Man City dan Perang Saudara yang Tak Pernah Terjadi

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Man City dan Perang Saudara yang Tak Pernah Terjadi

Statusnya sebagai pemain penting (dan kini legenda hidup) Manchester United tidak lantas membuat Gary Neville menyembunyikan kekaguman terhadap group band asal kota Manchester, Oasis. Patut diingat bahwa dua frontmen Oasis, Noel dan Liam Gallagher, secara terbuka mendukung Manchester City dan membenci United.

Kekaguman Neville terhadap Oasis begitu besar sehingga ia terinspirasi untuk belajar memainkan gitar. Tak berhenti sampai di situ, Neville sang bintang yang biasa dikagumi banyak orang menempatkan diri di posisi penggemar dan meminta Noel menandatangani gitar yang ia gunakan untuk belajar bermain musik.

Neville mendapatkan apa yang ia harapkan. Di bagian belakang tubuh gitar Neville, Noel membubuhkan sebuah tanda tangan berukuran besar. Namun besertanya Noel menuliskan pula pesan yang kurang bersahabat. Di bagian depan gitar Neville yang bercorak Union Jack, Noel “menghiasi” setiap bagian berwarna putih dengan tulisan MCFC berwarna hitam. Belakangan diketahui bahwa Noel melakukan hal tersebut sebagai aksi balasan.

Pada 2011, Neville mengutip lirik lagu milik Oasis yang berjudul Fade Away untuk merayakan kemenangan United atas Chelsea. “’While we’re living, the dreams we have as children fade away.’ Not if you support United!” tulis Neville di akun Twitter miliknya. Apa yang dilakukan Neville membuat Noel merasa terhina.

“Jika Tuan Neville terus menggunakan kutipan kitab suci Oasis untuk berkomunikasi dengan orang-orang Cockney,” ujar Noel mengancam Neville lewat the Sun, “aku terpaksa datang ke Cheshire pada tengah malam dan mendobrak masuk ke rumahnya. Aku akan mengikatnya ke kursi, memaksanya mendengarkan Best Of Simply Red sementara aku mencabuti ubannya satu per satu dengan gigiku, memerdekakan CD-CD Oasis, dan buang hajat di tas miliknya. Kau telah diperingatkan!”

article-2625679-1DC1948B00000578-200_638x430

Sebagaimana Gallagher bersaudara menunjukkan rasa benci terhadap orang-orang yang berhubungan dengan United, seperti itu pula keduanya mengumbar rasa cinta kepada City. Saking bahagianya ia terhadap gelar juara Premier League City yang kedua, Liam mengutarakan keinginan diadopsi oleh Manuel Pellegrini. Noel, di saat yang bersamaan, berpesta bersama para pemain dan mendapat hadiah khusus berupa ban kapten langsung dari Vincent Kompany.

Popularitas Oasis memang membuat Gallagher bersaudara menyandang status celebrity fans dengan sendirinya. City pun sering mengundang keduanya sebagai tamu istimewa. Ada hubungan timbal-balik antara Oasis dan City. Keduanya memiliki hubungan dekat.

Saking dekatnya, seisi Etihad Stadium melantunkan Wonderwall selepas pertandingan dramatis melawan Queens Park Rangers di akhir musim 2011/12. Bukan chants terkenal seperti Blue Moon atau Oh Man City, melainkan Wonderwall yang dipopulerkan Oasis.

Berbicara mengenai kedekatan, ada yang menarik dalam hubungan Oasis dan City. Oasis dan City memiliki hubungan dekat yang erat, namun kondisi yang sama tidak terjadi di dalam tubuh Oasis sendiri. Noel dan Liam, walaupun berasal dari keluarga yang sama, tidak begitu akur. Pertengkaran keduanya pulalah yang menyebabkan Oasis bubar pada 2009. Perpisahan yang disayangkan oleh para penggemar Oasis namun diklaim berakibat baik untuk City.

“When Oasis were doing well, City were doing shit,” ujar Liam kepada Daily Mirror. “Namun sekarang kami telah bubar dan prestasi City membaik. Mungkin dalam beberapa tahun kedepan City akan terus berprestasi, dan dibutuhkan pengorbanan dalam bentuk pembubaran band untuk mencapainya.”

Ucapan Liam tentu tidak benar. Oasis bubar pada 2009 sedangkan prestasi City mulai membaik sejak mendapatkan kucuran dana dari Abu Dhabi United Group setahun sebelumnya. Namun biarlah Liam bermain-main dengan klaim tersebut. Bagaimanapun, ialah vokalis utama untuk lagu My Big Mouth. Namun jika kesuksesan City memang hendak dihubung-hubungkan dengan Oasis dan para bekas personelnya, Noel rasanya lebih pantas memiliki klaim ketimbang Liam.

Setelah Oasis bubar, Liam mendirikan Beady Eye bersama Gem Archer, Andy Bell, dan Chris Sharrock sehingga Beady Eye, pada praktiknya, adalah Oasis tanpa Noel. Noel sendiri bersolo karir hingga akhirnya mendirikan Noel Gallagher’s High Flying Birds pada 2011. Di tahun yang sama dengan tahun berdirinya NGHFB, City menandai era baru kejayaan mereka dengan sebuah trofi bergengsi: Piala FA.

Sayangnya (atau untungnya, terserah selera Anda masing-masing) Noel tidak pernah mengeluarkan klaim serupa Liam. Padahal potensi perang kata-kata yang seru antara dua bersaudara ini tersimpan besar dalam klaim yang tak pernah dikeluarkan Noel. Munkin, malah, lebih seru ketimbang pertandingan antara City dan QPR di penghujung musim 2011/12. Ya, siapa yang tahu…

Komentar