Halaman kedua
Fergie sendiri tampak tahu betul kemampuan De Gea sejak De Gea belum bergabung dengan Manchester United. Bahkan untuk memastikan bahwa kualitas De Gea memang sesuai apa yang ia pikirkan, De Gea menjadi satu-satunya pemain yang langsung dipantau Fergie selama berhari-hari.
"Dari 1.500 pertandingan United yang saya pimpin, saya tidak datang hanya di tiga pertandingan. Pertama, ketika saya berada di Glasgow untuk adik saya yang baru ditinggal meninggal istirnya pada 1998. Kedua, karena pernikahan anak tertua saya di Afrika Selatan pada 2000. Dan terakhir, untuk memantau De Gea pada 2010," aku Fergie masih dari buku Leading.
Sementara itu apa yang dilakukan Mourinho pada De Gea, dengan memarkirnya di laga penting United, mengingatkan juga dengan apa yang pernah dilakukan Ferguson ketika memarkir kiper andalannya jelang laga penting. Ini terjadi pada tahun 1990, ketika United akan menghadapi Crystal Palace di laga replay final Piala FA, walau dengan alasan berbeda.
"Di ruang ganti, setelah final pertama, saya melihat Jim Leighton (kiper utama MU saat itu) tampak memegangi kepalanya dengan tangannya, ia terlihat dikalahkan. Saya mendekatinya dan memberinya tepukan, tapi ia tidak menanggapinya. Ia terlihat sebagai orang yang dikalahkan bagi saya," ujar Ferguson dalam otobiografinya, Managing My Life.
"Jim tahu ia tampil buruk kembali dan ia merasa tidak menolong tim. Saya merasakan apa yang ia rasakan bahwa hasil imbang (skor 3-3) itu melukai perasaannya, yang kemudian mengganggu pikiran saya. Jadi saya pikir jika saya kembali memainkannya di pertandingan replay lalu ia kembali melakukan kesalahan, itu bisa menghancurkannya dan membuat kami kehilangan trofi," sambungnya.
Alhasil pada final ulangan, Ferguson tidak menurunkan Leighton dan menggantikannya dengan kiper cadangan, Les Sealey. Sebuah perjudian besar, apalagi Leighton juga malah semakin kecewa dengan keputusan Fergie. Tapi ternyata, United menang 1-0 saat itu. "Setan Merah" pun memenangi Piala FA, dan itu merupakan trofi pertama Fergie bersama United.
Setelah insiden itu, Leighton tercatat hanya sekali dimainkan Fergie, sebelum akhirnya dipinjamkan ke Arsenal dan Reading. Dua tahun berselang, Leighton yang merupakan kiper andalan Fergie sejak di Aberdeen, hengkang ke Dundee United.
***
Saat ini, De Gea santer diberitakan akan gabung Real Madrid. Pada awal musim 2015/2016, De Gea sebenarnya nyaris bergabung dengan Real Madrid. Kepindahan De Gea ke kesebelasan kota kelahirannya itu gagal karena terdapat masalah perihal administrasi. Transfer itu terjadi pada detik-detik terakhir bursa transfer.
Spekulasi yang menghubungkan De Gea dengan Real Madrid sepertinya sudah menjadi “acara tahunan”. Namun, musim depan ia mungkin benar-benar akan pindah ke Madrid jika tidak ada Liga Champions untuk United.
Mourinho sendiri sudah memprioritaskan untuk menjuarai Liga Europa, dan kemungkinan ia akan melakukannya dengan Sergio Romero di final, bukan dengan De Gea. Mengalahkan Ajax di final dan menjuarai Liga Europa ini adalah satu-satunya cara bagi United untuk bermain di Liga Champions musim depan dan juga kemungkinan besar mempertahankan De Gea.
Meskipun masuk ke dalam PFA Team of the Year, sejujurnya De Gea tidak memainkan musim terbaiknya jika kita bandingkan dengan musim-musimnya sebelumnya di United. Akan tetapi, tidak ada yang meragukan kemampuannya sebagai salah satu kiper terbaik di Liga Inggris dan bahkan di dunia.
Jika memang kiper terbaik ditakdirkan untuk bermain di kesebelasan terbaik; dan jika kesebelasan terbaik adalah kesebelasan yang rutin selalu bermain di Liga Champions setiap musimnya (sejujurnya Real Madrid masuk ke kriteria ini), maka De Gea memang sudah ditakdirkan pindah ke Real Madrid.
Kini, meski sempat memilih bertahan karena United dilatih Mourinho, tampaknya pintu keluar untuk De Gea kembali terbuka. Apalagi beberapa isu menyebutkan jika De Gea akan menjadi alat tukar United untuk mendapatkan James Rodriguez yang juga sedang berusaha keluar dari Real Madrid. Maka bisa jadi, musim ini akan menjadi musim terakhir De Gea, si pemain yang (menurut Feruson) memiliki karakter Manchester United.
Komentar