Di bagian timur, Perancis berbatasan langsung dengan Jerman. Di area perbatasan itu pula lah, dibangun sebuah benteng yang memanjang dari Jerman hingga Belgia. Benteng ini bernama Garis Maginot yang diklaim mampu menahan tank agar tidak secara langsung memasuki wilayah Perancis.
Jika Jerman melakukan invasi dengan memasuki wilayah Perancis, maka mereka akan terhambat di Garis Maginot. Ini akan memberikan waktu bagi tentara Perancis untuk mengumpulkan pasukan dan melakukan serangan balik.
Garis Maginot terdiri dari pos-pos meriam, penghalang, dan termasuk penempatan divisi lapis baja. Terdapat 108 benteng utama setiap 15 kilometer. Melihat hal ini, akan sulit bahkan mustahil bagi Jerman memasuki wilayah Perancis dengan cara membobol Garis Maginot.
Atas perintah Adolf Hitler, tentara Jerman saat itu telah mengembangkan Schwerer Gustav dan Dora, dua senjata artileri yang bisa menghancurkan benteng tebal sekalipun.
Tanpa disangka, Gustav dan Dora tidak pernah digunakan untuk menghancurkan Garis Maginot. Mereka membobol pertahanan Perancis lewat Belgia dengan masuk ke Hutan Ardennes. Sebuah wilayah yang tidak diperkuat oleh Garis Maginot. Secara lihai, Nazi memasuki Perancis lewat bagian belakang Garis Maginot tidak secara langsung berhadapan frontal.
Perancis akhirnya menandatangani gencatan senjata pada 22 Juni 1940.
Pertahanan Perancis di Perang Dunia II mirip dengan yang mereka lakukan di Piala Dunia 2014. Dari empat pertandingan, mereka baru kebobolan dua gol, itu pun dari satu pertandingan. Tiga pertandingan lainnya berakhir tanpa kebobolan.
Lini pertahanan mereka yang diisi Debuchy, Varane, Sakho dan Evra, menjadi benteng pertahanan yang sulit untuk ditembus lawan. Ini juga disokong oleh tiga gelandang mereka yang ikut turun kala bertahan.
Lantas, bagaimana cara Jerman membumihanguskan Perancis malam nanti? Apakah mereka akan mengikuti cara Nazi membobol lewat sisi yang tidak diduga? Atau mereka akan berhadapan secara frontal dengan lini pertahanan Perancis?
Sumber gambar: Wikipedia.
[fva]
Komentar