiga gol dan dua asis bagi Persib.

Atas penampilan itulah yang membuat Djajang Nurjaman, pelatih Persib, melepas sejumlah pemain di posisi sayap seperti Samsul Arif dan Rudiyana. Zulham Zamrun pun sempat terancam statusnya sebagai pemain Persib karena slot winger kanan sudah terdapat Febri, yang pada tahun depan menginjak usia 21 tahun.

Kecepatan adalah kemampuan yang paling diandalkannya. Febri sanggup mengejar umpan-umpan jauh yang dilepaskan rekan-rekan lainnya. Sebab Persib memiliki pemain-pemain yang mahir melepaskan umpan jauh di ISC A 2016 seperti Marcos Flores dan Vladimir Vujovic. Kecepatan Febri diimbangi dengan kemampuannya mendribel bola yang rataan kesukesannya mencapai 61% pada musim ini. Maka tidak jarang jika lawan-lawannya sering merebut bola secara paksa kepadanya.

Total, ia sudah dilanggar 29 kali oleh lawan-lawannya. Amarzukih, Johan Alfarizi, Victor Pae dan full-back lainnya pernah melancarkan pelanggaran keras kepada Febri. Atas kecepatannya itu jugalah Febri mampu melakukan transisi bertahan dengan baik. Memasuki musim yang baru, Febri tampaknya masih akan mendapatkan banyak kesempatan bermain di Persib Bandung.

Osvaldo Haay

Tidak percuma Persipura Jayapura memberikan kesempatan kepada Osvaldo Haay pada Piala Bhayangkara 2015. Pada ajang itulah Osvaldo memperlihatkan kemahirannya soal dribel bola. Tapi kemampuannya itulah yang menjadi bumerang bagi dirinya sendiri. Osvaldo sempat ditegur pelatihnya, Angel Alfredo Vera, karena sering bermain individualistis. Osvaldo pun menerima kritikan dari Angel dan mengakui begitu ambisius mencetak gol perdananya untuk Persipura. Dan pada akhirnya ia mencetak gol perdananya ketika melawan Arema Cronus pada 24 Oktober 2016.

Osvaldo pun terlihat bisa lebih bermain dengan kerja sama. Kemudian ia dipanggil Indonesia U-19 untuk mengikuti pemusatan latihan di Yogyakarta. Namun Osvaldo urung bergabung karena tidak mendapatkan izin dari Persipura karena sudah banyak kehilangan pemainnya dipanggil skuat senior Indonesia.

Ketika Boaz Solossa dipanggil timnas, ia dengan baik mengisi kekosongan lini depan Persipura. Pemain yang masih berusia 18 tahun ini total tampil sebanyak 17 kali dan sudah mengoleksi lima gol. Karirnya di timnas bisa dimulai dari mencari perhatian Indonesia untuk Sea Games 2017. Mengingat catatannya pada ISC A 2016 sangat bagus untuk ukuran pemain muda.

Dendy Sulistyawan

Membela Timnas Indonesia adalah impian Dendy Sulistyawan yang bermain di kesebelasan kota kelahirannya, Persela Lamongan. Impiannya itu hampir tercapai ketika Indonesia mengikuti Piala AFF 2016. Dendy masuk ke dalam seleksi gelombang kedua proyeksi Piala AFF 2016 pada Agustus 2016. Hanya saja namanya tidak ada di dalam daftar pemain yang dipanggil untuk uji tanding melawan Malaysia pada 6 September 2016.

Kendati demikian, Dendy masih memiliki kesempatan membuat mimpinya kenyataan pada tahun ini. Yaitu dengan catatan mempertahankan dan meningkatkan intensitasnya mencetak gol untuk Persela. Pemain berusia 20 tahun ini merupakan pencetak gol terbanyak kesebelasan tersebut atas tujuh bola yang disarangkan dari 32 penampilannya di ISC A 2016.

Kendati demikian, jumlah gol dan pertandinganya itu lebih banyak ketimbang Muchlis Hadi Ning yang dipanggil Indonesia di Piala AFF 2016. Dan Muchlis adalah salah satu pesaingnya untuk mencari perhatian agar dipanggil Indonesia ke ajang Sea Games 2017. Selain Muchlis, Dendy juga patut penyerang lain seperti Dinan Javier, Dimas Drajat, dan Marinus Manewar.

Komentar