Sejak didirikan pada 19 Mei 2009, RasenBallsport Leipzig mengundang rasa sengit dan iri hati dari klub Jerman lain. Mereka berbeda dari klub Jerman umumnya. RB dimiliki oleh Red Bull GmbH, produsen minuman energi dari Austria. Citra Red Bull, mulai dari nama, warna, logo, hingga stadion lekat dengan Die Roten Bullen, membuat orang menudingnya sebagai wujud konkret komersialisasi sepakbola Jerman.
Dana melimpah dari Red Bull menyulap klub itu. Dalam kurun tujuh tahun, RB Leipzig melakukan estafet ajaib dari divisi lima ke divisi utama. Bahkan, di musim debutnya di Bundesliga 1, mereka nangkring di peringkat dua pada akhir musim.
Kehadiran Leipzig pun segera merebut kebersinaran klub lokal, Lokomotive Leipzig (kini bermain di divisi kelima). Prestasi instannya juga melompati capaian klub-klub eks Jerman Timur seperti Dynamo Dresden, Energie Cottbus, dan Union Berlin yang puluhan tahun lebih tua.
Semifinalis Liga Champions 2019/20 ini tak diterima secara ramah di kancah elite persepakbolaan Jerman. Mereka dituding merusak tradisi, secara langsung bertentangan dengan prinsip “klub milik suporter” yang diakomodasi Aturan 50+1.
RB Leipzig sering mendapat cemooh dari suporter klub lawan yang memegang teguh prinsip tradisional sepakbola Jerman. Saat berlaga lawan klub seperti Borussia Dortmund, Bayern Muenchen, atau Eintracht Frankfurt, tak jarang hadir spanduk atau nyanyian yang menghardik “si klub instan”.
Namun, RB setidaknya tak bakal menghadapi intimidasi suporter lawan hingga November ini. Bundesliga kembali memberlakukan kebijakan tanpa penonton usai sempat mengeksekusi rencana kembalinya suporter secara gradual ke stadion.
Keuntungan minor bagi Die Roten Bullen. Terlebih lagi, akhir pekan ini, RB akan menghadapi salah satu klub yang memegang teguh prinsip tradisional, SC Freiburg. Breisgau-Brasilianer konsisten pada nilai yang mereka anut dan banggakan. Mereka menolak komersialisasi sepakbola dan loyal akan talenta-talenta yang dimiliki.
Secara prinsipil, laga ini amat menarik. Tetapi secara kompetitif, RB jauh lebih diunggulkan dari Freiburg. Sejak mengejutkan Liga Jerman pada ’90-an, Breisgau-Brasilianer tak kunjung menunjukkan perkembangan signifikan dan konsisten bersaing di papan tengah.
Link streaming RB Leipzig vs SC Freiburg
Laga ke-100 Emil Forsberg
Pertandingan RB Leipzig vs Freiburg berpeluang menjadi laga Bundesliga ke-100 Emil Forsberg bersama Die Roten Bullen. Pencapaian ini terbilang istimewa, mengingat usia Leipzig yang baru 11 tahun — masih anak-anak dalam skala manusia.
Sepanjang sejarahnya, baru enam pemain Leipzig yang mencatatkan lebih dari 100 penampilan Bundesliga. Rekor penampilan terbanyak dipegang oleh sang kiper utama, Peter Gulacsi (137). Dua pemain dalam daftar, Timo Werner (127) dan Diego Demme (105) telah pindah ke Chelsea dan Napoli. Tiga nama selain Gulacsi yang masih bertahan adalah Marcel Halstenberg (105), Yussuf “Yurary” Poulsen (117), dan Marcel Sabitzer (118).
Forsberg pun kemungkinan akan diturunkan dalam laga ini. Gelandang berkebangsaan Swedia itu tampil impresif saat timnya mengalahkan Paris Saint-Germain di Liga Champions, Kamis (5/11) dini hari WIB. Forsberg mencetak satu gol dari titik putih dalam laga itu.
Di Bundesliga 2020/21, Forsberg telah mencetak dua gol dan satu asis dari enam pertandingan. Pemain berusia 29 tahun ini masuk ke jajaran pencetak gol terbanyak Leipzig di Bundesliga bersama Angelino dan Poulsen.
Ketergantungan Freiburg pada Vincenzo Grifo–Nils Petersen
Dari delapan gol Freiburg di Bundesliga musim ini, lima di antaranya dicetak oleh Nils Petersen (3) dan Vincenzo Grifo (2). Grifo total terlibat dalam 50% gol Freiburg dengan torehan dua gol dan dua asis. Jika meninjau statistik, ketergantungan Breisgau-Brasilianer terhadap dua pemain itu tampak jelas dalam urusan mencetak gol.
Selain Petersen dan Grifo, ada tiga pemain lain yang sanggup mencetak gol Bundesliga musim ini. Mereka adalah Philipp Lienhart, Lucas Hoeler, serta Roland Sallai.
Ketergantungan anak asuh Christian Streich terlihat kontras dibanding Leipzig yang produktif dari segala lini. Anak asuh Julian Nagelsmann telah mencetak 12 gol dengan delapan pemain berbeda di ajang liga. Hanya ada tiga pemain RB yang mencetak lebih dari satu gol.
Sejatinya, tak hanya Grifo dan Petersen yang tampil instrumental di lini serang Freiburg. Dua pemain itu “sekadar” lebih efektif, mampu mengonversi aksi menyerang jadi gol atau asis.
Bek kiri Freiburg, Chris Guenter, juga punya andil besar dari sayap. Guenter tergolong paling prolifik dalam kreasi peluang Breisgau-Brasilianer di Bundesliga. Dari enam pertandingan, bek berusia 27 tahun itu membuat 12 umpan kunci, delapan umpan ke kotak penalti, dan empat umpan silang ke kotak penalti.
Tak ada pemain Freiburg yang melebihi Guenter dalam tiga metrik tersebut. Namun sayangnya, upaya Guenter sejauh ini baru membuahkan satu asis.
Jelang laga ini, anak asuh Streich mengusung misi sulit untuk meraih poin di Red Bull Arena. Leipzig sendiri tampil digdaya di kandang sepanjang 2020/21, menorehkan rekor 100% bersama Bayern Muenchen dan Borussia Dortmund.
Akan tetapi, Streich patut sedikit optimistis jika menilik head to head musim lalu. Freiburg menahan imbang RB 1-1 di Red Bull Arena dan menang 2-1 di Schwarzwald-Stadion pada 2019/20.
Seluruh pertandingan Bundesliga 2020/21, beserta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).
Komentar