Timnas Jerman asuhan Joachim Loew membawa beberapa muka baru jelang berhadapan dengan Republik Ceko dalam laga uji tanding pada Kamis (12/11/2020). Salah satunya adalah penggawa VfL Wolfsburg, Ridle Baku. Eks pemain FSV Mainz 05 itu kini semakin dekat dengan mimpinya untuk membela Die Mannschaft.
Baku menjalani debut profesional di Bundesliga 1 pada 2017/18, ketika klubnya saat itu, Mainz, bersua RB Leipzig pada Spieltag 32. Tak hanya sukses meraih kemenangan yang membuat peluang Mainz bertahan di divisi tertinggi kian besar, ia juga sukses mencetak gol debut untuk memastikan kemenangan 3-0.
Besar dan berkembang bersama Mainz di level usia muda U-17 dan U-19, takdir membawa Ridle Baku ke level kompetisi tertinggi dari kejadian yang tidak terduga. Suatu ketika, Ridle Baku turut skuad cadangan Mainz untuk menjalani pertandingan melawan Freiburg. Namun, tim senior Mainz secara mendadak membutuhkan tenaganya.
“Saya diberi tahu saat berhenti di sebuah pom bensin dan saya harus turun dari bus. Butuh waktu 45 menit untuk menemukan jalur dari tempat saya berada, tetapi pada akhirnya saya sampai di sana [Opel Arena] dan para suporter senang, rekan satu tim senang, dan saya bahagia,” ucap Ridle Baku kepada Sky Deutschland.
Dipercaya kepala pelatih Sandro Schwarz selama 90 menit di posisi gelandang, Ridle Baku tak menyiakan kesempatan tersebut. Pada pertandingan itu ia tampil impresif, bahkan secara statistik ia mengalahkan gelandang enerjik RB Leipzig, Naby Keita, dengan menorehkan 21 operan, berlari sejauh 7 mil, serta mencetak gol di pengujung laga.
Perasaan senang pun tak bisa ditutupinya usai pertandingan berakhir. Ia secara gamblang menggambarkan bagaimana dirinya mampu membobol gawang Peter Gulacsi.
“Sebuah umpan jauh datang ke area depan, saya mengejar bola kedua (second ball) dan melakukan dribel dengan sempurna,” kata Baku kepada situs resmi Bundesliga. “Saya berhasil melewati Dayot Upamecano dengan satu sentuhan dan kemudian menempatkan bola di sudut jauh, seperti yang saya lakukan dalam latihan,” tambahnya.
Pertandingan tersebut menjadi titik awal yang membuat Ridle Baku mulai sering diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya kendati masih 20 tahun. Ia pun sedikit banyak ikut berkontribusi membawa Mainz lolos dari degradasi pada musim tersebut.
Link streaming pertandingan persahabatan Jerman vs Republik Ceko
Tahun ke tahun, performanya mengalami peningkatan. Pada musim 2018/19 ia tampil sebanyak 15 kali di Bundesliga. Setahun berselang, ia makin dipercaya dan tampil dalam 30 pertandingan.
Atas apa yang dilakukannya bersama Mainz, Wolfsburg tertarik untuk mendatangkannya pada 2020/21 dengan biaya 10 juta euro. Pengalamannya di Mainz sejak 2013 (di level junior), membuat ia berpikir untuk terus mengembangkan permainannya dan meraih karier yang gemilang.
Bersama Wolfsburg, Ridle Baku mengalami transformasi posisi. Namun, kendati diakuinya bahwa bermain di lini tengah lebih disukainya, ia tak menampik apabila ditempatkan sebagai bek kanan, sebagaimana yang ia jalani musim ini. Dari lima pertandingan bersama Wolfsburg musim ini, Ridle Baku selalu ditempatkan sebagai bek kanan. Ia tercatat telah menghasilkan satu gol dan satu asis dari posisi itu. Baku membantu Wolfsburg bercokol di peringkat enam serta belum terkalahkan hingga Spieltag 7.
“Saya menantikan tantangan baru ini. Saya berutang segalanya kepada FSV Mainz 05, dan klub ini akan selalu memiliki tempat khusus di hati saya. Tetapi saya merasa sudah waktunya untuk mengambil langkah selanjutnya dalam perkembangan saya dan saya merasa peluang terbaik untuk melakukannya adalah di Wolfsburg,” kata Baku kala menerima pinangan Die Wolfe.
Akrab dengan Timnas Jerman sejak Junior
Lahir di Mainz, Jerman, pada 8 April 1998, pemain bernama lengkap Bote Nzuzi Baku ini memiliki darah Kongo. Perubahan nama menjadi Ridle disematkan sang ayah sebagai bentuk penghargaan kepada penyerang Dortmund, Karl-Heinz Riedle.
Saat berusia 17 tahun, Ridle Baku telah tampil dalam 10 laga bersama Jerman U-18. Konsistensinya terjaga dan kian terlihat karena di level Timnas Jerman U-19 sampai Jerman U-21, ia selalu dipercaya siapa pun pelatihnya.
Cederanya beberapa penggawa Jerman seperti Marcel Halstenberg, Thilo Kehrer, dan Joshua Kimmich, membuka kesempatan bagi Ridle Baku. Apalagi performa Timnas Jerman sepanjang 2020 terbilang menurun lantaran hanya meraih sekali kemenangan dan empat kali imbang dari lima laga di berbagai ajang.
Hal ini pula yang membuat para penggemar mulai risau. Untuk itu, Direktur Olahraga Jerman, Oliver Bierhoff, mengatakan bahwa kini saatnya bagi para pemain muda mendapatkan kepercayaan dan membawa perubahan.
Bierhoff menuturkan serangkaian hasil mengecewakan yang didapat lantaran tim tidak memiliki waktu yang banyak dalam latihan. Menurutnya, skuad Jerman membutuhkan waktu untuk menemukan ritme dan kembali ke performa terbaik.
“Ini akan menyebabkan kesulitan. Apalagi di lini belakang, kami perlu lebih banyak koordinasi. Saya ingin memenangkan satu atau dua pertandingan, tetapi di sisi lain, penting bagi pemain muda kami untuk mengatasi rintangan ini agar mereka tumbuh,” paparnya.
Dengan pengalaman 55 kali tampil di Bundesliga 1 pada usianya yang menginjak 22 tahun, sosok seperti Ridle Baku bisa jadi harapan baru bagi Die Mannschaft. Namun, persaingan yang ketat dapat pula membikin Baku tak akan langsung memperoleh debut.
Di luar itu, lewat panggilan pertama kalinya ke Jerman senior, harapan Ridle Baku untuk memberikan dampak positif tetap terbuka. Andai meraih kesempatan itu, Baku mesti memanfaatkannya sebaik mungkin, seperti yang dilakukannya ketika menjalani laga perdana bersama Mainz di Bundesliga. Jika benar-benar terjadi, Ridle Baku akan semakin percaya bahwa mimpi itu mesti dirawat, untuk kemudian diwujudkan.
Di masa jeda internasional, Anda tidak akan kekurangan tontonan. Mola TV menayangkan pertandingan persahabatan, UEFA Nations League, dan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pertandingan Jerman vs Republik Ceko pada Kamis (12/11) pukul 02:45 WIB dapat Anda saksikan dengan mengeklik tautan ini.
Komentar