Batshuayi: Pemuda Belgia Pereda Sakit Kepala Bielsa

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Batshuayi: Pemuda Belgia Pereda Sakit Kepala Bielsa

Olympique de Marseille mengamankan posisi puncak lewat kemenangan 2-1 atas Lille OSC. Tambahan tiga poin ini membuat Marseille berhasil meraih status juara paruh musim; dengan keunggulan dua angka dari Olympique Lyonnais (39 poin) dan tiga angka dari Paris Saint-Germain. Keberhasilan tersebut dapat dicapai berkat sebuah gol penting dari Michy Batshuayi; pemain muda yang siap meredakan sakit kepala Marcelo Bielsa.

Batshuayi lahir di Brussel, Belgia, pada 2 Oktober tahun 1993. Dari Standard Lüttich U-19, Batshuayi diambil oleh Standard Liège, klub profesional pertama sekaligus tempatnya menghabiskan empat musim pertama sebagai pemain profesional.

Dari  musim ke musim, Batshuayi selalu menunjukkan peningkatan kualitas permainan. Walau pada musim pertamanya ia hanya bermain dua kali dan tidak mencetak satu gol pun, Batshuayi sukses mencetak enam gol dari 18 pertandingan Jupiler Pro League (kasta tertinggi liga sepakbola Belgia) di musim 2011/12.

Musim berikutnya, Batshuayi bermain sebanyak 22 kali. Pemain berusia 21 tahun ini berhasil mencetak tujuh gol dan menciptakan empat assist. Puncak permainannya bersama Standard Liège dicapai pada musim lalu. Dari 29 pertandingan, Batshuayi menciptakan 18 gol dan tiga assist di Jupiler Pro League saja.

Penampilan gemilang yang ditunjukkan oleh Batshuayi bersama Standard Liège membuat Marseille tertarik. Biaya transfer sebesar 5,28 juta pound sterling membuat Batshuayi resmi menjadi pemain Marseille per hari pertama bulan Juli tahun ini. Pada 29 Oktober lalu, ia mencetak gol pertamanya untuk Marseille di putaran ketiga Coupe de la Ligue. Sayangnya, gol Batshuayi tidak berhasil membawa Marseille melaju ke babak berikutnya, Marseille kalah 2-1 dari Stade Rennais FC.

Tak hanya di ajang Coupe de la Ligue, Batshuayi juga mendapatkan kepercayaan untuk bermain di ajang Ligue 1 walau seringkali sebagai pemain pengganti. Kepercayaan yang diberikan oleh Bielsa dibayar dengan sebuah gol pengunci kemenangan pada pekan ke-14. Gol Batshuayi pada menit ke-90 kala melawan Girondins de Bordeaux memastikan Marseille menang 3-1, pertandingan yang memiliki arti penting bagi Marseille yang saat itu hanya memiliki keunggulan satu angka dari pesaing terdekat.

Seolah ditakdirkan untuk mencetak gol-gol penting, Batshuayi melakukannya lagi di pertandingan semalam. Di pertandingan pertama yang ia jalani sebagai starter untuk Marseille, Batshuayi membawa timnya menjadi juara paruh musim lewat persembahan sebuah gol. Selain mempersembahkan gelar tak resmi kepada Marseille, gol Batshuayi ini pun tampaknya dapat menjadi pereda sakit kepala untuk Bielsa.

Batshuayi bermain di pertandingan melawan Lille untuk mengisi posisi Dimitri Payet. Payet sendiri adalah pemain penting Marseille musim ini; pencetak lima gol dan sejauh ini masih menjadi pimpinan daftar pencipta assist terbanyak Ligue 1 dengan catatan tujuh assist. Sepanjang pekan 14 hingga 17, puncak arti penting Payet tersaji. Enam dari sembilan gol Marseille dicetak oleh atau berasal dari assist Payet.

Selain itu, kemampuan Batshuayi untuk bermain sebagai penyerang tengah menjadi nilai plus tersendiri. André-Pierre Gignac penyerang andalan Marseille, belum mau memperpanjang kontraknya yang habis di akhir musim ini. Jika Gignac benar-benar pergi, bisa jadi Bielsa akan langsung menaruh percaya kepada Batshuayi.

Baca juga:

Pemain Penting Itu Bernama Payet

Ada Kebahagiaan dan Kesedihan pada Setiap Gol Gignac Bersama Marseille

Komentar