Orang-orang bilang jika sepakbola itu adalah bahasa universal. Tapi itu di dalam lapangan. Sementara di luar lapangan, beda perkara. Bahasa di luar lapangan, jika Anda seorang pemain asing, merupakan sebuah masalah. Tapi di situlah peran seorang penerjemah menjadi penting, setidaknya itu yang terlihat dalam apa yang dipaparkan Marc Joss.
Marc Joss adalah salah satu penerjemah yang bekerja untuk klub sepakbola. Joss sendiri terbilang baru dalam berprofesi sebagai penerjemah. Ia memulai karier sekitar empat tahun lalu dan West Ham adalah klub pertamanya. Ia pun berbagi kisahnya yang mungkin membuat hidupnya kini berubah.
"Kembali di tahun 2013, saya berhubungan dengan Peter Clark yang mengelola Clark Football Languages, perusahaan terjemahan dan interpretasi pertama di dunia yang mengkhususkan diri dalam sepakbola," Joss menjelaskan.
"Clark memberi saya pekerjaan penerjemahan pertama dalam dunia sepakbola di West Ham, yang merupakan konferensi pers pertama Cheikhou Kouyate setelah menandatangani kontrak untuk klub tersebut pada tahun 2014. Saya merasa gugup, tapi begitu juga sang pemain, tetapi kami berhasil melewatinya bersama," tutup Joss.
Sebagai penerjemah, Joss bertugas sebagai penghubung linguistik pada pemain dan memastikan tidak ada yang hilang dalam terjemahannya, sesuai arahan manajer yang hendak menyampaikan instruksi kepada pemain. Seperti banyak penerjemah, perannya juga untuk membantu interaksi dengan media.
Kebanyakan juru bahasa memang dipekerjakan untuk membantu interaksi para manajer atau pemain dengan media. Menafsirkan untuk pemain biasanya dilakukan untuk wawancara dengan wartawan atau reporter yang membutuhkan konten untuk surat kabar, program matchday, atau preview pertandingan. Dalam beberapa kesempatan, Joss juga menjadi pengisi suara.
"Wartawan biasanya akan mengajukan pertanyaan dalam Bahasa Inggris, dan saya akan menerjemahkan ke bahasa sang pemain, kecuali jika dia memahaminya sendiri. Lalu saya membuat catatan singkat ketika sang pemain sedang berbicara lalu menerjemahkannya ke dalam Bahasa Inggris yang koheren," kata Joss.
"Pekerjaan yang terlibat di sepakbola idealnya harus baik dalam penyampaian serta menjawab pertanyaan secara fasih dan tanpa ragu-ragu. Suara saya sering juga digunakan untuk pengisi suara atau kata-kata saya bisa dijadikan sebuah sub-judul atau artikel yang ditulis wartawan," sambungnya.
Marc Joss ketika menerjemahkan acara Sky Sports "The Making of Ronaldo" pada 2015 (sumber: marcjoss.com)
Sebagai penerjemah, Joss tentu harus menguasai banyak bahasa. Oleh karenanya ia mempelajari bahasa-bahasa tempat asal para pemain asing yang banyak bermain di Inggris (seperti Prancis, Italia, Portugis, dan Spanyol) di Universitas Birmingham. Di West Ham, ia lebih sering menjadi penerjemah beberapa pemain berbahasa Prancis.
Joss bersama dua pemain West Ham; Kouyate dan Diafra Sakho
***
Dalam sepakbola, komunikasi sangat lah penting. Apa yang Anda katakan dan bagaimana cara Anda menyampaikannya akan berpengaruh pada apa yang akan Anda lakukan. Untuk pemain dan pelatih asing yang datang ke Inggris, mereka memiliki harapan bahasa mereka dapat dimengerti sehingga karier mereka berjalan dengan baik; di dalam maupun di luar lapangan.
Tetapi tidak sesederhana itu. Beberapa pemain dan pelatih asing memiliki kendala bahasa. Bahkan pelatih Inggris sekali pun dihadapkan kendala tersebut dengan pemain asing yang berada di skuatnya. Pemainnya tersebut pun belum tentu bisa menggunakan Bahasa Inggris. Sedangkan kesebelasan di Liga Inggris kini dihuni oleh banyak pemain asing.
Di situ lah peran penerjemah sangat dibutuhkan. Bahkan mungkin para pemain dan pelatih asing akan tidak nyaman jika tidak ada penerjemah di sekitar mereka. Oleh karenanya, profesi penerjemah tidak bisa disepelekan. Jangan lupakan pula Jose Mourinho yang awalnya bekerja sebagai penerjemah, tapi kini menjelma jadi salah satu pelatih terbaik dunia.
Komentar