Mulai menangani Glasgow Celtic per musim 2016/2017, Brendan Rodgers langsung memberikan pengaruh yang begitu kuat di tubuh The Hoops. Hal ini berdampak positif pada penampilan The Hoops, terutama di kancah Liga Primer Skotlandia (Scottish Premiership)
Liga Primer Skotlandia, walau memang levelnya tidak setinggi kompetisi-kompetisi Eropa yang lain, tetap menyajikan persaingan tersendiri. Old Firm derby yang mempertemukan dua tim asal Glasgow, Rangers dan Celtic, berasal dari liga ini. Belum lagi tim-tim lain semacam Aberdeen ataupun Heart of Midlothian yang siap mengancam posisi Celtic dan Rangers di papan atas klasemen. Secara domestik, Liga Primer Skotlandia tetap menyajikan persaingan tersendiri.
Brendan Rodgers, di tengah persaingan domestik Liga Primer Skotlandia, mencatatkan rekor yang cukup impresif bersama Celtic. Dari 25 laga Liga Primer Skotlandia yang sudah dijalani, tim asuhan Rodgers sukses mencatatkan 24 kali kemenangan, sekali seri, dan tanpa sekalipun menelan kekalahan.
Jika ditambah dengan pertandingan lain yang Celtic ikuti dalam ajang kompetisi domestik, seperti Piala Liga Skotlandia (Scottish League Cup) dan Piala Skotlandia (Scottish Cup), maka total Celtic berhasil meraih 30 kemenangan dan sekali seri dari 31 pertandingan yang sudah dijalani, dengan catatan 87 kali memasukkan gol dan hanya 16 kali kebobolan. Timnya juga mencatatkan clean sheet yang cukup banyak, yakni 20 kali.
Mengesankan sekaligus membuat para pendukung Celtic percaya, bahwa masa depan klub ini akan kembali cerah.
https://twitter.com/OptaCeltic/status/833457558895677441
Tapi, bukan hanya itu saja yang menjadikan masa depan Celtic diprediksi akan cerah di bawah asuhan Rodgers. Ada beberapa hal lain, yang dilansir oleh Daily Record, bakal membuat The Hoops menjadi tim yang kuat di masa depan.
Tak Ragu Untuk Bicara Soal Kebutuhan Transfer
Rodgers memiliki hubungan yang baik dengan manajemen Celtic. Namun hal ini tidak menghalanginya untuk mengungkapkan kebijakan transfer musim panas 2016 dan musim dingin 2017 Celtic yang ia nilai buruk. Dalam dua bursa transfer, Celtic tidak mendapatkan pemain incarannya, melainkan hanya sukses mendaratkan Eboue Kouassi dari Krasnodar.
Kebijakan transfer yang buruk ini pun dikomentari oleh Rodgers, walau pada akhirnya ia mengatakan bahwa ia puas dengan skuat yang ia punya sekarang.
"Kebijakan transfer ini, dan semua pemain yang datang, beberapa di antaranya ada yang berjalan tidak sesuai dengan keinginan saya. Tapi, jika memang pemain itu tidak bisa didapatkan, tidak apa-apa. Saya puas dengan skuat Celtic yang sekarang," ujarnya.
Tak Ragu Untuk Memperingatkan Pemain yang Klemer-Klemer
Selayak manajer yang lain, Rodgers pun ingin para pemainnya menunjukkan penampilan terbaiknya di atas lapangan. Namun Rodgers punya cara lain untuk membuat para pemainnya tidak klemer-klemer ketika bermain, yakni dengan langsung menegurnya, bahkan secara publik. Salah satu contohnya adalah Leigh Griffiths.
Musim 2015/2016, Griffiths berhasil mencetak 40 gol bagi The Hoops di semua ajang. Penampilannya ini juga mengantarkannya mendapatkan tempat di skuat timnas Skotlandia. Namun karena cedera yang kerap ia alami, penampilannya sedikit menurun. Hal ini langsung dikritisi oleh Rodgers, dan ia tak ragu menyebarkannya kepada media.
"Leigh harus bekerja dan bermain secara profesional, karena ia adalah pesepakbola profesional. Ia sebenarnya adalah pemain yang berbakat, tapi di dunia sepakbola profesional, bakat saja tidak cukup. Ia harus fokus secara penuh terhadap sepakbola. Jika tidak, semuanya akan menjadi sulit untuknya. Lagi pula, cedera yang ia alami juga kerap terjadi karena ia jarang fokus dalam bermain," ungkap Rodgers kepada media.
Tak Segan Untuk Meminta Perbaikan Lapangan
Selain menyoroti faktor yang berkaitan dengan timnya secara langsung, Rodgers juga tidak segan untuk menyoroti faktor non-teknis. Ia bahkan berani menyebut bahwa kualitas Parkhead (atau Celtic Park), kandang dari Celtic, cukup buruk. Hal ini berpengaruh kepada sepakbola yang ia ingin ia perlihatkan kepada para suporter.
"Para pemain saya sudah bermain dengan baik, walau mereka tahu bahwa mereka bermain di atas lapangan (Parkhead) yang kualitasnya buruk. Lapangan ini butuh rumput yang baru, sehingga kami ke depannya bisa menampilkan permainan yang bagus sekaligus menghibur untuk para suporter," ujar Rodgers.
***
Banyak yang mengatakan bahwa Celtic sekarang sudah memiliki kualitas yang cukup baik untuk bersaing di Liga Champions. Pengaruh Brendan Rodgers, yang pernah melatih Swansea City dan Liverpool ini, nyatanya cukup besar untuk meningkatkan kualitas Celtic sebagai klub besar Skotlandia.
Masa depan yang cerah pun, tampaknya, akan segera disongsong oleh Celtic bersama Brendan Rodgers.
Sumber: Daily Record, Opta
Komentar