Prestasi Real Madrid baik di Eropa maupun di Spanyol membuat banyak orang berdecak kagum. Apa yang telah diraih El Real memang tidak main-main. Sebanyak 32 gelar Liga Spanyol dan 19 gelar Copa del Rey adalah prestasi yang sulit dikejar oleh kontestan lainnya. Prestasi di Eropa tak kalah mengkilat. Madrid mendapatkan gelar La Decima atau gelar ke sepuluh di Liga Champions, yang merupakan raihan terbanyak dibandingkan dengan klub-klub lain di Eropa.
Setelah menjuarai Liga Champions musim ini, ternyata pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti tidak puas diri. Ia menginginkan satu gelar Eropa lagi di musim depan. Rasanya tak lengkap jika menjadi juara Eropa, tapi tak mendapat apa-apa di liga domestik. Itulah yang akan dikejar Ancelotti musim depan.
Ia mengungkapkan, di benak setiap orang selalu terbersit keinginan untuk menang dan menang. Dan itulah yang dilakukan Carletto, panggilan akrabnya, bersama Real Madrid. Setiap orang selalu menaruh harapan, tapi apa yang terjadi tak selalu seperti yang dibayangkan. Ancelotti mengatakan, untuk mendapat kemenangan, tidak semata-mata urusan teknik dan mental, tapi juga keberuntungan.
âKemenangan di Liga Champions bukanlah sebuah akhir perputaran, ia adalah awal mula segalanya. Kami memiliki skuat yang begitu muda dan sangat berkualitas. Kami memiliki pemain yang akan terus berkembang di musim depan, seperti Illara dan Isco yang baru bergabung pada musim ini,â ucapnya.
Keberhasilan merebut gelar di Liga Champions menjadi motivasi bagi Carletto dan anak asuhannya, untuk lebih baik di musim mendatang. Ia menganggap, musim ini menyajikan motivasi dan kekuatan kepada tim karena hasil buruk yang mereka raih.
Ancelotti percaya Real Madrid memiliki kualitas untuk memenangkan segala pertarungan. Ia pun selalu memiliki kepercayaan diri penuh dalam menghadapinya.
âDi setiap pertandingan Liga Champions, saya melihat perbedaan atmosfer di ruang ganti. Pertandingan Liga Champions sangat berbeda, karena itu sangat memberikan motivasi bagi setiap orang. Mereka berbicara tentang La Decima, dan itulah yang memberikan kami kepercayaan diri dan kekuatan untuk memainkan pertandingan dengan kepribadian dan keberanian. Tekanan untuk memenangkan La Decima merupakan tekanan positif bagi kami.â
Ketika pertandingan final menghadapi Atletico Madrid, Anceloti tidak pernah berpikir timnya akan menghadapi kekalahan. âSaya tidak melakukan perayaan ketika Ramos mencetak gol karena saya mulai berpikir tentang perpanjangan waktu, dan bagaimana caranya untuk merangkai tim. Ketika Marcelo mencetak gol, saya pikir pertandingan telah berakhir. Kami lah juara Eropa. La Decima pulang ke rumah,â tuturnya.
âSaya tidak pernah melihat apa yang saya saksikan setelah memenangi La Decima. Itu sangat gila. Real Madrid bukan hanya sebuah klub sepakbola, tapi telah menjadi agama dunia. Aku telah melihat banyak video dari para fans dan itu sangat luar biasa.â
Anceloti menuturkan, Presiden Real Madrid, Florentino Perez, adalah orang yang paling bahagia ketika mereka memenangi Liga Champions. Perez merasakan tekanan yang jauh lebih hebat ketimbang siapapun di Real Madrid. Tapi, ia selalu menunjukkan rasa percaya dirinya dengan memberikan motivasi bagi skuat Real Madrid.
Setelah memenangi gelar Liga Champions, menilik kualitas pemain seperti Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos, dan Gareth Bale, Ancelotti merasa Los Blancos tidak akan terhentikan. Ia menyanjung para pemainnya itu yang membuat Madrid memasuki musim kejayaannya saat ini.
âDengan memainkan Ronaldo, berarti pertandingan dimulai dengan 1-0 (untuk kami). Dia sangat mengejutkanku lewat dedikasi, profesionalisme, dan kualitas kepemimpinannya di lapangan. Bersama Benzema dan Bale, mereka melewati musim yang fantastis, mencetak dan mengkreasikan gol,â ujarnya.
Musim ini merupakan musim yang menyenangkan bagi Ancelotti. Saking menyenangkannya ia tidak masalah untuk bernyanyi di depan para fans.
âFans Madrid memberikan saya banyak perhatian. Saya sangat nyaman berada di Madrid. Saya sangat senang bernyanyi. Saya telah berbicara dengan Jose Angel bahwa jika kami memenangkan Liga Champions, aku akan bernyanyi di stadion. Kami harus memenangkan gelar ke-11 di Liga Champions karena aku akan bernyanyi lagi nanti,â tuturnya.
Apakah nyanyian Ancelotti akan terdengar kembali di Santiago Bernabeu? Ataukah nyanyian itu malah akan terdengar di stadion lain?
[video id="YupRsUXihZI" site="youtube"][/video]
Sumber gambar: worldsoccer.com
[fva]
Komentar