Akar AC Milan yang akan Menjadi Pohon Besar

Cerita

by Randy Aprialdi 79587

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Akar AC Milan yang akan Menjadi Pohon Besar

Halaman kedua...

Milan telah menarik dirinya dari kesulitan karena minimnya dana transfer, badai cedera dan pengambilan alih klub yang berlarut-larut serta terpaan berbagai kritik. Setelah mendapatkan banyak kritik, Montella telah menanamkan kekuatan ke dalam skuatnya dalam beberapa pekan terakhir ini. Yang pasti Montella secara perlahan tapi pasti mampu mengubah raksasa yang sedang tidur ini. Singkatnya, dia membuktikan kemampuannya di dalam situasi politik kesebelasannya.

Sebelumnya, Milan telah kehilangan identitasnya di tengah kekurangan uang karena garis kepemilikan klubnya. Tapi mereka mampu mengatasinya dengan segala cara, salah satunya dengan fokus untuk mengembangkan pemain muda dari hasil binaan sendiri maupun pinjaman. Risikonya memang tidak terlalu menghasilkan apa-apa karena masih berkutat di papan tengah klasemen. Tapi menikmati piala Super Coppa Italia, menjadi salah satu kemajuan Milan. Kenikmatan itu tidak terelakkan karena skuat Milan setipis kertas dan sedang berjuang di tengah badai cedera. Dan ingat, gelar itu adalah pertama kalinya dalam lima tahun terakhir.

Maka dari itu, Montella diyakini bisa menjaga skuatnya terus bergejolak jika diberikan cukup waktu di dalam pekerjaan tersebut.Kecerdasan taktis jelas menjadi landasan manajerial Montella yang solid. Usianya pun masih 42 tahun. Usia yang masih muda namun cukup berpengalaman untuk menangani tantangan terbesar dalam mengelola kesebelasan seperti Milan. Dalam situasi serba minim ini, Milan mampu menunjukkan kualitasnya yang dituduh tidak punya kemampuan menggali kolektivitas dalam satu tahun terakhir. Kemudian Montella menunjukkan kekuatannya di dalam kesulitan dan membuktikan kepada presidennya agar cukup percaya saja kepada pelatihnya.

Permata yang Bisa Dipetik Setelah Dirugikan Penalti Juventus

Siapa pun yang telah menyaksikan Milan dalam beberapa pekan terakhir bisa melihat banyak kesalahan yang dilakukan, tapi skuat ini sudah berkembang dari segi karakter. Montella pun menunjukkan punya kepercayaan dan kepedulian kepada pemainnya. Ia mampu menginspirasi pemain-pemain yang mengenakan seragam Milan untuk mengadopsi filosofi kesebelasannya. Buktinya, mereka mampu menang sembilan orang melawan Bologna dan selamat dari kekalahan ketika menghadapi Lazio.

Milan juga berjuang keras mengalahkan Fiorentina, Sassuolo dan Chievo Verona, walau mereka harus kalah saat detik-detik terakhir setelah mampu mengejutkan tuan rumah Juventus. Penalti yang didapatkan Juventus saat jelang usainya laga bisa membuat gusar banyak pendukung sepakbola, terutama di Italia.

Akan banyak yang merasakan ketidakadilan terhadap olahraga si kulit bundar tersebut. Pada saat itu, apakah seharusnya Juventus mendapatkan penalti atau tidak adalah sesuatu yang bisa diperdebatkan semua orang. Tapi jika menarik kesimpulan, ada gambaran lebih besar yang bisa dicatat para pendukung Milan. Salah satunya tentu saja pertandingan tersebut menunjukkan permata yang langka di dalam diri Donnarumma. Maka tidak ada keraguan bahwa ia adalah penjaga gawang masa depan Italia. Donnarumma masih 18 tahun dan masih bisa bermain mungkin sampai 2040. Jelas ia memiliki sesuatu yang ekstra dan mentalitas begitu kuat.

Selalu ada tekad dari semua pertandingan Milan. Montella sendiri menciptakan lingkungan yang lebih tenang dan efektif. Ia pun berhasil menunjukkan martabat besarnya dari kekalahan di Stadion Juventus, salah satunya ditunjukkan Montella ketika menghentikan Carlos Bacca yang sedang murka kepada wasit. Jika ditinjau kembali, dalam waktu singkat ini Montella sudah memberikan gelar pertamanya untuk Milan yang terakhir kali diraih pada 2011. Maka sudah seharusnya para pejabat Milan menjadikan Montella sebagai akar untuk pohon yang besar, karena sejatinya belum lagi menjadi pohon besar yang siap dipetik buah (baca: prestasi) setiap musim.

Sumber: Football-Italia.

Komentar