Chicharito dan Takhayul Kacang Jerman

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Chicharito dan Takhayul Kacang Jerman

Dari apa yang saya baca di internet, daerah utama penghasil kacang-kacangan di Jerman adalah negara bagian Sachsen-Anhalt. Masih dari internet dan hasil dari bertanya kepada teman-teman yang kuliah di jurusan pertanian: kacang polong dapat mulai ditanam di masa peralihan antara musim dingin ke musim semi. Sekarang Jerman sedang berada di ujung musim gugur.

Kesimpulan yang saya ambil: di Jerman, kacang-kacangan tumbuh subur di Sachsen-Anhalt ketika suhu perlahan mulai naik seiring dengan musim dingin yang semakin hari semakin jauh ditinggalkan, bukan ketika suhu perlahan turun seiring dengan musim dingin yang semakin dekat. Seorang Kacang Polong Kecil tidak peduli kepada fakta ini. Ia subur di ujung musim gugur, dan bukan di negara bagian Sachsen-Anhalt pula.

Seorang, karena nama lengkapnya adalah Javier Hernández Balcázar, panggilannya Chicharito, Bahasa Spanyol-Meksiko yang berarti “kacang polong kecil”. Ia bermain untuk Bayer 04 Leverkusen, kesebelasan yang berasal dari negara bagian Nordrhein-Westfalen. Rabu (4/11) ia mencetak satu gol ketika kesebelasannya kalah 2-3 melawan AS Roma. Dengan satu gol tersebut ia mencapai titik tersuburnya di Liga Champions.

Musim 2010/11, ketika masih bermain untuk Manchester United, Chicharito mencetak empat gol dalam satu musim Liga Champions. Hingga ia mencetak satu gol ke gawang Roma pada matchday 4 Liga Champions musim ini, empat gol dalam satu musim Liga Champions adalah catatan terbaik yang belum berhasil ia samai. Sekarang sudah. Itu istimewa karena dua hal.

Pertama, Chicharito mencetak empat gol musim ini dalam empat pertandingan saja; pada musim 2010/11 ia mencetak empat gol dalam sembilan pertandingan. Kedua, Leverkusen belum tersingkir dari Liga Champions sehingga jumlah golnya dapat bertambah. Masih sangat mungkin bertambah, malah.

Dari rataan kasar, Chicharito mencetak satu gol setiap 76 menit. Ia mencetak empat golnya dalam waktu 305 menit saja. Di fase grup saja Chicharito masih memiliki setidaknya 180 menit untuk menambah jumlah golnya. Dengan rataan gol per menit sebagai acuannya, Chicharito bisa mencetak setidaknya dua gol lagi. Kemungkinan besar lebih.

Dalam 305 menit pertandingan yang sudah ia jalani di Liga Champions musim ini, Chihcarito telah melepas 14 tembakan. Itu artinya satu tembakan per 22 menit. Akurasinya 71%, karena dari semua tembakan yang telah ia lepaskan, hanya empat yang melenceng. Chicharito telah mencapai titik tersuburnya di Liga Champions di ujung musim semi Jerman tahun ini, dan ia sangat mungkin melampaui puncak.

Tidak hanya di Liga Champions saja Chicharito subur. Di Bundesliga Jerman, dalam 542 menit bermain, ia mencetak tiga gol dan satu assist. Artinya ia terlibat langsung dalam satu gol setiap 108,4 menit. Kontras dengan catatan tersebut adalah catatannya di DFB-Pokal: satu gol per 32 menit. Namun catatan ini muncul karena Chihcarito bermain selama 64 menit ketika Leverkusen mengalahkan Viktoria Köln 6-0 di putaran kedua DFB-Pokal.

Di Leverkusen terdapat markas perusahaan Bayer, yaitu perusahaan kimia farma penemu aspirin. Selain memproduksi obat-obatan untuk manusia dan hewan, Bayer juga memproduksi bahan kimia pertanian. Sangat mungkin Bayer memainkan peran dalam kesuburan kacang-kacangan di Jerman, namun kecil kemungkinan mereka menjadi alasan kesuburan Chicharito bersama Leverkusen. Soal kemungkinan pengaruh kecocokan gaya bermain, sementara itu, lain soal.

“Bundesliga adalah liga yang sangat menyerang dan ini sangat menarik bagiku,” ujar Chicharito sebagaimana dikutip dari situs resmi Bundesliga. “Luar biasa rasanya bermain untuk kesebelasan seperti Leverkusen. Bayer (Leverkusen) adalah peluang sangat besar bagiku dan di sini aku ingin meraih hal-hal besar.”

Mengenai kacang-kacangan, masyarakat Jerman memiliki takhayul: jika sekantung kacang-kacangan dipukulkan ke sebuah pohon, maka pohon tersebut akan berbuah sebanyak jumlah kacang yang terdapat dalam kantung. Tinggal menunggu saja hingga ada orang yang sangat percaya kepada ini dan meminta Chihcarito untuk menabrakkan diri ke sebuah pohon agar pohon tersebut berbuah sebanyak jumlah gol Chicharito.

Komentar