Sejak didatangkan dari KRC Genk pada musim dingin 2017, Leon Bailey rutin mengisi susunan pemain inti Bayer Leverkusen. Sudah 122 penampilan ia bukukan, dengan torehan 24 gol dan 19 asis. Perlahan winger 23 tahun tersebut menjadi tulang punggung lini depan Die Werkself.
Seolah rutin menjadi pemain inti saja tidak cukup, Bailey dipaksa berkembang lebih pesat sepeninggal Kai Havertz ke Chelsea dan Kevin Volland yang berlabuh di AS Monaco. Bersama partner anyar Lucas Alario dan Mousaa Diaby, Bailey secara cepat membuktikan kepada para pendukung dan pelatih Peter Bosz bahwa ia dapat mengemban peran besar di lini depan Leverkusen.
Absen pada pekan pertama karena karantina dan hanya bermain 23 menit di dua pertandingan Bundesliga selanjutnya, membuktikan seberapa besar ketergantungan Leverkusen kepada Bailey. Leverkusen selalu bermain imbang di tiga pertandingan pertama ketika Bailey tidak bermain sejak menit awal. Namun, saat Bailey menjadi starter kontra Mainz dan Augsburg, Leverkusen selalu menang, dan Bailey mencetak asis di tiap laga.
Bailey telah membuktikan diri bahwa ia sanggup menambal kepergian Havertz dan Volland. Pemain Timnas Jamaika tersebut juga menyumbang dua asis dalam kemenangan 6-2 Leverkusen atas Nice di laga perdana fase grup Europa League.
Bailey hanya butuh dua asis lagi untuk menyamai rekor pribadinya dalam semusim di Leverkusen(6). Bahkan, catatan empat asis dari tiga penampilan sebagai starter musim ini sudah melampaui catatan musim lalu.
“Leon mengalami masa sulit, musim lalu dan awal musim ini. Tetapi saya melihat dia makin membaik di tiap laga — secara fisik, tetapi juga dalam hal sepakbola,” sebut Peter Bosz.
“Dalam pertandingan melawan Nice, gol pertama laga yang ia kreasikan kepada Nadiem Amiri sangat hebat. Dia juga bermain sangat baik hari ini [vs Augsburg]. Dia berkembang di tiap pertandingan,” pungkas sang pelatih.
Link streaming SC Freiburg vs Bayer Leverkusen
Dari Cassava Piece ke Leverkusen
Bailey besar dan tumbuh di lingkungan keras: Cassava Piece, salah satu area di Kingston, Jamaika. Kemiskinan dan kriminalitas adalah masalah umum di daerahnya. Beruntungnya, Bailey bertemu sosok-sosok penting ketika memutuskan masuk ke akademi Phoenix All-Stars. Salah satunya adalah Kyle Butler, kakak tirinya.
“Dia tidak hebat di sekolah. Maksud saya ketika saya bertemu dengan Bailey, dia menemui kesulitan dalam membaca, jadi saya membantunya untuk membaca. Seiring waktu berjalan, dia melakukan segalanya dengan baik,” kenang Butler.
Namun, Craig Butler merupakan figur pivot dalam karier sepakbola Bailey. Ia adalah ayah angkat sekaligus pemilik akademi Phoenix All-Stars. Menurut Butler, jika tidak masuk akademi di Cassava Piece, Bailey dapat dengan mudah menjadi gangster maupun pengedar narkoba.
“Dia merupakan sosok pertama yang membuat saya berpikir tentang sepakbola secara serius di level yang berbeda. Terlebih saat itu saya masih sangat muda, mungkin 9 tahun. Dan saya pikir untuk seseorang yang telah mengetahui apa yang mereka inginkan di usia muda, itu sungguh gila,” kata Bailey.
Pada usia 12 tahun, Leon, Kyle, serta Craig mencari peruntungan ke Eropa. Labuhan pertama mereka adalah Austria. Bailey masuk ke tim muda Liefering pada 2011. Dia sempat akan digaet Genk dan Ajax Amsterdam, namun urung terwujud karena aturan FIFA melarang klub Eropa untuk mengontrak pemain di bawah usia 18 yang tidak berasal dari Uni Eropa.
Empat tahun setelahnya, Bailey sempat mampir sebentar di Slovakia bersama AS Trencin sebelum menandatangani kontrak profesional pertamanya bersama KRC Genk. Bailey berkontribusi dalam 36 gol untuk Genk dalam 77 penampilan selama dua musim. Catatan tersebut cukup untuk meyakinkan direktur Bayer Leverkusen, Rudi Voeller, untuk merogoh kocek sebesar 20 juta euro.
“Dia memiliki kecepatan yang luar biasa, sangat skillful dengan bola, dan dia akan memberikan dorongan lebih lanjut ke departemen penyerangan kami. Kami yakin dia akan menjadi suntikan kekuatan bagi kami,” jelas Voeller.
Apabila dapat menjaga kebugarannya dengan baik, Bailey dapat menampilkan potensi terbaiknya musim ini. Lebih-lebih, Bailey sudah mendapatkan kepercayaan dari Peter Bosz. Kini, semuanya tergantung pemain yang biasa dipanggil "Cipphy" oleh Craig Butler tersebut.
Bailey akan kembali memperkuat Leverkusen di laga pekan 6 Bundesliga melawan Freiburg pada Minggu (1/11/2020) mendatang. Tiga kali kesempatan melawan Freiburg di Bundesliga, Bailey sukses mencetak satu gol dan satu asis.
Seluruh pertandingan Bundesliga 2020/21, beserta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).
Komentar