Cesc Fabregas dan N`Golo Kante, Wujud dari Talenta yang Berbeda

Cerita

by Redaksi 33 99567

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Cesc Fabregas dan N`Golo Kante, Wujud dari Talenta yang Berbeda

Pada suatu masa, Albert Einstein pernah berkata, "jenius adalah perpaduan dari 1% bakat dan 99% kerja keras". Orang yang selamanya mengandalkan bakatnya, tanpa bekerja keras untuk mengasah bakatnya tersebut, akan dikalahkan oleh orang yang bekerja keras walaupun ia tidak memiliki bakat. Tapi Cesc Fabregas tampaknya adalah orang yang tidak setuju akan hal ini.

Cesc Fabregas, atau yang memiliki nama lengkap Francesc Fabregas Soler ini, adalah pemain yang cukup berbakat. Walau memang perjalanan karier sepakbolanya kerap mengalami pasang surut, secara kemampuan, ia adalah pemain yang memang dianugerahi talenta yang cukup mumpuni. Kemampuan umpan, kemampuan membaca permainan, serta kemampuan game making nya termasuk salah satu yang terbaik di dunia.

Maka tak heran, dengan kemampuannya yang memang cukup mumpuni, selama kariernya ia jarang membela tim-tim level bawah. Mulai dari akademi La Masia, masuk skuat Arsenal, kembali lagi ke Barcelona, dan sekarang membela Chelsea, semuanya adalah tim-tim top flight dalam sebuah liga. Itu semua karena talenta yang ia miliki.

Tapi, apa ia punya hak untuk menyindir kerja keras orang lain hanya karena talenta yang ia miliki?

Mengeluh Akan Jam Bermain, Menyindir Kante dan Matic

Dalam sebuah video yang tayang di Chelsea TV, Fabregas mengeluhkan perihal jam bermain yang ia dapat sekarang di Chelsea. Sempat menjadi pilihan utama Jose Mourinho dan masuk skuat juara The Blues pada musim 2014/2015, ia harus berjuang untuk mendapatkan kembali tempatnya di lini tengah pada musim 2015/2016, juga pada musim 2016/2017.

Khusus untuk musim 2016/2017, tempatnya digusur oleh N`Golo Kante dan tandemnya di tengah pada musim 2014/2015, Nemanja Matic. Musim ini, ia bahkan baru mencatatkan penampilan sebanyak 15 kali dari 24 pertandingan Liga Primer. Dari 15 pertandingan tersebut, hanya tiga kali Cesc bermain penuh. Sisanya ia lebih banyak masuk sebagai pemain pengganti.

Hal ini pun membuat Cesc kembali merasakan ketidakpuasan. Ia ingin bermain lebih banyak dan berkontribusi kepada tim karena ia percaya akan kemampuan yang ia miliki. Ia pun berkicau kepada media tentang hal ini. Tapi dalam kicauannya tersebut, ternyata ia malah menyindir pihak-pihak lain, bahwa zaman sekarang, cukup dengan berlari banyak di lapangan seseorang akan mendapatkan jam bermain lebih banyak.

"Sekarang ini semakin sulit bagi pemain-pemain berbakat untuk menjadi pemain yang sukses. Saya tahu bahwa kemampuan fisik saya bukanlah yang terbaik, tapi saya yakin saya masih bisa berkontribusi untuk tim karena saya memiliki bakat," ujar Fabregas dalam video wawancaranya bersama Chelsea TV.

"Menjadi pesepakbola zaman sekarang ini, Anda hanya perlu berlari lebih banyak daripada pemain lain. Oleh karena itu, tak jarang setiap hari, Anda akan melihat banyak pemain-pemain yang tidak memiliki bakat berlarian di atas lapangan," sindir Fabregas.

Sindiran ini, meski memang tidak dialamatkan secara langsung, setidaknya akan membuat telinga dari N`Golo Kante dan Nemanja Matic, dua pemain dengan tipe permainan yang serupa dengan apa yang Fabregas ucapkan, menjadi sedikit lebih panas.

Kerja Keras N`Golo Kante, yang Mungkin Belum Diketahui Fabregas

Fabregas boleh-boleh saja mengakui talenta yang ia miliki. Tapi ia juga mesti menghargai kerja keras orang lain untuk meraih tempat yang ia dapatkan sekarang. N`Golo Kante bisa menjadi contoh.

Memulai karier sepakbola di tim reserve Boulogne pada usia 20 tahun, Kante mulai menarik perhatian ketika ia mampu mengantarkan tim reserve Boulogne naik dari divisi enam ke divisi lima Liga Prancis. Penampilan mengesankannya bersama tim reserve membuat ia naik pangkat ke tim utama Bolougne, dan mendapatkan debutnya pada Mei 2012 dalam laga yang berkesudahan 2-1 untuk kemenangan Monaco.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Komentar