Cesar Azpilicueta: Simbol Chelsea yang Kian Terpinggir

Cerita

by Redaksi 6

Redaksi 6

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Cesar Azpilicueta: Simbol Chelsea yang Kian Terpinggir

Melihat Premier League 2020/21 musim ini memang sedikit ganjil. Pertandingan berjalan tanpa penonton, munculnya hasil-hasil mengejutkan, dan deretan pemain lama yang kian tersingkir dari tim utama. Paling aneh mungkin melihat Cesar Azpilicueta di bangku cadangan Chelsea.

Posisi Azpilicueta di tim utama mulai tergeser oleh talenta muda, Reece James. Bek kelahiran Pamplona, Spanyol, tersebut hanya 5 kali menjadi starter di Premier League 2020/21 dan 2 kali tampil sebagai pemain pengganti.

Hal itu tentu kontras dengan catatan 5 musim sebelumnya (minimal 36 laga di Liga Inggris) atau musim lalu di mana dia menjadi pemain dengan menit bermain terbanyak di skuad Chelsea (4.310 menit di semua kompetisi). Lebih impresifnya, sejak Agustus 2015 hingga Mei 2019, Azpilicueta hanya absen 2 kali dari total 152 pertandingan Premier League.

Namun kini, Azpilicueta tetaplah sosok penting bagi Chelsea kala ia mendapat kesempatan bermain. Meski kepercayaan Frank Lampard kian menurun, bek yang sudah bersama The Blues sejak 2012 itu tetap reliabel.

Reece James tampil 12 kali sebagai starter, memiliki catatan 50% tekel sukses dari 32 percobaan. Azpilicueta pun memiliki rata-rata tekel sukses yang sama. Namun, ketika melakukan press kepada lawan, Azpilicueta lebih baik. Ketika menghitung persentase kesuksesan sebuah tim melakukan pressing selama 5 detik, angka kesuksesan Azpilicueta mencapai 30,1%, sementara Reece James hanya di angka 28%.

Ketika Azpilicueta tampil, Chelsea belum pernah menelan kekalahan (3 menang, 4 imbang). Chelsea mampu mencetak 14 gol dan rata-rata menghasilkan 1,86 poin saat bek asal Spanyol tersebut bermain. Hal tersebut berbanding 20 gol tercipta kala James berada di lapangan dan rata-rata poin Chelsea hanya di angka 1,46.

Azpilicueta diperkirakan tampil kembali menjadi starter saat Chelsea menjamu Manchester City pada Minggu (3/1/2021) besok. Pasalnya, Frank Lampard memastikan Reece James absen karena cedera lutut.

“Saya memang memiliki menit bermain lebih di Liga Champions tetapi tidak di Premier League. Saya rasa saya tidak berkontribusi sejak bermain di Old Trafford (gameweek 6),” ungkap Azpilicueta di situs resmi klub.

“Sudah sejak lama tugas saya untuk bekerja keras dan berkembang setiap hari, ketika pelatih membutuhkan saya untuk tampil, saya akan melakukan yang terbaik. Untuk meraih kemenangan adalah hal terpenting,” tandasnya.

Link streaming pertandingan Premier League: Chelsea vs Manchester City

Simbol Chelsea

Di skuad Chelsea saat ini, Azpilicueta adalah satu-satunya pemain yang sempat menjadi rekan satu tim Frank Lampard. Wajar jika Lampard memberi tanggung jawab ban kapten kepada Azpilicueta. “Dia simbol klub. Dia pemain yang dilihat fans dan berkata ‘ini yang kami rasakan tentang Chelsea’. Itulah mengapa ia menjadi kapten,” sebut Lampard.

Tantangan pertamanya sebagai kapten tim adalah penghentian Premier League pada bulan Maret tahun lalu karena pandemi. Chelsea merupakan klub yang proaktif dalam memberikan bantuan terhadap komunitasnya dan tidak ada pemain di klub yang memiliki andil sebesar Azpilicueta.

Secara pribadi, pemain bertinggi 178 cm itu menyumbang 500 paket peralatan olahraga dan 300 paket makanan untuk anak-anak sekolah yang orang tuanya bekerja di Hammersmith dan Fulham. Dia juga menjadi orang pertama dari skuad Chelsea yang berdialog dengan petinggi klub tentang isu pemotongan gaji di tengah pandemi.

Chelsea menganggap Azpilicueta adalah sosok yang sanggup berbicara secara baik, entah atas hasil-hasil buruk Chelsea, atau mengenai narasi besar dari sudut pandang sepakbola. Januari 2020 silam, ia berbicara mewakili klub dalam kampanye melawan anti-semitisme. Kualitas di dalam atau luar lapangan tersebut adalah bukti Azpilicueta telah menjelma menjadi simbol bagi Chelsea.

“Dia adalah seseorang yang selalu melakukan pekerjaannya dengan berpikir, tanpa mengesampingkan siapa pun. Tapi, pada saat yang sama, ketika perlu mengatakan beberapa hal, dia mengatakannya. Dia tidak takut untuk berbicara dan itu sangat penting. Saya akan menyebutnya pemimpin yang seimbang," ujar legenda Chelsea, Gianfranco Zola.

Eks penggawa Olympique de Marseille dan CA Osasuna tersebut memang kian terpinggir di tengah gelombang bakat-bakat muda yang menawarkan stamina dan kemampuan lebih. Akan tetapi, Azpilicueta terlampau besar untuk dipinggirkan.

“Menjadi kapten Chelsea menyiratkan tanggung jawab besar, untuk penggemar dan ekspektasi mereka. Pekerjaan kami diekspos ke publik dan lebih jauh, mendapat opini-opini dari banyak orang. Tekanan tersebut harus kami ubah menjadi sebuah renungan bagi diri sendiri. Menyadari bahwa diri Anda dapat melakukan yang lebih baik dan terus melangkah maju,” jelas Azpilicueta dalam wawancara eksklusif bersama surat kabar Spanyol, Expansion.

Chelsea akan menjamu Manchester City pada Minggu (3/1) pukul 22.30 WIB. Tayangan langsung pertandingan tersebut, semua pertandingan Premier League 2020/21, serta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).

Komentar