Bencana besar saat ini sedang melanda Bosnia-Herzegovina, air sungai meluap disertai dengan ancaman tanah longsor. Akibatnya lebih dari 100 ribu tempat tinggal tidak lagi bisa dihuni dan korban jiwa kini mencapai 40 orang.Â
Kejadian ini merupakan bencana terburuk yang dialami sejak 100 tahun terakhir. Aksi simpati pun hadir dari berbagai dunia untuk negara Balkan itu.
Tak terkecuali dari dunia sepakbola, baru-baru ini pemain timnas Bosnia sekaligus bintang Roma, Pjanic turut andil dalam membantu para korban. Datang langsung ke Sarajevo, pemain berusia 24 tahun tersebut langsung memborong semua obat di sebuah apotek.
Menurut surat kabar Bosnia Avaz, Pjanic langsung "mengosongkan" semua rak obat di apotek yang pertama ditemukannya. Tidak hanya itu, ia juga secara langsung mengawasi distribusinya kepada para korban.
Tak cuma pemain, sebelumnya para suporter yang berseteru sejak lama juga menanggalkan atribut masing-masing demi membantu para korban. Aksi serupa sebenarnya juga terjadi di Indonesia, khususnya dari para pemain asal Eropa Timur yang merumput di Liga Indonesia.
Sebelum pertandingan antara Persib melawan PBR,  Vladimir Vujovic mengajak Boban Nikolic, Denis Romanov, pelatih Dejan Antonic, dan asisten pelatih PBR, Darko Vargec, untuk membentangkan sebuah tulisan simpati kepada para korban banjir.Â
Vujovic sebenarnya berasal Montenegro atau tempat yang tidak terkena bencana banjir tersebut. Tetapi hal tersebut adalah bentuk simpatinya terhadap bencana yang melanda Republik Boznia dan Herzegovina itu.
Ketika urusan kemanusiaan telah berhasil menyatukan berbagai pihak, lalu apakah kita juga harus menunggu bencana besar agar semua elemen sepakbola negeri ini bersatu?
(amp)
Komentar