Hati-Hati Terhadap Pemain dengan Sisa Kontrak Satu Tahun

Cerita

by Dex Glenniza 75301

Dex Glenniza

Your personal football analyst. Contributor at Pandit Football Indonesia, head of content at Box2Box Football, podcaster at Footballieur, writer at Tirto.ID, MSc sport science, BSc architecture, licensed football coach... Who cares anyway! @dexglenniza

Hati-Hati Terhadap Pemain dengan Sisa Kontrak Satu Tahun

Satu hal yang paling ditakuti kesebelasan yang ingin mempertahankan pemain andalan mereka adalah jika pemain tersebut tidak ingin memperpanjang kontrak. Pemain sepakbola diikat dengan kontrak berjangka waktu tertentu sehingga ia menjadi milik kesebelasan pengontrak pada jangka waktu tertentu tersebut.

Kontrak pemain sepakbola sebenarnya tidak selalu mewakili kepemilikan yang utuh. Ini terjadi karena meskipun pemain diikat dengan kontrak, pemain tersebut bisa berpindah kesebelasan dengan syarat calon kesebelasan barunya membayarkan sejumlah uang transfer kepada kesebelasan saat pemain tersebut masih memiliki kontrak.

Dari situ, kita jadi sadar kenapa pemain yang tidak mau memperpanjang kontrak menjadi sumber masalah kesebelasan, karena kesebelasan jadi tidak memiliki kuasa terhadap pemain tersebut.

Pemain yang paling rawan untuk pindah tentunya adalah mereka yang sudah tidak memiliki kontrak. Pemain yang tidak memiliki kontrak berarti tidak memiliki kesebelasan, dan pada akhirnya mereka bebas jika ingin pindah ke kesebelasan manapun, tanpa membuat untung (uang transfer) untuk kesebelasan mereka sebelumnya.

Beberapa pemain bertipe seperti ini di akhir musim 2016/2017 bisa disimak pada tulisan berikut ini. Mereka berstatus bebas transfer (free transfer) sehingga bebas untuk menganggur atau pindah ke kesebelasan yang ingin mengontrak mereka untuk musim 2017/2018.

Sementara itu, tipe kedua untuk pemain yang paling rawan untuk pindah adalah mereka yang memiliki sisa kontrak satu tahun, apalagi jika pemain tersebut tidak mau menandatangani perpanjangan kontrak.

Pemain yang memiliki sisa kontrak satu tahun akan berstatus bebas transfer di akhir musim selanjutnya (dalam hal ini adalah akhir musim 2017/2018 yang akan jatuh pada Juni atau Juli tahun depan), sehingga kesebelasan pengontrak mereka saat ini tidak akan mendapatkan keuntungan uang transfer jika pemain tersebut berganti kesebelasan.

Selanjutnya, pemain yang memiliki sisa kontrak setidaknya enam bulan juga bisa bebas berbicara dengan kesebelasan lain di negara lain untuk menandatangani kesepakatan pra-kontrak (pre-contract agreements) dan mulai menegosiasikan langkah mereka selanjutnya – atau kesebelasan mereka saat itu bisa datang untuk menawarkan lanjutan perpanjangan kontrak (late contract extension).


Baca juga: Istilah-istilah dalam Transfer Sepakbola


Hal ini pernah terjadi kepada David Beckham yang sudah setuju bergabung dengan Los Angeles Galaxy saat kontraknya di Real Madrid akan habis pada akhir musim 2006/2007.

Biasanya pemain ataupun kesebelasan menghindari situasi seperti ini karena bisa mengakibatkan terpecahnya fokus sang pemain menjelang akhir musim karena pikirannya sudah ada di tempat lain.

Kepindahan Patrice Evra dari Juventus ke Olympique de Marseille pada Januari 2017 juga berasal dari pre-contract agreement tapi langsung diaktifkan saat itu juga. Artinya, Evra tidak harus menunggu sampai akhir musim untuk pindah ke Marseille. Marseille melakukan ini biasanya dengan membayarkan sisa gaji Evra di Juventus kepada Juventus. Jadi, maharnya adalah uang sisa gaji Evra, bukan uang transfer.

Michael Carrick juga mengalami situasi ini di akhir musim 2016/2017. Kontraknya tidak kunjung diperpanjang oleh Manchester United. Bedanya, pada akhirnya ia mendapatkan late contract extension menjelang akhir musim. Artinya, Carrick masih akan bermain di United untuk musim depan, tepatnya untuk satu musim lagi.

Terpaksa dijual

Kesebelasan tidak memiliki banyak opsi jika mereka memiliki pemain seperti di atas, kecuali pemain tersebut memang sudah berumur tua dan kontribusinya selalu ditinjau setiap menjelang akhir musim, seperti misalnya Carrick (35 tahun), Yaya Touré (34), Robin van Persie (33), Santiago Cazorla (32), atau Scott Brown (31), untuk kemudian diputuskan kontraknya akan diperpanjang atau akan dilepas secara gratis.

Menurut analisis risiko yang melibatkan bisnis, pemasaran, dan ekonomi, pemain-pemain yang berstatus pemain andalan atau pemain bintang yang memiliki sisa kontrak satu tahun tapi tidak kunjung mau memperpanjang kontrak, akan lebih cenderung dijual oleh kesebelasannya saat ini.

Itu terjadi lantaran kesebelasan mau mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin dari pemain yang pindah tersebut. Jika mereka pindah sekarang, maka kesebelasan akan mendapatkan uang transfer. Tapi jika mereka tidak pindah, maka kesebelasan akan kehilangan pemain tersebut tanpa mendapatkan dana kompensasi.


Baca juga: Enam Langkah Terjadinya Transfer Pemain Sepakbola


Masalahnya, menunggu pemain berubah pikiran adalah hal yang tidak pasti. Jika sudah terlanjur datang jendela transfer musim dingin (Januari), maka pemain tersebut bisa punya bargaining power yang lebih kuat karena ia bisa menandatangani pre-contract agreements dengan kesebelasan lain atau pindah secara gratis di akhir musim.

Bersambung ke halaman berikutnya, pemain-pemain bintang dengan sisa kontrak satu tahun

Komentar