AC Milan memastikan melangkah ke semifinal Liga Champions 2022/23 karena menang agregat 2-1 atas SSC Napoli. Keunggulan agregat itu diperoleh setelah menahan imbang Napoli dengan skor 1-1 di Stadion Diego Armando Maradona, Naples, Rabu (19/4). Masing-masing gol dicetak oleh Olivier Giroud pada menit 43`.
Sementara Napoli baru bisa mencetak gol pada perpanjangan waktu, yaitu tepatnya pada 90+3` yang dicetak Victor Osimhen. Pertandingan sendiri berjalan menegangkan karena ada dua eksekusi penalti yang gagal. Masing-masing kiper kedua kesebelasan ini berhasil menahan para eksekutornya.
Pertama, eksekusi Giroud berhasil dimentahkan Alex Meret pada menit 22`. Namun kegagalan itu berhasil ditebus Giroud atas golnya yang mendapatkan umpan dari Rafael Leao setelah aksi giringan bola dari tengah lapangan pada menit 43`.
Napoli pun punya harapan ketika Khvicha Kvaratskhelia bersiap-siap mengeksekusi penalti pada 82`. Namun tendangannya pun digagalkan Mike Maignan. Napoli baru bisa menjebol gawang Maignan melalui sundulan Osimhen hasil umpan dari Giacomo Raspadori pada menit 90+3`.
Kepahlawanan Mike Maignan
Napoli bisa menganggap tidak adil pada laga kali ini karena absennya Andre-Frank Zambo Anguissa dan Kim Min-Jae akibat hukuman kartu. Namun agresivitas Napoli dalam catatan statistiknya, seharusnya kekurangan tersebut bukanlah menjadi masalah. Sebab Napoli melepaskan 23 percobaan tendangan meski hanya empat yang tepat sasaran. Sementara Milan hanya mengandalkan serangan balik dan cuma melepaskan enam percobaan tembakan.
Akan tetapi sasaran yang dilakukan Milan setara dengan Napoli, yaitu empat bola yang mengarah ke gawang lawan. "Saya pikir keunggulan kecil 1-0 di leg pertama, membantu kami dan menghalangi kami dalam hal lain. Sebab di sana ada Osimhen. Kami memilih bermain lebih dalam dan tak memberinya ruang di mana dia bisa menghancurkan kami," beber Stefano Pioli, Pelatih Milan, seperti dikutip dari Football Italia.
Di balik, dominasi serangan Napoli, Mike Maignan menjadi aktor penting pada pertandingan kali ini. Selain ia berhasil menggagalkan Napoli mencetak gol pada laga sebelumnya di Stadion San Siro, Kamis (13/4), Maignan berhasil melakukan tiga penyelamatan dari empat tembakan lawannya itu. Akan tetapi momen penting kepahlawanan Maignan adalah saat menahan eksekusi penalti Kvaratskhelia.
Maignan bisa dibilang sebagai pembelian paling penting Milan dalam beberapa waktu terakhir ini. Didatangkan dari OSC Lille pada 27 Mei 2021 dengan harga 15 juta euro. Perekrutan Maignan merupakan obat sakit hati pendukung Milan atas kepergian Gianluigi Donnarumma. Nyatanya, Maignan-lah yang berhasil memberikan scudetto (juara Serie-A) setelah sekitar 10 tahun lamanya.
Sesuatu persembahan yang tidak pernah diberikan oleh Donnarumma sekalipun. "Saya yakin dia adalah penjaga gawang yang luar biasa. Bahkan dia lebih baik dari yang saya perkirakan. Sangat melelahkan untuk melatihnya karena dia banyak menuntut. Tetapi itu bagus karena dia termotivasi tinggi," kata Pioli.
Di sisi lain, Napoli pun melakukan transfer yang cerdik untuk mengatasi kepergian para pemainnya seperti Lorenzo Insigne, Dries Mertens, Koulibaly, dan lainnya. Akan tetapi nampaknya fokus Luciano Spalletti sebagai pelatih lebih diprioritaskan kepada scudetto Serie-A 2022/23. Sementara Milan, memang mengalami penurunan di Serie-A musim ini. Akan tetapi kesempatan di Liga Champions tidak disia-siakan atas `DNA Eropa` yang mereka punya.
Derby della Madonnina di Semifinal
Tidak ada yang mengira bahwa Milan akan melangkah sejauh ini di Liga Champions 2022/23. Atas lolosnya Milan ke semifinal Liga Champions musim ini, Milan menjadi klub italia tersering melaku ke babak tersebut.
Milan berhasil menyamai rekor Juventus, yaitu sebanyak tujuh kali melaju ke semifinal Liga Champions. Terakhir kali Milan melaju sejauh itu adalah pada Liga Champions 2006/07 yang di mana klub ini menjadi juara.
Selanjutnya, Milan akan bertemu dengan rival sekotanya, yaitu Inter Milan di semifinal Liga Champions musim ini. Inter sendiri lolos setelah menang agregat 4-3 atas Benfica.
Artinya, akan terjadi kembali Derbi della Madonnina di Liga Champions. Terakhir kali derbi ini di Liga Champions adalah saat perempat final musim 2004/05. Pertemuan ini pun menjadi sejarah unik di kompetisi klub terbesar di Eropa tersebut.
Yaitu atas insiden kerusuhan di leg kedua saat Inter menjadi tuan rumah. Saat itu, Stadion Giuseppe Meazza menjadi lautan suar sehingga pertandingan harus dihentikan dan Milan dianggap menang 3-0.
Pada kejadian itu pula yang melahirkan foto ikonik sandaran tangan Marco Materazzi kepada Rui Costa sambil memandangi lautan suar. Pertemuan nanti menjadi sorotan kembali mulai jayanya klub-klub Italia di Eropa sekaligus pembuktian Milan sebagai pemilik DNA Eropa atas tujuh gelar Liga Champions.
Komentar