Terbaru ini Tomas Brolin, membuat sensai dengan postingan akun instagram miliknya. Pada Senin (12/1/2015) lalu, dirinya mengunggah fotonya sendiri sedang bermain salju. Akan tetapi fotonya tersebut, tidak lazim seperti orang yang bermain salju seperti biasanya.
Brolin hanya membuat membuat ukiran sayap malaikat di hamparan salju. Lalu berpose dengan berbaring diantara kedua sayap, seolah malaikat. Akan tetapi pose berbaringnya itu dilakukan tanpa busana sehelai pun!.
Mantan pemain yang pernah bersinar bersama Tim Nasional Swedia ini, hanya menutupi bagian kemaluannya memakai salju. Entah apa yang dipikirkan oleh Blorin, dengan postingan berjudul "Regular Monday" tersebut.
Para media Inggris membuat sebuah lelucon, jika apa yang dilakukannya merupakan cara untuk mendinginkan badan dan kepalanya. Mengingat ia mengalami masa yang sangat sulit, menjelang akhir karirnya sebagai pesepakbola.
Padahal nasibnya mengolah si kulit bundar, sempat melejit sejak memperkuat parma di Tahun 90'an. Namanya kian meroket ketika tampil gemilang bersama Timnas Swedia, pada ajang Piala Dunia 1994. Negara kelahirannya itu, dia bawa hingga semi final, lalu dikalahkan oleh Italia. Akan tetapi diobati dengan memenangkan perebutan juara ketiga.
Kemudian, karirnya dipermanis bersama Parma, Brolin berhasil mengangkat tropi UEFA Cup 1994/1995. Atas raihan prestasinya, dirinya pun menjadi incaran banyak klub.
Akhirnya baru pada akhir musim, ia berhasil direkrut oleh Leeds United dengan harga 4,5 juta pound sterling. Namun karirnya bersama Leeds tidak berjalan dengan mulus. Brolin lebih sering bergelut dengan cedera.
Akan tetapi, selama pemulihan ia nampak tidak menjaga kebugaran dan bobot fisiknya. Sehingga membuat dirinya dikesampingkan dan bersitegang dengan Howard Wilkinson, manajer Leeds saat itu.
Maka ia hanya bertahan satu musim karena tertahan oleh berat tubuhnya yang terus bertambah. Lalu jasanya dipinjamkan ke Zurich, hingga mecoba peruntungan kembali ke Parma ke klub yang membesarkannya.
Niatan untuk menemukan jati dirinya kembali, rupanya tidak berhasil. Selama Tahun 1997 itu, Brolin hanya diturunkan 11 kali dan Parma enggan mempermanenkan dirinya. Akhirnya, Crystal Palace dengan murah hati, menerima pemain tengah itu pada Tahun 1998.
Maka klub dari Kota London itu, merupakan kiprah terakhirnya di Liga Inggris. Sebelum ia gantung sepatu di Hudiksvalls ABK, klub lokal Swedia. Naasnya, setelah pindah ia mendapatkan voting menjadi runner-up 50 pesepakbola terburuk sepanjang sejarah Premier League.
Sejak pensiun, dikabarkan jika penyumbang 27 gol Timnas Swedia itu lebih sering menghabiskan bermain poker. Akibatnya, postur badannya semakin membengkak. Batang hidungnya di lapangan sepakbola, sempat muncul kembali pada akhir November tahun lalu. Kala itu ia, bermain dalam laga amal dengan postur badannya yang sangat gemuk.
Foto dari : berbagai sumber
Komentar