Lanjutan dari halaman sebelumnya
Efek Domino dari Gagal Terselenggaranya Laga Persik Lawan Persebaya
Kegagalan dari penyelenggaraan laga Persik lawan Persebaya ini ternyata berbuntut panjang. Selain terdegradasinya Persik dan Persebaya ke Divisi Utama, ada efek domino lain yang menyertai gagal terselenggaranya laga Persik lawan Persebaya ini. Kapolresta Kediri saat itu, AKBP Rastra Gunawan harus sampai dimutasi ke daerah lain.
Walau pernyataan dari Wakapolresta Kediri, Komisaris Polisi Kuswadi menyebut bahwa dimutasinya Kapolresta saat itu merupakan bagian dari pekerjaan, disinyalir bahwa dimutasinya AKBP Rastra Gunawan adalah karena tuntutan dari Persikmania yang merasa Rastra adalah biang keladi gagalnya Persik menyelenggarakan laga di Stadion Brawijaya.
Selain pemecatan Kapolresta, kegagalan dari terselenggaranya laga Persik lawan Persebaya memantik hubungan yang tidak harmonis antara PSSI dan Persebaya. Bajul Ijo yang merasa didzalimi oleh PSSI akhirnya memilih untuk ikut Liga Primer Indonesia, yang membuat mereka kena blacklist dari PSSI. Status mereka akhirnya dipulihkan lagi oleh PSSI dalam Kongres PSSI yang digelar di Bandung, Januari 2017.
Namun efek dari gagalnya laga Persik dan Persebaya terselenggara tak melulu berdampak negatif. Bersatunya Persikmania dan Bonek, dua kelompok suporter dari kedua klub tersebut adalah salah satu dampak positif dari gagalnya laga Persik lawan Persebaya terselenggara. Mereka selayak dua sahabat yang sama-sama jatuh ke dalam jurang yang sama, karena keanehan yang pernah mereka berdua alami.
Banyak hal yang berubah setelah laga Persik lawan Persebaya ini tidak terlaksana, tapi tak semua berakhir negatif.
***
Setelah mengingat kisah tersebut, Dadi pun tersadar. Ada makna yang begitu dalam dari laga yang "tertunda" tujuh tahun lamanya ini. Laga ini bukan hanya sekadar Anniversary Game semata. Ada kenangan yang terpatri di situ, kenangan tentang dua tim yang pernah dua kali menjuarai Liga Indonesia, namun akhirnya harus kalah karena sebuah keanehan yang terjadi di pertengahan 2010.
Mata Dadi sedikit terbuka. Ia pun akhirnya mengerti bahwa sepakbola bukan sekadar 90 menit belaka. Ada kisah-kisah menarik di baliknya yang mungkin tidak banyak orang tahu. Perjuangan Persebaya untuk kembali tampil di kompetisi sepakbola Indonesia, serta kedzaliman yang pernah mereka alami adalah sekian dari banyaknya kisah yang terjadi di sepakbola.
Setelahnya, ia pun beranjak dari kamarnya. Ia keluar rumah, dan bertemu dengan kawan-kawannya sesama pendukung Persebaya. Ia menceritakan kisah ini kepada mereka, karena ia ingin semuanya tahu bahwa upaya kebangkitan Persebaya sekarang memang layak untuk diperjuangkan.
foto: @bonekpedia
Komentar