Mulai dari Neymar, Gabriel Jesus, Roberto Firmino, Rodrygo Goes, Vinicius Junior, hingga David Neres, semuanya berpeluang membela Brasil di Piala Dunia 2022. Mereka semua adalah nama-nama unggulan yang kemungkinan besar akan dibawa Tite ke Qatar. Akan tetapi, nama-nama lain seperti Richarlison, Wesley Moraes, dan Gabriel Barbosa juga mendapat kesempatan untuk membuktikan diri. Penyerang berkualitas berlimpah di Brasil!
Piala Dunia di Qatar baru akan berlangsung tiga tahun lagi. Tidak ada yang tahu siapa yang akan mengisi posisi lini depan tim Samba di sana. Ada sekian banyak nama dan hanya tiga atau empat tempat yang disediakan, persaingan tentu akan ketat. Piala Dunia U17 2019 sepertinya membuat persaingan tersebut semakin sesak. Pasalnya, muncul nama Gabriel Veron yang digadang-gadang akan menjadi pemain besar dalam waktu dekat.
Veron membantu Brasil menembus final Piala Dunia U17 2019 dengan terlibat dalam lima gol sepanjang turnamen. Ia adalah pemain yang membantu Brasil menyamakan kedudukan setelah sempat tertinggal dua gol terlebih dulu dari Prancis di semi-final. Brasil menang 3-2 pada pertandingan tersebut.
Sejak muncul di akademi Palmeiras, pemain kelahiran 3 September 2002 itu sudah diakui sebagai talenta terbaik klub setelah Gabriel Jesus. Penampilannya di Piala Dunia U17 2019 pun membuka peluang untuk Veron membela tim senior di musim 2020.
Live Streaming Final Piala Dunia U17 Brasil vs Meksiko (Senin, 18 November 2019 pukul 05:00)
“Kami memantau Piala Dunia U17 dengan seksama. Ini sudah menjadi kewajiban bagi kami. Kami memang selalu memperhatikan pemain-pemain U17 dan U20. Bicara dengan pelatih mereka untuk mengetahui lebih dalam lagi talenta yang ada. Kita tunggu saja apakah akan ada yang diangkat ke tim senior,” kata Kepala Pelatih Palmeiras Mano Menezes.
Palmeiras menyumbang empat pemain ke Piala Dunia U17 2019 dan Veron adalah sosok yang paling bersinar di antara mereka semua. Ia bukan hanya cepat. Melainkan sangat cepat, dengan ataupun tanpa bola. Dirinya juga punya kontrol tubuh yang sempurna, membuat kecepatan-nya tak jadi pedang bermata dua.
“Semua kuncinya ada di pinggang, kami menyebutnya ginga. Itu adalah esensi dari sepakbola Brasil dan Veron telah menguasainya,” ungkap Kepala Pelatih Brasil U17 Guilherme Della Dea kepada the Athletic.
Nama Veron sebenarnya lebih identik dengan mantan gelandang Tim Nasional Argentina, Juan Sebastian Veron. Mengingat Argentina dan Brasil adalah musuh bebuyutan, mungkin sedikit aneh melihat pemain Negeri Samba diberi nama tersebut. Tapi ternyata, yang memberi nama ‘Veron’ bukanlah kedua orang tua Gabriel. Melainkan tetangga mereka.
“Orang tua saya sangat ingin memiliki anak laki-laki. Tapi setiap kali mencoba, selalu perempuan yang lahir. Waktu saya lahir, mereka pun kebingungan mencari nama tengah. Tetangga kami menyarankan nama Veron dari gelandang Argentina, orang tua saya senang dengan nama itu. Jadilah, Gabriel Veron Fonseca de Souza,” jelas Veron.
“Semoga dia [Juan Sebastian Veron] bangga dengan hal itu. Saya juga sepertinya merasa terhormat punya nama yang sama dengan dia. Sepertinya,” canda Veron muda di situs resmi FIFA.
Sebelum Veron menjadi pesepakbola, ia sebenarnya ingin menjadi seorang koboi seperti ayahnya. Tentu bukan koboi seperti yang sering diperankan John Wayne dan Clint Eastwood. “Ayah saya adalah seorang koboi. Dirinya bekerja di peternakan, mengurus sapi dan kuda. Saya ingin bekerja bersama ayah. Tetapi, ibu ingin saya memiliki masa depan yang lebih cerah. Akhirnya saya jadi pesepakbola,” jelas Veron.
Arahan Sang Ibu pun tidak mengkhianati Veron. Artur Itiro yang mengasuh Palmeiras U17 melihat Veron sebagai talenta yang langka. “Dia cepat, meledak-ledak, tapi juga memiliki kontrol yang sempurna. Anda jarang melihat pemain seperti itu. Ia benar-benar memiliki relasi khusus dengan bola,” puji Itiro.
“Akhir-akhir ini, kami menggunakan Veron sebagai pengatur serangan. Menjalankan peran nomor 10, dirinya bisa menggiring bola sambil menusuk area sempit,” lanjutnya. Menanggapi pujian pelatihnya itu, Veron dengan polos mengatakan bahwa melewati lawan merupakan kesenangan tersendiri baginya.
“Saya hanya senang saja bisa melewati lawan. Itu memberikan rasa bahagia tersendiri bagi saya. Saya senang melakukan duel individu, akan tetapi masih banyak yang harus saya pelajari. Terutama masalah teknik,” kata Veron.
Menurut Itiro, Veron sudah memperlihatkan perkembangan sebagai individu. Dari sosok pendiam jadi salah satu pemimpin di Palmeiras U17. Jasa Veron juga sudah diincar oleh Barcelona dan Real Madrid. Palmeiras sendiri sudah memperhitungkan kualitas Veron dengan menolak tawaran 10 juta Euro yang mereka terima. Veron saat ini memiliki klausul pelepasan sebesar 60 juta Euro. Menurut ESPN, jika ia mendapatkan kontrak baru dari Palmeiras, angka itu akan meningkat jadi 100 juta Euro.
Pada 2022, Veron akan mulai menginjak usia matang. Ia bisa saja masuk dalam persaingan lini depan Tim Nasional Brasil. Namun, sebelum itu dirinya perlu melewati dua Piala Dunia lainnya. Final Piala Dunia U17 2019 melawan Meksiko (18/11) dan Piala Dunia U20 2021 di Indonesia.
Brasil sebenarnya sempat menjadi salah satu saingan Indonesia dalam memperebutkan hak tuan rumah Piala Dunia U20 2021 bersama Bahrain-Arab Saudi-Uni Arab Emirat, dan Myanmar-Thailand. Tapi, pada 23 Oktober 2019 mereka memilih untuk mundur. Menyusul Myanmar-Thailand yang sudah lebih dulu mengundurkan diri dua bulan sebelumnya. Trio negara Timur Tengah menyusul Brasil beberapa pekan kemudian. Membuat Indonesia hanya bersaing dengan Peru.
Indonesia kemudian terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2021 dan akan menjamu 23 negara lainnya. Mungkin, Brasil dan Gabriel Veron akan menjadi salah satu tamu Indonesia di 2021. Namun, jika ingin ke Indonesia, mereka harus bisa menembus semi-final Piala U20 Amerika Selatan yang baru akan berlangsung pada awal tahun 2021. Jika Veron berhasil melewati semuanya dan berhasil membuktikan kualitas yang ia miliki secara konsisten, bukan tidak mungkin dia dibawa ke Qatar.
Komentar